Tak Hanya Senjata Tempur, AS Gunakan Ini untuk Melawan Iran
26 Januari 2020 by LukyaniAS punya sejumlah skenario untuk melawan Iran
Tak hanya menggunakan peralatan tempur, Amerika Serikat juga memiliki senjata lain untuk melawan Iran, yakni sanksi ekonomi. Sebelumnya, Iran pernah mendapatkan sanksi ekonomi setelah AS keluar dari perjanjian nuklir di tahun 2018 lalu.
AS hindari ketegangan
Amerika Serikat memiliki sejumlah skenario untuk melawan Iran, salah satunya adalah dengan menurunkan tensi ketegangan. Strategi untuk melancarkan skenario ini adalah dengan menggunakan sanksi ekonomi.
“Serangan balasan Iran ke pangkalan militer AS di Irak adalah respons paling minim,” ujar Mark Sleboda, pengamat keamanan.
Menurut Mark, serangan tersebut hanyalah serangan simbolis dan bertujuan untuk menurunkan ketegangan. Serangan rudal itu pun disebut-sebut tidak bertujuan untuk menimbulkan korban.
Baca Juga: Kapal China Serbu Natuna Lagi Usai Jokowi Pergi. Katanya Sahabat, Tapi Kok Gitu?
Sleboda mengatakan bahwa AS mengaku tidak ada korban dari pihak militer AS. Selain itu, mereka pun meragukan keterangan yang menyebut serangan rudal Iran telah menewaskan 80 tentarra AS.
Sleboda juga mengatakan bahwa Irak sudah memastikan tidak ada korban dari pihak mereka. Perdana Menteri Irak, Adel Abdul Mahdi, mengatakan bahwa Irak telah diberitahu oleh Iran mengenai serangan tersebut. Mengenai serangan ini, Sleboda memperkirakan bahwa AS, untuk sejenak, menerima tindakan penurunan ketegangan ini.
Sanksi ekonomi untuk Iran
Tak tinggal diam, Presiden AS, Donald Trump, akan menjatuhkan sanksi ekonomi untuk Iran setelah puluhan rudal balistik Iran ditembakkan ke pangkalan militer AS di Irak.
Baca Juga: Kecam Rencana Razia LGBT Wali Kota Depok, Waria: Kita Yang Diperkosa!
“Kami terus mengevaluasi opsi untuk menanggapi agresi Iran. Amerika Serikat akan segera menjatuhkan sanksi ekonomi sebagai hukuman tambahan pada rezim Iran,” ujar Trump dalah pidato yang ia sampaikan di Gedung Putih, dilansir oleh CNBC.
Pengaruh sanksi ekonomi bagi Iran
Dilansir oleh Merdeka, sanksi ekonomi yang diterima Iran tampaknya berpengaruh besar untuk negara tersebut. Sanksi ekonomi AS untuk Iran berupa larangan ekspor minyak hingga larangan kerjasama dengan negara-negara lain tentu merugikan Iran.
Trump mengatakan bahwa ia ingin memberikan tekanan kepada pemerintah Iran agar mereka mau menegosiasikan kembali perjanjian nuklir. Meski diberikan sanksi, para pemimpin Iran tak tunduk dengan permintaan Trump.
Sanksi ekonomi tersebut telah diterima Iran sejak tahun 2018, setelah AS memutuskan untuk keluar dari perjanjian nuklir. Imbas dari sanksi ini adalah Iran mengalami kesulitan ekonomi. Gelombang protes dari masyarakat Iran pun terus mengalir.
Baca Juga: Bikin Heboh, Jokowi Ramalkan Sandiaga Uno Jadi Presiden di Pilpres 2024!
Pada Mei 2019, Donald Trump akhirnya membuat pembebasan sanksi ekonomi, seperti importir utama minyak Iran untuk pasar AS dan memperketat perbatasan di sektor perbankan Iran. Menurut Trump, keputusannya ini bertujuan untuk membuat ekspor minyak Iran kembali ke nol.
Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), pada tahun 2018 produk domestik bruto (PDB) Iran dikontrak sekitarr 4,8 persen dan diperkirakan akan menyusut hingga 9,5 persen di tahun 2019. Sementara itu, tingkat pengangguran di Iran naik dari 14,5 persen di tahun 2018 menjadi 16,8 persen di tahun 2019.