Nggak Yakin Sama Vaksin Sinovac Buatan Sendiri, China Kini Malah Impor Vaksin Pfizer Buatan Amerika

Efektivitas vaksin sinovac buatan China kembali dipertanyakan publik.
Efektivitas vaksin sinovac buatan China kembali dipertanyakan publik. |

Efektivitas vaksin Sinovac buatan China kembali dipertanyakan publik

Efektivitas vaksin sinovac buatan China kembali dipertanyakan publik. Pasalnya, pemerintah China kini diketahui berupaya memborong vaksin Pfizer buatan Amerika untuk keperluan vaksinasi rakyatnya. Padahal, vaksin Sinovac buatan negeri tirai bambu itu sendiri telah diketahui memiliki efektivitas lebih dari 90% dalam menangkal covid.

Kebijakan ini menimbulkan polemik, apakah Pemerintah China sendiri mulai meragukan kemampuan vaksin produksi dalam negeri mereka? Pasalnya, beberapa negara lain seperti Malaysia dan Thailand yang dulu mengimpor Sinovac dari China kini dilaporkan mulai beralih ke merek vaksin lainnya. Kedua negara ASEAN tersebut mengumumkan akan menggunakan vaksin merek lain untuk kelanjutan program vaksinasi di negara mereka bila persediaan habis.

Baca Juga: Rekomendasi 20 Film Animasi Jepang Terbaik Sepanjang Masa, Ada yang Bikin Nangis!

Efektivitas vaksin sinovac buatan China kembali dipertanyakan publik.
Efektivitas vaksin sinovac buatan China kembali dipertanyakan publik. |

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah mengevaluasi secara serius efektivitas vaksin Sinovac dalam program vaksinasi Covid-19. Pemerintah jangan ragu untuk mengganti vaksin Sinovac dengan merek lain bila terbukti tidak efektif.

“Pemerintah harus jujur melakukan evaluasi ini. Semua harus diungkap apa adanya. Jangan sampai uang yang ratusan triliun untuk vaksinasi tidak berdampak terhadap upaya penanggulangan Covid-19 di tanah air,” tegas Mulyanto, mengutip dari Fajar Indonesia Network (23/7).

Baca Juga: 5 Karya Anak Bangsa yang Sempat Bikin Keder Orang Asing, Tapi Malah Dicuekin di Negeri Sendiri

Artikel Lainnya

Ia melanjutkan, pemerintah harus segera evaluasi vaksin Sinovac secara serius, karena faktanya efikasi vaksin ini menurut WHO hanya 51 persen dan hasil Uji BPOM hanya 65 persen.

“Kan masih ada jenis vaksin yang lebih tinggi efektivitasnya. Jadi wajar kalau kita minta pemerintah mengganti vaksin Sinovac ini dengan jenis vaksin yang efikasinya lebih tinggi,” kata Mulyanto.

Tags :