Seorang Ibu Rumah Tangga di Jambi Ditemukan Tewas Mengenaskan, Diduga Diterkam Buaya
27 Januari 2021 by Heraspati Winarto PutraKorban sebelumnya diketahui pergi ke sungai untuk buang air besar.
Nasib naas menimpa seorang ibu muda berinisial S (41), warga Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung, Jambi.
Ia ditemukan tewas oleh warga dengan mengenaskan pada Senin (25/1/2020). Diduga, korban tewas akibat diterkam buaya.
BACA JUGA: Tak Mau Dipoligami, Istri Ngamuk Siram Suami dengan Air Panas hingga Tewas
Pergi buang air besar
Dilansir dari CNNIndonesia, kejadian bermula saat korban sedang memasak di dapur. Korban yang sedang memasak tersebut kemudian meninggalkan dapur ke Sungai Keman untuk buang air besar.
Selang beberapa lama kemudain, suami korban mencium aroma masakan gosong. Namun, sang suami tidak melihat istrinya yang seharusnya di dapur.
BACA JUGA: Lagi Asyik Main di Mall, Bocah 5 Tahun Tergeletak Setelah Kesetrum hingga Tercium Bau Gosong
Hanya menemukan sandal
Suami korban lalu mencari istrinya ke tepian sungai Keman. Tetapi, yang ditemukan hanyalah senter korban dan sandal yang terpisah.
Sang suami yang khawatir lantas meminta pertolongan warga untuk mencari istrinya yang menghilang.
BACA JUGA: Dikenal Cantik dan Seksi, 7 Seleb Dunia Ini Ternyata Punya Kelainan Fisik
Ditemukan di mulut buaya
Suami korban dibantu oleh warga dan aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Badan Penagnggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencari sang korban.
Naas, petugas menemukan korban dalam keadaan tewas dan berada di dalam mulut buaya. Korban ditemukan dengan jarak radius tiga kilometer dari lokasi terakhir sebelum menghilang.
Pengambilan jasad korban
Menurut penuturan salah satu warga bernama Dudun, petugas lalu menyetrum buaya tersebut dengan aliran listrik. Buaya tersebut lalu memuntahkan jasad korban.
Ia juga mengaku tidak mengetahui bagian tubuh korban yang diterkam. Jenazah korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Dendang untuk dilakukan otopsi.
“Begitu kami setrum, terkena itu buaya, langsung muntahkan itu karena buaya itu kaget,” ujar Dudun.
Menurut warga lainnya, Didik, rusaknya hutan gambut di wilayah tersebut membuat populasi buaya di sana meningkat. Bahkan, buaya mulai masuk ke dalam kanal primer di tengah kampung.
Ia berharap pemerintah daerah mengambil sikap untuk menjaga kawasan konservasi di dekat sungai agar buaya tidak menjadi ganas dan memangsa manusia.