Perannya Terbongkar di Kerusuhan 21-22 Mei, Kivlan Zen Minta Perlindungan Danjen Kopassus

Selain Kopassus, Kivlan Zen juga meminta perlindungan Pangkostrad

Peran Kivlan Zen dalam rencana aksi pembunuhan empat tokoh nasional akhirnya terbongkar melalui keterangan para saksi, pelaku dan sejumlah barang bukti.

Dilansir melalui Kompas.com, kini pengacara Kivlan, Tonin Tachta mengirim surat permohonan perlindungan ke Menteri Pertahanan dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan.

Tonin Tachta | xtrempoint.com

Selain itu, Tonin juga mengirim surat permohonan perlindungan pada Pangkostrad Kepala Staf Kostrad, dan Danjen Kopassus.

Sebelumnya Tonin diberi pertanyaan apakah ia mengirim surat permohonan tersebut kepada sejumlah pejabat. Ia mengungkapkan bahwa surat tersebut sudah dikirim pada 3 Juni kepada dua menteri dan tiga pejabat militer, atas permintaan Kivlan.

Pengiriman surat tersebut selain meminta perlindungan hukum, juga untuk meminta jaminan penangguhan kepada polisi.

"Benar (kirim surat). Adalah diajukan tanggal 3 Juni 2019. Mengirimkan surat ke Menhan, Menko Polhukam, Pangkostrad, Kastaf Kostrad dan Danjen Kopasus untuk meminta perlindungan hukum dan jaminan penangguhan di kepolisian," papar Tonin melalui pesan singkat, Rabu (12/6/2019).

Saat di konfirmasi mengenai surat tersebut, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku belum menerima surat tersebut. Selain itu, ia juga mengaku belum mengetahui kebenaran akan adanya surat yang dikirim kepadanya.

Kementerian Pertahanan sendiri memiliki kewenangan untuk mengelola aktivitas purnawirawan yang tergabung dalam kelompok veteran.

Namun Ryamizard sendiri belum mau berkomentar lebih lanjut apakah ia bisa memberikan perlindungan hukum dan jaminan penangguhan penahanan di kepolisian.

"Pertama, saya belum baca. Akan saya baca masalahnya dan lain-lain. Saya akan panggil Kepala Biro Hukum saya, ini bagaimana, bagaimana. Apa yang harus dilakukan," ujar Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (12/6/2019).

"Kalau 'Iya, begini Pak, bagus', Saya lakukan. Tapi kalau 'Jangan Pak', ya saya enggak. Gitu. Tergantung biro hukum saya. Untuk apa dia ada kalau enggak memberikan saran kepada saya," lanjut dia.

Polisi sendiri telah mengungkap peran Kivlan Zen dalam kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal dan pembunuhan berencana terhadap 5 tokoh nasional dan seorang pimpinan lembaga survei.

Dari keterangan polisi, diketahui Kivlan berperan memberi perintah kepada tersangka HK alias I dan AZ untuk mencari eksekutor pembunuhan.

Ia juga memberikan uang sejumlah Rp 150 juta kepada HK alias I untuk membeli beberapa pucuk senjata api.

Selain itu Kivlan juga diduga berperan dalam untuk menetapkan target pembunuhan terhadap empat tokoh nasional dan satu pemimpin lembaga survei.

Ryamizard Ryacudu
Ryamizard Ryacudu | nasional.tempo.co
Artikel Lainnya

Kasus rencana pembunuhan empat tokoh nasional sudah memasuki babak baru dengan terbongkarnya dalang aksi tersebut. Setelah sebelumnya terbongkar juga adanya kelompok perusuh dalam aksi 22 Mei di Bawaslu RI hingga adanya rencana pembunuhan tokoh nasional ini bagaimana pendapatmu guys soal kondisi politik di Indonesia saat ini?

Tags :