Nggak Kalah Menyedihkan sama Indonesia, Perawat di AS Pakai Plastik Sampah Cegah Corona!
27 Maret 2020 by Titis HaryoDi sini pakai jas hujan, di sana pakai plastik sampah. Sebelas duabelas ya~
Sudah bukan rahasia lagi bila wabah virus corona atau Covid-19 menjadi masalah serius bagi dunia kesehatan dunia. Bukan hanya dari tingkat kematian yang cukup tinggi, corona juga memiliki tingkat penularan yang begitu cepat.
Tidak heran, para petugas medis yang bertugas merawat para pasien corona harus mengganti alat pelindung diri (APD) seperti masker dan baju hazmat setiap kali selesai bertugas. Hal ini ternyata menjadi masalah baru karena jumlah pasien corona yang terus bertambah juga membuat APD ini semakin langka.
Para petugas medis pun harus dibuat pusing hingga akhirnya terpaksa menggunakan perlengkapan yang bukan seharusnya, seperti plastik sampah hingga jas hujan. Penasaran seperti apa? Simak berikut ini.
Perawat di AS pakai plastik sampah cegah corona
Seperti dilansir dari Independent.co.uk, Kamis (26/3), kelangkaan APD ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia saat wabah corona mulai menyerang.
Negara maju seperti Amerika Serikat (AS) ternyata juga mengalami hal yang serupa. Hal ini setelah foto tiga perawat di RS Mount Sinai West, New York City berfoto menggunakan plastik sampah berwarna hitam saat tugas jaga di tengah mewabahnya corona viral di media sosial.
Baca Juga: Lewat Teknologi VR, Paru-Paru Pasien Corona Terlihat Mengerikan. Begini Penampakannya!
Parahnya, setelah foto APD plastik sampah itu viral salah satu petugas rumah sakit bernama Kious Kelly turut menjadi korban lantaran tertular corona dan akhirnya meninggal dunia.
“Hari ini (Kamis), kami kehilangan seorang pahlawan,” tulis manajemen RS Mount Sinai West lewat akun Facebook-nya.
Kebijakan penggunaan APD yang tidak seharusnya ini pun membuat rumah sakit dikecam dan dinilai secara sengaja membahayakan para pasien dan juga petugas medis yang bekerja.
“Kematiannya seharusnya bisa dicegah. Aku sangat marah, dia seharusnya sehat,” tulis warganet bernama Sherron di dalam komentar.
Amerika Serikat sendiri terus mengalami peningkatkan kasus corona yang cukup signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Berdasarkan data dari Worldmeters, jumlah kasus corona di AS sudah mencapai 85 ribu orang dan menyebabkan 1.868 pasien meninggal dunia.
Baca Juga: Ngeyel Keluyuran Saat Lockdown Corona, Polisi India Pukuli Warga Pakai Balok Kayu!
Holy freaking hell. A nursing manager at Mt Sinai Hospital in NYC just died from coronavirus. Nurses at the hospital have been wearing trash bags because of the lack of protective gear. https://t.co/DSkHKVECmE pic.twitter.com/gl3w7ksPog
— Mark Elliott (@markmobility) March 26, 2020
Perawat di Indonesia kenakan jas hujan
Sementara itu, hal serupa ternyata juga terjadi di Indonesia yang juga mengalami masalah kelangkaan APD di hampir seluruh rumah sakit yang ada di Indonesia.
Alhasil beberapa petugas medis mencoba tetap bertugas dengan mengganti baju hazmat menggunakan jas hujan plastik dan sepatu boots.
Temuan ini pun tidak hanya terjadi sekali saja, tercatat beberapa petugas di kawasan Pangandaran, Bogor, hingga Tasikmalaya yang membuat dirinya ikut beresiko tertular dengan menggunakan jas hujan saat menangani pasien corona.
Baca Juga: Viral Video Tes Covid-19 di Rumah Konglomerat Jerry Lo, Pemerintah: Nggak Usah Pamer!
Salah seorang petugas medis di Puskesmas Leuwiliang Bogor bernama Atih Djuarsih mengatakan dirinya terpaksa menggunakan jas hujan agar tidak terjadi kontak langsung dengan para pasien corona.
“Kami kan harus safety APD-nya tidak ada. Pakai jas hujan yang penting petugas tidak kontak dengan kulit orang lain atau percikan dan segala macak,” ucapnya seperti dikutip dari Liputan6.com, Senin (24/3).
Kisah para petugas medis yang berjuang melawan corona di dunia ternyata memiliki masalah yang hampir sama.
Keterbatasan APD seperti masker hingga baju hazmat membuat mereka harus memutar otak agar tetap bisa terus berjuang ditengah ancaman kesehatan tertular corona.
Semoga pemerintah bisa tetap memprioritaskan kesehatan para petugas medis dengan mempersiapkan seluruh perlengkapan pelindung diri yang benar-benar aman dan steril.