Muhammad Mursi Roboh dan Meninggal di Tengah Prosesi Persidangannya. Siapa Ia Sebenarnya?

Kematian Muhammad Mursi
Kematian Muhammad Mursi | Keepo.me

Muhammad Mursi, sosok kontroversial Mesir yang meninggal di tengah persidangan

Mantan Presiden Mesir Muhammad Mursi roboh setelah ia bersaksi di balik jeruji besi dalam persidangannya. Tak lama, ia dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit akibat serangan jantung.

Kematian yang sangat mendadak dan dramatis ini menarik perhatian dunia mengingat sosok Mursi sendiri cukup kontroversial. Sebagai pemimpin Mesir yang berasal dari masyarakat sipil pasca insiden Arab Spring, Mursi memang memberi corak baru pada pemerintahan Mesir.

Termasuk pula berbagai kontroversi yang mewarnai karir politiknya hingga kini ia harus menghadapi berbagai dakwaan terhadap dirinya. Tak tanggung-tanggung, dakwaan tersebut kini membuat Mursi terancam hukuman mati dan penjara seumur hidup.

Kematian Muhammad Mursi
Muhammad Mursi | Keepo.me

Sidang yang sedang ia hadiri di hari kematiannya adalah terkait dakwaan spionase yang dilakukan Mursi untuk organisasi islam non pemerintah yakni Hizbullah dan Hamas. Kematian Mursi pun mengundang berbagai kecurigaan baik dari keluarga maupun Ikhwanul Muslimin, organisasi yang pernah dipimpin Mursi.

Dilansir dari BBC Indonesia, kematian Mursi dianggap oleh Ikhwanul Muslimin sebagai pembunuhan secara perlahan. Mereka menuding pemerintah Mesir telah menghalangi berbagai hak dasar Mursi seperti obat-obatan yang semestinya dikonsumsi Mursi dan kesempatan untuk dijenguk oleh keluarganya.

Baca Juga: Tragedi Berdarah dalam Senyap, Apa yang Sebenarnya Terjadi di Sudan?

“Dia (Mursi) ditempatkan di balik kerangkeng kaca (selama persidangan). Tak ada yang bisa mendengar dia atau tahu apa yang terjadi padanya. Dia tidak menerima satu kunjungan pun selama berbulan-bulan atau hampir setahun. Dia sebelumnya mengeluhkan bahwa dia tidak mendapatkan obat-obatannya. Ini adalah pembunuhan terencana. Ini adalah kematian secara perlahan,” Terang Partai Kebebasan dan Keadilan yang merupakan sayap politik dari Ikhwanul Muslimin.

“Mereka menempatkannya di sel isolasi... mereka tak memberi pengobatan dan memberinya makanan yang menjijikkan ... mereka tidak memberikan dia hak-hak asasi manusia yang paling dasar,” demikian keterangan tersebut dilanjutkan.

Baca Juga: Jika Tuntutan Jadi Presiden Tak Dikabulkan MK, Prabowo Desak Pemilu Ulang di 12 Provinsi Ini!

Kematian Mursi juga ditanggapi oleh organisasi kemanusiaan Amnesty International dengan desakan kepada pemerintah Mesir untuk melakukan penyelidikan secara transparan.

“Otoritas Mesir harus segera memerintahkan penyelidikan yang tidak memihak, menyeluruh dan transparan tentang latar belakang kematiannya, serta kondisi penahanannya dan kemampuannya untuk mengakses perawatan medis,” Ucap Amnesty International.

Artikel Lainnya

Muhammad Mursi adalah mantan Presiden Mesir kelima menggantikan Hosni Mubarak yang dilengserkan lewat gerakan Arab Spring di tahun 2011. Mursi hanya menjabat selama setahun sebelum ia kembali didemo dan dikudeta pada 2013.

Sejak dilengserkan, Mursi menghadapi berbagai dakwaan dan harus mendekam di penjara selama tujuh tahun akibat kasus pemalsuan permohonan pencalonan presiden tahun 2012. Ia juga terancam hukuman mati akibat dakwaan spionase dan pembocoran rahasia negara.

Tags :