Selesaikan Putaran Pendaan Series B, Aplikasi Super Berhasil Dapat Investasi Rp405 Miliar

Founder dan Co Founder Aplikasi Super
Founder dan Co Founder Aplikasi Super | keepo.me

Angka investasi naik empat kali lipat dari putaran pendanaan series sebelumnya.

Satu lagi karya anak negeri yang menorehkan sebuah prestasi. Aplikasi penyalur kebutuhan sehari-hari yang berbasis di Jawa Timur, Aplikasi Super, tahun ini mencatatkan keberhasilannya menyelesaikan putaran pendanaan series B.

Tak tanggung-tanggung, nilai investasi yang mereka terima mencapai hingga ratusan miliar rupiah. Bagaimana kisah lengkapnya? Kita simak di bawah ini!

1.

Terima nilai investasi sebesar Rp405 miliar

Platform social commerce dari Indonesia yang melayani kota-kota tier dua dan tiga, serta daerah pelosok Indonesia ini mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menyelesaikan putaran pendanaan Seri B sebesar Rp405 milliar yang dipimpin oleh Softbank Ventures Asia.

Beberapa investor kembali berpartisipasi dalam pendanaan putaran ini, yakni Amasia, Insignia Ventures Partners, Y-Combinator Continuity Fund, Co-Chairman dari Bain Capital dan Pemilik dari Boston Celtics Stephen Pagliuca. Sedangkan investor baru dalam seri ini adalah Partners dari DST Global dan TNB Aura.

2.

Nilainya naik hampir empat kali lipat dari pendanaan sebelumnya

Putaran ini mengikuti pendanaan Seri A sebelumnya yang mencapai 102 Milliar Rupiah. Dipimpin oleh Amasia dan diikuti oleh Y-Combinator, B Capital, Insignia Ventures Partners, Alpha JWC Ventures, Indonesian FMCG Group UNIFAM, World Bank Managing Director Mari Elka Pangestu, dan Arrive yang merupakan bagian dari perusahaan Roc Nation yang didirikan oleh JAY-Z yang bergerak di bidang music publishing, full-service management, serta entertainment.

Sejak berdiri, Aplikasi Super telah berhasil meraih pendanaan lebih dari Rp520 milliar, menjadikannya sebagai perusahaan social commerce di Indonesia dengan pendanaan terbesar hingga saat ini.

3.

Punya misi menyediakan akses ekonomi yang setara

Sebagai perusahaan consumer technology Indonesia pertama yang lulus dari Y-Combinator, misi Aplikasi Super adalah untuk menyediakan akses ekonomi yang setara bagi semua masyarakat Indonesia.

"Harga barang kebutuhan di daerah dan pelosok Indonesia bisa lebih tinggi 200% dibandingkan harga barang yang sama di Jakarta. Tapi kemampuan membeli di daerah dan pelosok Indonesia ini biasanya tak sebesar kemampuan masyarakat di area Ibu Kota," ucap CEO dan Co-Founder Steven Wongsoredjo, yang juga masuk dalam jajaran Forbes 30 under 30 Asia tahun 2019.

"Berangkat dari keluarga pebisnis yang bergerak di bidang industri retail di area pelosok Indonesia, saya menyadari permasalahan ini sejak dulu. Menurut saya ini tak adil ketika seorang ibu di area pelosok Indonesia hanya mampu membeli satu gelas susu, sedangkan dengan jumlah uang yang sama ia bisa membeli 2 atau 3 gelas susu di Jakarta. Kami ingin memberikan harga yang adil untuk masyarakat di manapun. Karena itu kami membangun Aplikasi Super," jelasnya.

4.

Diprediksi akan menjadi social commerce yang mampu menguasai pasar

Partner Softbank Ventures Asia, Cindy Jin mengungkapkan ia dan timnya percaya bahwa hyperlocal team seperti Aplikasi Super akan mampu menavigasi dan membangun platform di Indonesia. Aplikasi Super ada di garda terdepan untuk menangkap momentum social commerce di area pelosok Indonesia.

"Dengan naiknya tren social commerce di ranah global, tim kami di Softbank Ventures Asia telah melacak sektor berkembang di Asia Tenggara. Kami kagum dengan pengetahuan dan komitmen erat tim Aplikasi Super pada daerah-daerah Indonesia yang kurang diperhatikan. Kami senang dapat bekerjasama dengan Steven dan timnya dalam perjalanan mengembangkan platform mereka di tahun-tahun mendatang," ujar Cindy Jin.

5.

Ikut membantu memberdayakan banyak perempuan

Tim pendiri Aplikasi Super pun dengan tanggap menyadari bahwa kunci dari penyetaraan harga terdapat pada rantai distribusi yang efisien.

"Kami melihat ledakan social commerce di Tiongkok dan India memungkinkan tercapainya harga yang lebih terjangkau bagi konsumen di negara tersebut," jelas Co-Founder Aplikasi Super dan mantan Googler Debeasinta Budiman.

"Kami juga merasa sangat puas karena model sistem agen kami berhasil memberdayakan banyak perempuan di daerah-daerah. Dengan menghubungkan pemasok besar ke agen-agen kecil ini, kami mampu mengurangi kebutuhan gudang dan armada yang berlebih dalam rantai suplai yang kurang efektif. Sehingga dengan memperluas jangkauan, kami juga membantu mengurangi emisi karbon Indonesia. Model bisnis Aplikasi Super merupakan solusi yang menguntungkan bagi semua orang," ujar Debby, sapaan akrabnya.

Artikel Lainnya

Aplikasi Super saat ini beroperasi di 17 kota di Jawa Timur. Perusahaan ini memanfaatkan platform logistik hyperlocal untuk mendistribusikan barang kebutuhan konsumen ke agen-agen dalam waktu kurang dari 24 jam setelah pemesanan.

Aplikasi Super bekerjasama dengan ribuan agen untuk mendistribusikan ribuan hingga jutaan barang kebutuhan setiap bulannya. Perusahaan ini berencana untuk meningkatkan aktivitas mereka di Jawa Timur dan merambah ke provinsi-provinsi lain di daerah timur Indonesia pada tahun ini.

Saat ini, Aplikasi Super berfokus pada produk-produk FMCG dan akan memperluas cakupan produknya dengan pendanaan yang baru diterima. Selain itu, mereka juga akan mengembangkan brand white label, yakni SuperEats.

Tags :