Naik Gunung Cuma Pakai Kaos, 3 Remaja Dibawah Umur ini Tewas Kedinginan di Gunung Tampomas!

Tanpa bawa jaket dan sleeping bag, ketiganya nekat mendaki

Tiga orang remaja yang masih dibawah umur ditemukan tak bernyawa di Gunung Tampomas, Sumedang, Jawa Barat. Ketiga pendaki tersebut, Ferdi Firmansyah (13), Lucky Parikesit (13), dan Agip Trisakti (15) diduga tewas karena mengalami hipotermia.

Kondisi ketiga remaja tersebut saat ditemukan memperkuat dugaan hipotermia sebagai akibat kematian. Ketiganya ditemukan dengan terbujur kaku dalam tenda yang pertama kali diketahui pleh pendaki lainnya pada Minggu 3 Maret lalu.

Ketiga jenazah ditemukan meringkuk | www.indopos.co.id

"Dugaan sementara karena hipotermia. Saat ditemukan tubuh para korban seperti meringkuk menahan dingin," kata Humas dan Protokoler Basarnas Kantor SAR Bandung, Joshua Banjarnahor (Detik.com).

Selain itu, ketiga korban tersebut ditemukan dalam kondisi pakaian yang basah karena hujan. Tak ada jaket ditemukan atau pakaian ganti dalam barang bawaan ketiganya, sehingga dugaan hipotermia semakin menguat.

Menurut Joshua, kondisi pakaian yang basah membuat ketiganya sangat mungkin mengalami hipotermia. Apalagi, saat itu angin di Gunung Tampomas cukup kencang.

"Mereka ala kadarnya pakai kaos dan celana. Gak bawa pakaian ganti, jaket atau sleeping bag," ungkap dia.

Kini ketiga jenazah tersebut telah dievakuasi Tim SAR menggunakan kantong jenazah dan tandu kayu dari puncak gunung. Jenazah lalu dibawa ke RSUD Sumedang untuk dilakukan pemeriksaan lanjut oleh pihak kepolisian.

Jenazah dievakuasi Tim SAR | www.cnnindonesia.com
Artikel Lainnya

Menurut penuturan Kapolres Indramayu AKBP M. Yoris mengatakan ketiganya merupakan warga Blok Kuang BTM, Desa Tugu Kidul, Kecamatan Sliyeg, Indramayu. Mereka berangkat dari rumah masing-masing pada Sabtu pukul 06.00 WIB menuju Gunung Tampomas.

"Mereka pergi menggunakan satu unit motor Nopol E 5560 PAV," kata Yoris.

Kini pihak keluarga dari ketiga remaja tersebut sudah menjemput jenazah para korban dari RSUD Sumedang. Jenazah ketiganya dibawa ke rumah duka di Indramayu.

Orangtua ketiga korban mengakui bahwa anaknya bisa dibilang hanya berbekal nekat untuk berangkat mendaki ke Gunung Tampomas. Hal tersebut karena ketiganya hanya membawa perlengkapan mendaki seadanya.

"Iya memang peralatannya itu enggak standar, seadanya saja," ujar Darlim Masyudi, ayah Lucky Parikesit (13) salah seorang korban, saat ditemui usai pemakaman di TPU Desa Tugu Kidul, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu (Tribunnews.com).

Darlim tak mengetahui kalau anaknya berkemah ke Gunung Tampomas. Lucky hanya mengaku pada sang ayah akan touring bersama empat temannya. Sebelumnya Lucky memang pamit akan berkemah namun dilarang Darlim karena anaknya belum pernah berkemah sekalipun. Tak disangka Lucky nekat mendaki Gunung Tampomas dan berakhir tragis.

Kadang orang tua tidak memberi izin bukan karena tak ingin anaknya bersenang-senang melakukan kegiatan yang diinginkan. Namun karena juga berusaha memperingatkan dan menjaga anak, karena tahu kapasitas anaknya. Kasus ini tentunya memilukan, tanpa pengawasan, tiga remaja mendaki gunung tanpa perlengkapan dan pengalaman yang cukup, perlukah kualifikasi umur untuk pendakian di beberapa gunung demi meminimalisir kasus seperti ini lagi guys?

Tags :