Perang China vs India Makin Kejam, Puluhan Tentara Diduga Tewas Dimutilasi!
23 Juni 2020 by Titis HaryoPertumpahan darah China-India terus terjadi, kali ini sejumlah tentara dikabarkan tewas dimutilasi.
Suasana genting di Lembah Galwan, Ladakh, perbatasan Himalaya, masih menjadi isu panas antara China dan India akhir-akhir ini. Bahkan, pada Senin (15/6), sebanyak 20 tentara India yang tewas dikabarkan dimutilasi.
Aksi kejam tentara China ini pun sontak membuat gempar dunia serta memancing amarah warga India. Mereka menuntut China segera bertanggungjawab atas insiden berdarah tersebut.
Seperti dilansir dari CNBCIndonesia.com, Minggu (21/6), kantor berita India Today melaporkan bahwa banyak pejabat di New Delhi semakin geram dengan perbuatan tentara China di kawasan Himalaya.
Perdana Menteri Narendra Modi pun didesak agar segera melakukan serangan balasan atas aksi keji tersebut.
Baca Juga: Misteri 'Kapal Karam' Dalam Google Maps di Sukabumi, Kemenko Kemaritiman Angkat Bicara!
Juru bicara kementerian luar negeri India, Anurag Srivastava mengatakan bahwa telah terjadi kesepakatan terkait perbatasan.
Namun, klaim yang dilakukan oleh China membuat situasi ini menjadi sulit.
“ Membuat klaim yang berlebihan dan tidak dapat dipertahankan bertentangan dengan pamahaman ini,” ucapnya dalam pernyataan resmi.
Sementara itu, perang berdarah ini bermula dari aksi kelompok militer India yang sedang berjaga sekitar Lembah Galwan saling adu lempar batu dengan tentara China.
Tidak ada senjata api yang digunakan dalam peperangan tersebut, kedua belah pihak dikabarkan hanya menggunakan batu serta tongkat yang ujungnya dipasang paku.
Meski begitu, jumlah korban tewas dalam tragedi berdarah itu mencapai puluhan orang. Bahkan, sebanyak 20 orang tentara India diketahui jadi korban mutilasi saat ditemukan.
Baca Juga: Tak Bisa Beli Masker, Pria India Pakai Uang 10 Rupee Sebagai Pengganti Masker
Dari kubu tentara China, pemerintah mengklaim bahwa ada 43 tentaranya yang jadi korban tewas dalam peristiwa tersebut.
Terikat perjanjian LAC
Aksi lempar batu dalam perang China – India ini sendiri merupakan salah satu cara kedua negara untuk tidak melanggar perjanjian damai Line of Actual Control yang telah disepakati.
Dalam perjanjian tersebut, kedua negara dilarang menggunakan senjata api dalam radius 2 KM dari perbatasan yang berada di Lembah Galwan.
Baca Juga: Dianggap Mengandung Unsur Komunis dan PKI, RUU HIP Blunder Baru Pemerintah?
Perjanjian ini sendiri merupakan salah satu solusi yang diambil usai India kalah dalam Perang Sino-India pada tahun 1962.
Perang antara China dan India memang menjadi salah satu isu paling panas di dunia dalam beberapa waktu terakhir.
Terlebih, pertumpahan darah ini semakin jadi sorotan setelah diduga 20 tentara India jadi korban mutilasi para tentara China.
Semoga masalah ini bisa segera diselesaikan oleh otoritas bangsa-bangsa seluruh dunia sehingga perdamaian bisa tetap terjaga.