Pemkot Padang Tertibkan Nama Makanan Mengerikan, Warung Neraka Terancam
19 Juli 2019 by Moseslaz
Pemkot Padang tertibkan warung makan gunakan nama seperti 'neraka', 'setan', dan 'dajjal'
Di jaman sekarang, berbagai inovasi terus muncul salah satunya di dunia kuliner. Terbukti saat ini beredar berbagai macam makanan yang telah dikreasikan sedemikian rupa, juga diberi nama yang unik.
Namun tampaknya Pemerintah Kota (Pemkot) Padang memiliki pandangan berbeda. Pemkot Padang berencana menertibkan tempat makanan dengan nama dan menu makanan mengandung kata-kata mengerikan. Seperti misalnya ‘Neraka’, ‘Setan’, dan ‘Dajjal’.
Salah satu tempat makan yang berada di kawasan Andaleh, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang. Pemilik warung mi bernama ‘Mie Narako’ atau mi neraka ini, sempat viral karena keunikan namanya.
Baca juga: Jangan Ngaku Pecinta Kuliner kalo Gak Berani Nyobain Makanan Unik dan Aneh dari Seluruh Dunia Ini!
Bahkan akibat viralnya tersebut, jika ingin mencicipi rasa ‘Mie Naako’, pengunjung yang datang harus rela antre panjang dikarenakan banyaknya peminat. Padahal lokasinya sendiri terbilang jauh dari pinggir jalan dan berada di gang sempit.
Pemiliknya, Aulia mengatakan, ‘Mie Narako’ menyajikan kuliner bercita rasa pedas. Penggunaan kata ‘neraka’ itu bertujuan agar warungnya cepat dikenal ataupun jadi viral di media sosial.
"Ide ini muncul karena ingin usaha yang praktis. Kita berpikiran bikin mi pedas yang terjangkau. Nama 'Narako' kita ambil agar kita dapat viralnya. Alhamdulillah banyak yang tertarik," kata Aulia (Detik.com).
Selain ‘Mie Narako’, Aulia juga menamai olahan mi lainnya sesuai dengan tingkat kepedasannya. Ada ‘Mie Narako Well’, ‘Mie Narako Jahanam dan Jahanam Plus’, juga ada ‘Mie Narako Larva’.
Baca juga: 13 Festival Kuliner di Dunia yang Dikenal Unik Sekaligus Nikmat
Namun kini warung ‘Mie Narako’ terancam tak bisa lagi melayani pembelinya karena kebijakan Pemkot Padang yang akan menututp tempat usaha kuliner yang menggunakan bahasa-bahasa menyeramkan.
"Sejak beberapa waktu belakangan, bermunculan banyak kafe dan tempat makan yang menggunakan nama dan menu makanan mengerikan tersebut. Kita tertibkan itu," kata Kepala Satpol PP Kota Padang Al Amin.
Al Amin menjelaskan prosedur penertiban warung makan dengan nama menyeramkan tersebut. Sebelum ditertibkan, para pemilik tempat makan akan terlebih dahulu dipanggil oleh pihak pemkot untuk mengganti nama kafe maupun menu makanannya.
"Nama-nama itu tidak sesuai dengan adat istiadat di Ranah Minang yang berlandaskan 'adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah' atau ABS-SBK," ujarnya.
‘Mie Narako’ sendiri dari penuturan Aulia bisa menjual 100 dus mi perharinya. Setiap minggunya, pendapatan warung ‘Mie Narako’ bisa mencapai Rp 45 juta.
Di jaman sekarang mungkin tak susah kita menemukan makanan-makanan dengan nama unik dan bahkan tak jarang nyeleneh yang menggambarkan cita rasanya. Jika melihat kebijakan dari Pemkot Padang, menurutmu gimana guys?
