Rohis MAN 1 Sukabumi Kibarkan 'Bendera Tauhid' di Sekolah, Kemenag Turun Tangan
22 Juli 2019 by Titis HaryoKemenag meminta rekrutmen anggota Rohis MAN 1 Sukabumi untuk dihentikan sementara akibat insiden pengibaran bendera tauhid
Kementerian Agama (Kemenag) turun tangan setelah viralnya sebuah foto yang menunjukan anggota rohis MAN 1 Sukabumi mengibarkan bendera bertuliskan kalimat tauhid di halaman sekolahnya.
Tindakan pengawasan pun diambil Kemenag untuk menyelesaikan masalah ini. Selain itu, seluruh kegiatan perekrutan anggota rohis yang bernama Keluarga Remaja Islam Majelis Ikhlas (Karisma) itu juga ditunda sementara.
Seperti apa langkah yang diambil oleh Kemenag? Berikut ini laporannya.
Rekrutmen anggota ditunda
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag Ahmad Umar menegaskan akan mengambil tindakan pasca viralnya foto anggota rohis Karisma MAN 1 Sukabumi mengibarkan bendera tauhid di halaman sekolah.
Namun, Kemenag memastikan jika tidak akan ada penghentian ekskul melainkan menunda seluruh agenda perekrutan anggota rohis Karisma sembari dilakukan pengawasan pada seluruh kegiatan kelompok ekstrakulikuler tersebut.
“Saya bilang gini, Pak Kamad (Kepala MAN 1 Sukabumi) kalau kita berhentikan kegiatan Karisma terkesan ini betul-betul nyeleweng, lalu bagaimana kita bina dulu, paling tidak untuk rekrutmen penerimaan anggota baru ditunda dulu,” jelas Umar dikutip dari Detik.com, Senin (22/7).
Baca Juga: Pengacara: Rizieq ‘Dijebak’ Kasus Pemasangan Bendera Tauhid yang Jadi Tak Bisa Pulang
Kibarkan bendera untuk cari anggota
Umar lalu menjelaskan jika motif anggota rohis Karisma mengibarkan bendera tauhid di halaman sekolah adalah untuk mencari perhatian siswa baru agar ikut serta dalam kegiatan ekskul rohis tersebut.
Namun, siswa yang mengibarkan bendera tauhid tidak memahami jika bendera tersebut sempat menjadi polemik karena kemiripannya dengan bendera organisasi HTI yang kini sudah dilarang pemerintah.
“Karena dia merasa organisasi keagamaan yang tidak banyak peminatnya, gagasan mereka itu ‘kita harus mencari bagaimana supaya kita punya brand gitu. Ini kan rohani Islam, jadi kita harus cari logo-logo Islam’,” jelas Umar setelah bertemu dengan siswa anggota rohis Karisma.
“Dia (pengibar bendera) tahu bendera la ilaha illallah itu bendera Islam, tapi dia nggak ada hubungan dengan HTI,” lanjutnya.
Baca Juga: Dena Rachman Kibarkan Bendera Merah Putih Saat Ikuti Gay Parade
Minta perhatian lebih dari pembina
Kemenag juga meminta agar pembina ekstrakurikuler dan pihak seolah MAN 1 Sukabumi untuk lebih memberikan perhatian kepada siswanya agar tidak terjadi kejadian serupa.
Umar pun memastikan jika tidak ada hubungan HTI dengan anggota siswa yang mengibarkan bendera tauhid di dalam lingkungan sekolah setelah menanyakan tentang beberapa tokoh HTI kepada siswa yang bersangkutan.
“Berarti saya memandang memang ini nggak koordinasi dengan pembina dan mohon maaf jarak lapangan dengan ruangan kepala madrasah itu agak jauh. Jadi kalau misalnya kurang perhatian ya wajar,” ungkap Umar.
Tindakan cepat Kemenag yang langsung turun tangan menyelesaikan masalah viralnya foto pengibaran bendera tauhid di MAN 1 Sukabumi patut diapresiasi.
Hal ini setidaknya bisa meredakan gejolak di dalam masyarakat terkait banyaknya isu-isu sensitif yang berhubungan dengan organisasi HTI yang kini dilarang oleh pemerintah.
Semoga kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi seluruh pengelola sekolah untuk tetap mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh siswanya.