Menurut Survey, Warga Korea Selatan Lebih Pilih Pelihara Hewan Dibandingkan Memiliki Anak. Kenapa?
16 November 2020 by LukyaniNgapain punya anak kalau peliharaan saja cukup?
Memiliki hewan peliharaan seakan memiliki teman hidup yang selalu setia menemani dalam kondisi apapun. Setidaknya hal inilah yang dirasakan oleh warga Korea Selatan yang akhirnya membuat industri hewan peliharaan di negara ini berkembang pesat.
Saking senangnya memelihara hewan, kabarnya warga Negeri Ginseng ini lebih memilih memelihara hewan dibandingkan memiliki anak. Apa sebabnya ya?
Orang tua di Korea Selatan mendapatkan tekanan sosial yang berat
Rumah tangga di Korea Selatan ternyata lebih memilih memelihara anjing dan kucing dibandingkan memiliki anak. Kim Soo Kyung, Manajer Samjong KPMG Economic Reasearch Institute, mengatakan bahwa populasi hewan peliharaan bertambah karena jumlah orang yang tidak memiliki bayi bahkan tidak menikah semakin bertambah.
Sebanyak 28 persen dari jumlah keseluruhan rumah tangga di Korea Selatan mempunyai hewan peliharaan. Jika dibandingkan dengan tahun 2012, angka ini sangat meningkat jauh. Di tahun itu, hanya 12 persen rumah tangga yang mempunyai hewan peliharaan. Untuk angka kelahiran, Korea Selatan memiliki angkat terendah di dunia, yakni hanya 1,05 per wanita.
Kang Sung Il (39 tahun), warga Korea Selatan, mempunyai seekor anjing ras Pomeranian bernama Sancho. Sung Il rela merogoh kocek hingga US$ 50 atau Rp 700 ribu untuk mendandani anjing kesayangannya tersebut sebelum bertemu ibunya di perayaan Tahun Baru Imlek.
Sung Il sangat menyayangi Sancho dan merawatnya dengan sepenuh hati. Ia dan istrinya sepakat untuk tidak memiliki anak. Bagi mereka, memiliki anak akan membutuhkan banyak biaya dan juga memberikan banyak tekanan.
“Tekanan sosial di Korea Selatan begitu berat. Orang tua harus memberikan sumber daya selama beberapa tahun, mulai dari sekolah swasta, kelas seni, hingga bimbingan belajar,” ujar Kang Sung Il.
Sung Il tidak membayangkan bahwa dirinya bisa membayar semua kebutuhan tersebut. Meski saat ini ia rutin mengeluarkan 100.000 won atau Rp 1,2 juta untuk perawatan Sancho setiap bulannya.
Bank KB Kookmin mengungkapkan bahwa rumah tangga di Korea Selatan baru bisa membeli rumah jika sudah menganggarkan pendapatan selama 12,8 tahun. Berbeda dengan tahun 2014 yang hanya perlu menganggarkan selama 8,8 tahun untuk membeli rumah.
Peluang bisnis dalam peningkatan industri hewan peliharaan
Tidak hanya itu, jam kerja di Korea Selatan pun menempati posisi ketiga paling banyak di antara negara anggota OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development). Kondisi ini yang semakin membuat warga Korea Selatan semakin tertekan.
Meningkatnya jumlah rumah tangga yang memiliki hewan peliharaan dilihat sebagai peluang bisnis. Para penyedia jasa perawatan hewan pun menawarkan berbagai layanan dengan harga yang tinggi untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Perusahaan asuransi Merits Fire & Marine yang baru meluncurkan asuransi hewan peliharaan sejak bulan Oktober 2017 kini telah memiliki 6.000 pelanggan. Penjualan produk perawatan hewan pun kian meningkat. Seperti penjualan produk pembersih air untuk kucing yang meningkat tiga kali lipat dari tahun lalu.
Industri hewan peliharaan ini diprediksi akan terus berkembang. The Korea Rural Economic Institute mengatakan bahwa industri hewan peliharaan bernilai 2,7 triliun won atau Rp 34 triliun pada tahun lalu dan akan meningkat dua kali lipat di tahun 2027.
Keputusan memelihara hewan atau memiliki anak sama-sama memberikan tanggung jawab besar. Orang tua yang memiliki anak dan pemilik hewan peliharaan memiliki tanggung jawab atas kelangsungan hidup mereka. Kalau kamu, lebih pilih memiliki anak atau menggantinya dengan hewan peliharaan saja nih?