Pulau Jeju Punya 'Putri Duyung' Bernama Haenyeo, Ternyata Begini Asal Muasalnya!

Haenyeo
Haenyeo dari Pulau Jeju | blog.bnbhero.com

Dari umur 10 tahun sudah menyelam!

Pulau Jeju yang berada di Korea Selatan diketahui sebagai pulau dengan seribu keindahan, sebagaimana yang kerap ditampilkan dalam drama-drama Korea yang berlatar di pulau tersebut. Ternyata, Pulau Jeju tidak hanya memiliki pesona alam, pulai ini pun memiliki ‘putri duyung’. Mereka adalah para perempuan penyelam yang dikenal dengan sebutan Haenyeo.

Haenyeo berbeda dengan para nelayan pada umumnya. Jika biasanya para nelayan pergi melaut dengan menggunakan kapal, perempuan-perempuan penyelam ini melaut dengan cara menyelam tanpa menggunakan bantuan alat apa pun.

1.

Putri duyung dari Pulau Jeju

Haenyeo
Haenyeo saat mengumpulkan kerang dari laut | www.kimchiandbasil.com

Haenyeo sudah dikenal oleh warga Korea Selatan sebagai penyelam yang handal. Mereka sama sekali tidak membutuhkan bantuan alat khusus untuk menyelam di dalam laut. Haenyeo hanya membutuhkan pelampung yang digunakan untuk penanda lokasi ketika mereka muncul ke permukaan.

Haenyeo menyelam untuk mengambil hasil laut seperti ikan dan kerang. Saat menyelam, mereka biasanya menggunakan cangkul untuk mengambil kerang yang menempel di bebatuan dan jaring untuk mengumpulkan hasil tangkapan mereka.

Memakai jaket pelampung dan kacamata renang, Haenyeo bisa menyelam hingga kedalaman 20 meter tanpa bantuan tabung oksigen. Mereka sudah sangat terbiasa dengan kehidupan bawah laut, sehingga wajar jika perempuan-perempuan penyelam ini dijuluki sebagai putri duyung dari Pulau Jeju.

Ketika Haenyeo kembali ke permukaan, mereka akan mengeluarkan suara yang terdengar seperti siulan. Hal ini mereka lakukan untuk mengeluarkan karbon dioksida dan menghirup oksigen.

2.

Tempat spesial bagi perempuan Jeju

Haenyeo
Haenyeo beristirahat setelah menyelam dan mengumpulkan kerang | roadsandkingdoms.com

Perempuan di Pulau Jeju memang memiliki tempat yang spesial. Pada umumnya, warga Korea Selatan menantikan kelahiran anak laki-laki karena nantinya bisa menjadi kepala keluarga. Berbeda dengan masyarakat Jeju yang menganggap bahwa kelahiran anak perempuan sangat berharga.

Perempuan Jeju pun dikenal sebagai perempuan tangguh. Mereka bisa bekerja dari pagi hingga malam hari. Perempuan di pulau ini sudah mulai mengumpulkan kerang sejak mereka berusia 10 tahun. Setiap harinya mereka menyelam selama enam hingga tujuh jam. Tidak hanya itu, mereka pun melakukan pekerjaan pertanian.

Haenyeo bekerja dalam kelompok. Ketika beristirahat, mereka akan membuat api unggun, mengeringkan pakaian, mengobrol, dan membagikan makanan. Tidak hanya mendapatkan pendapatan yang cukup, para Haenyeo ini juga mendapatkan kebebasan dan kemandirian dalam hidup mereka.

Haenyeo tidak hanya ahli dalam mengumpulkan makanan laut, mereka pun mempunyai ketertarikan yang bersar terhadap permasalahan sosial dan budaya. Selama masa penjajahan, Haenyeo memimpin gerakan anti Jepang dan membuat koperasi guna melestarikan sumber daya laut. Kini, koperasi tersebut sudah mempunyai restoran dan toko seafood. Haenyeo pun tetap memegang peran penting dalam perlindungan laut dan ekologinya.

3.

Asal-usul Haenyeo

Haenyeo
Kelompok Haenyeo dari Pulau Jeju | www.mnn.com

Tidak diketahui pasti sejak kapan para perempuan di Jeju mulai menyelam, tetapi mereka diperkirakan sudah melakukannya sejak sebelum Masehi. Tempat sakral yang menghormati penyelam perempuan dan nelayan menunjukkan bahwan Haenyeo sudah ada sejak manusia mulai mengambil makanan dari laut.

Sebuah studi pada tahun 1960 silam mengungkapkan bahwa Pulau Jeju adalah tempat kelahiran para Haenyeo. Jika jumlah penyelam sudah melebihi batas, maka mereka akan pindah ke daerah lain juga mempunyai banyak kerang. Selama masa penjajahan, beberapa dari Haenyeo pergi ke Cina, Rusia, dan Jepang untuk mencari uang.

Artikel Lainnya

Saat ini, jumlah Haenyeo di Jeju mengalami penurunan yang drastis. Dua faktor pemicunya adalah serangan hiu dan penyakit jantung. Pada tahun 2002, hanya terdapat 5600 Haenyeo yang lebih dari setengahnya sudah berusia di atas 60 tahun. Sangat beruntung jika kamu berkunjung ke Pulau Jeju dan bertemu para Haenyeo.

Tags :