Terdakwa Kasus Meikarta Kritik Kinerja KPK, Dianggap Bunuh Keluarganya Perlahan!

Terdakwa Meikarta anggap KPK membunuh keluarganya | properti.kompas.com

Apakah KPK perlu meninjau ulang SOP-nya?

Kasus suap Meikarta belum usai. Salah seorang terdakwa kasus suap Meikarta, Henry Jasmen, protes dengan kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menangani kasus ini. Menurut Henry, KPK membuat keluarganya menderita.

1.

Henry Jasmen protes kinerja KPK menyengsarakan keluarganya

Penyidik KPK bekukan harta Henry Jasmen, terdakwa kasus suap Meikarta | jogja.antaranews.com

Henry Jasmen mengkritisi kinerja KPK. Hal ini disampaikannya saat pembacaan pleidoi dalam sidang lanjutan kasus suap Meikarta yang digelarr di Pengadilan Negeri Bandung pada Rabu, 27 Februari 2019.

Henry bercerita saat penangkapan dirinya, barang milik pribadi dan juga sejumlah uang tunai turut dibawa oleh KPK. Tidak hanya itu, rekening pribadi miliknya, istri, dan anaknya pun diblokir. Henry mengungkapkan keluarganya berada dalam kondisi sulit selama proses hukum ini berlangsung. Bahkan Henry mengaku keluarganya sulit untuk memenuhi kebutuhan.

“Ketika saya dijemput, rekening bank saya, anak dan istri saya diblokir. Uang kontan dan barang pribadi dibawa. Keluarga saya sulit membeli kebutuhan primer,” ungkap Henry, dikutip dari Merdeka, Kamis (28/2).

Henry tampak sangat emosional saat menyampaikan hal ini. Ia mengatakan dirinya sangat menderita dengan kondisinya saat ini dan ditambah membayangkan kondisi keluarganya.

“Istri saya tidak bekerja. Anak saya butuh biaya sekolah. Mengapa kalian seperti ingin membunuh keluarga saya secara perlahan? Seperti inikah keadilan? Saya sudah menderita dan bertambah ketika membayangkan kehidupan keluarga saya,” ujar Henry sambil terisak.

2.

Henry minta jaksa dan majelis hukum memakluminya

Terdakwa Henry Jasmen minta pemakluman Jaksa | x.detik.com

Dalam kesempatan itu, Henry pun mengatakan ia tidak mengerti hukum dan tidak pandai berbicara di depan banyak orang. Oleh sebab itu, ada hal-hal yang ia sampaikan dalam BAP dan maknanya berbeda dengan yang ia maksud.

Hal ini pula yang membuat Henry meminta majelis hakim memaklumi jika keterangan yang ia berikan berubah-ubah dan agar jaksa KPK tidak selalu menekannya.

Henry pun menampik tuduhan ia memberikan sejumlah uang untuk pejabat provinsi Jawa Barat melalui pejabat Kabupaten Bekasi, Neneng Rahmi dan Hendry Lincoln.

Henry menyebut tuduhan ini tidak berdasar. Ia sendiri pun mengaku tidak mengenal Iwa Karniwa, Sekretaris Jabar, yang disinyalir menerima dana dari Henry.

Henry meminta agar majelis hukum kembali menimbang dan melihat kasus ini secara utuh. Henry berharap dirinya tidak dijatuhi hukuman sesuai dengan tuntutan jaksa, yakni hukuman penjara selama 4 tahun dan denda Rp 200 juta.

3.

Sidang lanjutan kasus suap Meikarta

Kasus suap Meikarta masih terus bergulir hingga saat ini | nasional.tempo.co

Sidang kasus suap Meikarta ini merupakan sidang lanjutan setelah sidang sebelumnya digelar pada pertengahan Februari 2019. Sidang yang diselenggarakan di Pengadilan Negeri Bandung di Jalan LL.RE Martadinata ini juga menghadirkan terdakwa Billy Sindoro.

Sama seperti Henry, Billy pun membacakan pleidoi dalam persidangan ini. Billy pun menyampaikan beberapa poin kepada majelis hakim terkait pembelaan dirinya sebagai terdakwa kasus suap Meikarta.

Artikel Lainnya

Semoga proses hukum kasus Meikarta ini bisa segera dirampungkan. Semoga keadilan yang seadil-adilnya bisa ditegakkan dan para penyidik hukum mampu mengungkap kasus ini dengan sebenar-benarnya agar para pelaku bisa ditindak lanjut sesuai hukum yang berlaku.

Tags :