Pria Ini Jalani Hidup Sambil Rebahan Selama 10 Tahun!

ilustrasi pria rebahan
ilustrasi pria rebahan | regional.kompas.com

Diduga mengidap penyakit misterius!

Kita tentu sering mendengar sebutan "kaum rebahan", meski kalimat tersebut identik dengan makna giyonan netizen dunia maya. Namun siapa yang menyangkan kaum rebahan juga ada di dunia nyata. Kali ini dialami oleh seorang pria bernama Suroto, asal Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

Bahkan gilanya lagi, Suroto juga menjalani hidup rebahan selama 10 tahun, hal ini diungkapkan oleh sang ibu Sukanti (75) saat ditemui awak media pada Jum'at (3/7/20).

Saya tidak tahu bagaimana mulanya, tiba-tiba dia sudah tiduran dan tidak pernah bangun. Selain itu, dia juga tidak pernah berbicara lagi, terangnya dalam Bahasa Jawa, saat ditemui di rumahnya.

Dilansir dari kompas.com, Sukanti menjelaskan jika selama tiduran yang dilakukan putranya itu, Suroto juga jarang membuka mata. Putranya itu hanya sesekali menatap ke atas, kemudian memejamkan mata lagi, tak hanya itu saja, perihal makan, Suroto juga dilaporkan jarang sekali mengkonsumsi makanan, kalau pun mau, tidak akan habis satu piring.

Makannya juga jarang-jarang, tiga sampai empat hari sekali baru makan. Itu paling satu piring tidak habis, jelasnya.

Parahnya lagi, selama Suroto mengidap penyakit aneh ini, ibunya juga tidak pernah melihat putrnaya itu pergi ke kamar mandi, lewat wawancara di depan awak media, Sukanti tidak tahu harus bagaimana untuk merawat atau menyembuhkan putranya tersebut.

Baca juga : Perusahaan ini Bersedia Bayar Rp 20 Juta ke Sobat Rebahan untuk Tiduran Seharian!

ilustrasi pria rebahan
Relawan yang tengah merawat Suroto | regional.kompas.com

Berulang kali perangkat desa juga sempat menengok dan memberikan bantuan, namun Suroto tetap tidak beranjak dari tempat tidurnya. Hal ini diungkapkan oleh Sujono, tetangga Suroto yang sebelum tetangganya tersebut mengidap penyakit aneh, Suroto pernah ikut bekerja di Bandung pada 1996. Selama tiga bulan di Bandung, anak buahnya itu setiap malam selalu pergi.

Di mata Sujono, Suroto dikenang sebagai pemuda yang rajin meski hanya bekerja sebagai buruh tani. Uang hasil bekerja juga kabarnya dititipkan ibunya untuk dibelikan sepeda motor, namun karena desakan kebutuhan sehari-hari, tabungan untuk membeli sepeda motor itu habis. Saat itu Suroto mulai kecewa, dan sempat terlibat masalah kriminal.

Setelah keluar dari penjara itu dia sempat bertingkah aneh. Pernah ratusan bambu dijadikan tiang pancang mengelilingi rumahnya, kata Sujono.

Matanya selalu tertutup, kalau secara fisik dia sehat. Kalau ada orang asing dia menutup muka dengan sarung atau tikar, jelas Sujono.

Baca juga : Akibat Penyakit Rebahan, Ambil Remote TV Aja Harus Teriak Panggil Orang Lain

Artikel Lainnya

Selama 10 tahun itu, Suroto tidur beralaskan galar atau bambu yang telah ditata sedemikian rupa dan dilengkapi tikar. Suroto sebelumnya tidak memakai bantal, ia memakai rambutnya yang gembel sepunggung menjadi bantal. Kini sudah ada relawan yang berniat merawat Suroto, memotong rambut dan kukunya serta dimandikan.

Tadi juga dimandikan agar lebih segar. Tapi saat ini memang belum bisa berkomunikasi, ungkapnya. Saat pertama bertemu Suroto, lanjutnya, lelaki tersebut meneteskan air mata. Seperti mau berbicara tapi tertahan. Nanti secara perlahan diajak berkomunikasi dan dirawat, agar bisa kembali normal, kata Ardian dari Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (MRI- ACT)

Tags :