Ratusan Bule Terjaring Razia Tak Pakai Masker Di Bali, Dihukum Push Up Malah Tertawa

Ilustrasi
Ilustrasi | unsplash.com

Bule-bule ini menyepelekan aturan yang diterapkan pihak berwajib di Bali.

Ulah bule-bule yang ada di Bali kembali meresahkan warga sekitar. Tak hanya warga, petugas Satpol PP juga dibuat geram oleh aksi mereka yang enggan mematuhi protokol kesehatan. Ketika ditegur, tak jarang ada yang malah marah-marah kepada petugas.

Dikutip dari Kompas.com (7/1/2021), Kasatpol PP Badung, I Gusti Agung Ketut Suryanegara, menuturkan bahwa banyak Warga Negara Asing (WNA) yang tidak mematuhi protokol kesehatan saat pandemi seperti sekarang.

BACA JUGA: Bikin Geram! Turis Bule Ini Lecehkan Pura di Bali. Dihujat Warga Bali dan Netizen!

1.

 Terjaring razia masker

Ilustrasi
Ilustrasi | www.pexels.com

Suryanegara mengungkapkan salah satu jawaban seorang WNA yang ditegur saat tidak memakai masker.

"Tahu apa kamu soal pandemi?" ungkap Suryanegara menirukan ucapan WNA yang membuat kesal tersebut.

Ada sebanyak 150 warga yang terjaring operasi yustisi penegakan protokol kesehatan sejak tanggal 7 September 2020 hingga 6 Januari 2021. Hal yang lebih mengejutkan, 80 persen dari jumlah tersebut, atau sekitar 120 orang merupakan WNA.

Kebanyakan yang terkena razia adalah para anak muda yang berasal dari Eropa Timur. Sebagian besar berada di wilayah Kuta Utara, seperti Tibubeneng, Canggu, dan Pererenan.

Mereka dikatakan tak mematuhi aturan mengenakan masker saat berjalan maupun saat mengendarai sepeda motor. Bahkan, mereka juga tidak memakai helm saat berkendara.

BACA JUGA: Viral Turis Mancanegara Usir Warga Lokal di Bali, Gede Arya: "Ini Pantai Milik Negara"

2.

Dihukum malah tertawa

Ilustrasi
WNA diuhukum push up karena melanggar protokol kesehatan | regional.kompas.com

Aksi yang dianggap tak sopan tersebut membuat para petugas kesal. Menurut petugas, tindakan yang dilakukan oleh WNA itu seperti menyepelekan protokol kesehatan karena mereka mampu membayar denda.

"Mereka yang terjaring cuek saja terhadap prokes, kita merasa harga diri kita dilecehkan," ucap Suryanegara.

Bahkan, ketika mereka diberi hukuman push up oleh petugas, mereka malah tertawa.

Para WNA tersebut memang belum bisa kembali ke negara asalnya karena alasan lockdown. Saat ini tidak ada penerbangan yang tersedia.

"Mereka, tidak bisa pulang dan tidak ada penerbangan," tambahnya.

BACA JUGA: Aksi Para Turis Asing di Bali Ini Dianggap Mengganggu dan Melecehkan. Bikin Gmz!

3.

Keluhan dari warga lokal

Ilustrasi
Ilustrasi bule di Bali | www.pexels.com

Suryanegara mengaku bahwa pihaknya juga mendapat keluhan dari para pemilik restoran dan bar yang ada di Kabupaten Badung. Sebab, para WNA tersebut sangat sulit untuk diminta menaati protokol kesehatan, ada juga yang marah-marah ketika diingatkan.

Selain tidak menaati protokol kesehatan, para pengusaha restoran dan bar itu juga mengeluhkan perilaku bule-bule yang nongkrong di tempat mereka terlalu lama tetapi hanya berbelanja sedikit.

"Mereka (pengusaha) curhat orangnya banyak, tapi yang belanja sedikit. Kadang-kdang, mereka masuk ke temppat hanya beli bir dan air putih saja, bisa lima jam di tempat itu," ujarnya.

Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Imigrasi dan konsulat asal negara para WNA tersebut. Mereka diharapkan akan lebih menaati protokol kesehatan untuk ke depannya.

Artikel Lainnya

Sebenarnya sudah sering pemberitaan mengenai aksi-aksi WNA di Bali yang meresahkan, termasuk aksi yang melecehkan tempat suci di Bali. Semoga ke depannya mereka bisa lebih menjaga sikap dan lebih sopan lagi di negara orang.

Tags :