Takut Wabah Menular, Korea Utara Eksekusi Penderita Corona
15 Februari 2020 by refa dewaWanjir, anti ribet banget nih Kim Jong Un!
Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok (National Health Commision), kemarin Sabtu (15/2/20), mengeluarkan laporan bahwa kini para penderita virus Corona malah semakin membesar, kurang lebih 143 korban dilaporkan meninggal, serta tambahan sekitar 2.641 kasus baru terinfeksi virus corona muncul.
Ditilik dari laporan tersebut, sebagian besar korban meningal berasal dari Provinsi Hube yang menjadi pusat di mana epidemi virus Corona pertama kali menyebar, dengan demikian, jumlah korban meninggal akibat virus Corona mencapai 1.523 dan 66.492 terinfeksi.
Meski sebagian besar berpusat di Tiongkok, namun di beberapa negara tetangga lainnya seperti Jepang, Rusia, Amerika Serikat hingga Korea Selatan juga telah melaporkan jika mereka turut berjibaku memberantas virus yang hingga kini masih dicari obatnya tersebut.
Berbicara soal penyebaran virus Corona diluar Tiongkok, kabar mengejutkan justru datang dari saudara kembar Korea Selatan, Korea Utama.
Pasalnya dikutip dari New York Post, penyakit bawaan dari Tiongkok itu juga telah menjangkiti Korea Utara, meski awalnya tidak terdeteksi, namun ada informasi jika salah seorang pejabat pemerintah positif terkena virus yang beberapa hari lalu menyandang nama baru, COVID-19.
Melihat salah seorang pejabatnya terinfeksi, pemerintah Korea Utama bukanya berusaha untuk merawat agar sembuh, yang ada malahan telah mengeksekusi pejabat tersebut karena sang korban nekat keluar karantina untuk pergi ke pemandian umum.
Karena takut virus mewabah ke seantero Korea Utara, pihak militer pun menembak mati pejabat tersebut karena disinyalir bisa membahayakan masyarakat umum.
Baca juga : Potret Kota Wuhan Pasca Diisolasi Karena Virus Corona, Bagaikan Kota 'Zombie'!
Dikutip dari New York Post yang melansir dari surat kabar Korea Selatan, Dong-a Ilbo melaporkan jika sebelum pejabat itu tewas, dirinya sebenarnya telah dikarantina dengan ditempatkan di ruang isolasi usai melakukan kunjungan ke Tiongkok.
Sebelumnya juga, sang pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un juga telah mengultimatum warganya dengan cara hukum militer bagi siapa saja yang meninggalkan lokasi karantina tanpa izin. Aturan ini tidak hanya berlaku bagi warga lokal tapi juga orang asing yang berkunjung ke Korea Utara.
Tak cuma itu saja, proses karantina juga lebih panjang dari standar yang telah ditetapkan oleh WHO, yakni sekitar 30 hari.
Meski memiliki hubungan diplomatik dengan Tiongkok, namun Kim Jong Un mau tidak mau memikirkan mulai menutup perbatasan dengan sekutu abadinya tersebut, hal itu ditengarai dengan lalu lintas dari Tiongkok ke negaranya yang kini semakin dikurangi dan membatasi jalur darat, kendaraan umum dan kereta api.
Baca juga : Sebut Penyakit Setan, Guru Besar UIN Klaim Virus Corona Bisa Sembuh Pakai Ruqyah!
Korea Utara sangkal kasus virus corona
Meski pemberitaan terkait eksekusi tersebut beredar luas, namun pihak resmi Korea Utara menyangkal jika di negaranya ada kasus virus Corona, padahal jarak negaranya dengan Tiongkok hanya 880 mil.
Pihak berwenang Korea Utara mengatakan kepada FAO bahwa tidak ada kasus virus corona baru, tetapi kami curiga terhadap klaim tersebut, kata Bir Mandal dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB kepada Korea Biomed, seperti dilaporkan oleh Mirror.
Mereka jelas berbohong karena mereka tidak ingin menunjukkan kelemahan atau bahwa ada ancaman terhadap rezim, kata Kazianis, Direktur Studi Korea di Pusat Kepentingan Nasional