Sudah 700 Hari Jadi Misteri, Tim Kuasa Hukum Novel Baswedan Siap Ungkap Jenderal yang Terlibat
14 Maret 2019 by MoseslazTerbongkar adanya peran jenderal dalam teror ke Novel Baswedan
Novel Baswedan, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi yang diteror hingga terpaksa mata kirinya jadi korban. Kini anggota tim kuasa hukum Novel Baswedan, Alghifari Aqsa mengatakan akan mengungkap nama-nama jenderal yang jadi dalang dibalik kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
Setelah lama jadi misteri soal oknum pelakunya, kini Alghifari mengatakan nama-nama jenderal polisi yang muncul dalam laporan investigasi final yang dilakukan masyarakat sipil. Tapi sebelum membeberkan nama-nama oknum tersebut ke publik, Alghifari mengatakan, bahwa tim kuasa hukum Novel akan menunggu KPK sampai memproses laporan dugaan obstruction of justice (perintangan penyidikan) terkait kasus penyiraman air keras terhadap Novel.
"Jika KPK bersedia mengungkap kasus Novel Baswedan dengan track Obstruction of Justice kita akan buka semua laporan final dari investigasi versi masyarakat sipil, tentunya dengan berbagai macam keterbatasan. Tapi ada nama-nama Jenderal, tidak hanya satu jenderal, tapi lebih dari satu jenderal yang kita cantumkan, yang kita temukan dalam investigasi," kata Alghifari (Tribunnews.com).
KPK memang tidak memiliki "alat" untuk menekan Presiden atau Kepolisian, namun Alghifari menilai KPK bisa mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel. Caranya dengan memproses laporan dugaan printangan penyidikan tersebut.
"Memang KPK tidak punya tools untuk menekan Presiden atau pun menekan Kepolisian. Tapi KPK punya tools untuk mengungkap kasus Novel Baswedan.Lewat obstruction of justice," kata Alghifari.
Kasus teror Novel Baswedan ini sudah berjalan lebih dari 700 hari lamanya sejak ia diserang pada 17 April 2017. Setelah menunaikan salat shubuh di masjid dekat rumahnya, Novel tiba-tiba disiram air keras oleh seseorang yang tak dikenal. Pria tersebut melarikan diri menggunakan kendaraan bermotor.
Tak ada seorang pun yang jadi saksi kejadian tersebut. Efek air keras dengan cepat merusak mata kiri Novel. Ia harus menjalani pengobatan penyembuhan matanya. Hampir 2 tahun ini sudah Novel menanti dan menanyakan penuntasan kasus yang menimpanya.
Pegawai KPK menggelar aksi diam selama 700 detik di teras gedung Merah Putih KPK, Jakarta. Dalam aksi tersebut mereka hanya duduk terdiam sembari memegang light stick dan poster bergambar Novel. Aksi diam tersebut merupakan kritik atas penanganan kasus Novel yang tak kunjung menemukan titik terang.
Sudah banyak contoh pencari kebenaran dan keadilan dipersekusi hingga meninggal seperti Wiji Thukul, Munir, Marsinah. Novel Baswedan termasuk orang yang dipersekusi dan diteror. Kini nama-nama oknum pelaku sudah dikantongi, tinggal menunggu sampai nama-nama tersebut dirilis oleh kuasa hukum Novel Baswedan. Teror-teror seperti ini mestinya ditanggapi dengan cepat sehingga pelaksanaan atau pekerjaan KPK dalam memberantas korupsi tak ada halangan.