Polemik Pernyataan Darmono Soal Menghilangkan Pendidikan Agama, Begini Klarifikasinya

Kontroversi Setyo Darmono Yang Ingin Hilangkan Pelajaran Agama
Praktisi pendidikan, Setyono Djuandi Darmono. | industriamagz.com

Reaksi keras muncul setelah Setyono Darmono usulkan agar pendidikan agama tidak perlu diajarkan di sekolah.

Praktisi pendidikan Setyono Djuandi Darmono mendapatkan reaksi keras dari berbagai kalangan setelah mengusulkan pendidikan agama tidak lagi dimasukkan dalam materi pembelajaran di sekolah pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pria yang juga merupakan Chairman Jababeka Group dan juga pendiri President University itu akhirnya memberikan klarifikasi atas pernyataan kontroversinya yang kini menjadi polemik di masyarakat.

Lalu, apa alasan sebenarnya Darmono mengusulkan ide kontroversi tersebut ya?

1.

Akui telah muncul salah tafsir

Kontroversi Setyo Darmono Yang Ingin Hilangkan Pelajaran Agama
Setyono Darmono saat bersama dengan Presiden Joko Widodo. | fajar.co.id

Dilansir dari JPNN.com, Jum’at (5/7), Setyono Darmono membuat pernyataan klarifikasi terkait pernyataannya yang menjadi perdebatan penuh kontroversi di dalam masyarakat.

Dia menilai telah ada salah tafsir terkait pernyataan yang dia sampaikan. Dirinya pun menegaskan jika sangat peduli pada pendidikan karakter bebasis agama yang sudah menjadi tradisi nusantara.

“Beredar berita bahwa SD Darmono, pendiri Jababeka, menganjurkan Presiden Jokowi untuk mengeluarkan pelajaran agama dari sekolah. Kami tegaskan bahwa pendapat itu telah menimbulkan salah penafsiran. Untuk itu kami meluruskan,” tulis Desk Komunikasi Jababeka, Ardiyansyah Djafar.

“Pertama, SD Darmono sangat peduli pada pendidikan karakter berbasis agama yang mempunyai akar kuat da sudah mentradisi di Nusantara. Yang dia soroti dan prihatinkan adalah mengapa identitas agama ketika dikaitkan dengan politik malah mendorong munculnya konflik dan polarisasi sosial,” lanjutnya.

Baca Juga: Adu Nyali, Gubernur NTT Viktor Laiskodat Ajak Duel Chris John di Ring Tinju

2.

Minta pelajaran agama menekankan pembangunan karakter

Kontroversi Setyo Darmono Yang Ingin Hilangkan Pelajaran Agama
Suasana pembelajaran agama yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-PPM UNSYIAH pada tahun 2017. | webblogkkn.unsyiah.ac.id

Ardiansyah Djafar juga menjelaskan jika Darmono mencoba untuk memberikan perhatian terkait maraknya gerakan ekstrim yang menyasar anak-anak melalui pelajaran agama.

Dalam pernyataan tertulis itu, Darmono menilai jika pelajaran agama seharusnya mengedepankan pembangunan karakter dan kemajuan bangsa.

“Kedua, masuknya paham keagamaan yang ekstrem ke sekolah dan universitas mesti menjadi perhatian kita semua. Karena hal ini merusak kesatuan dan harmoni sosial. Oleh karena itu, materi pembelajaran dan kualitas guru-gurunya perlu ditinjau ulang,” bunyi poin kedua klarifikasi dari Jababeka.

“Hendaknya pelajaran agama itu lebih menekankan character building dan kemajuan bangsa. Terlebih lagi Indonesia dikenal sebagai bangsa yang religius,” lanjutnya.

Baca Juga: Kemendagri Kembalikan Berkas Permohonan Perpanjangan SKT, FPI: Kami Tidak Terganggu

3.

Tegaskan bukan bermaksud keluarkan pelajaran agama dari sekolah

Kontroversi Setyo Darmono Yang Ingin Hilangkan Pelajaran Agama
Setyono Darmono merupakan Chairman Jababeka Group dan pendiri President University. | www.medcom.id

Darmono juga disebut tidak ingin mengeluarkan pelajaran agama dari dalam sekolah setelah pernyataannya ramai jadi perbincangan di publik.

Hal ini disampaikan dalam poin ketiga dan keempat pernyataan klarifikasi yang disampaikan oleh Jababeka Group.

“Ketiga, jika pelajaran agama dalam aspek-aspeknya yag dianggap kurang, itu tanggungjawab setiap orangtua dan komunitas umat beragama, bisa dilengkapi di masjid, gereja, atau vihara,” ungkapnya.

“Keempat, jadi intinya bukan mengeluarkan pelajaran agama dari sekolah, tetapi sebuah koreksi dan renungan, apa yang salah dengan pendidikan agama kita di sekolah,” demikian poin terakhir klarifikasi Jababeka Group terkait pernyataan kontroversi Darmono.

Artikel Lainnya

Pernyataan kontroversi Darmono terkait usulan penghilangan pelajaran agama dari sekolah memang sangat disayangkan.

Semoga klarifikasi ini bisa meredakan polemik dan menghilangkan kontroversi yang sudah berkembang di masyarakat.

Tags :