Misteri Pembunuh Siswi SMP Yang Dibuang di Selokan Sekolah Terungkap, Ternyata Ayah Sendiri!
27 Februari 2020 by Titis HaryoSempat pura-pura hilang ingatan, polisi akhirnya menetapkan ayah korban jadi tersangka!
Misteri pembunuhan siswi bernama Delis Sulistina (13) yang ditemukan tewas mengenaskan di dalam selokan depan SMP Negeri 6 Tasikmalaya, Jawa Barat akhirnya berhasil terungkap.
Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan yang tak lain adalah ayah kandung korban, Budi Rahmat (45). Pelaku sendiri sudah sempat dicurigai polisi, namun saat dimintai keterangan mengaku pura-pura hilang ingatan.
Seperti apa fakta dibalik kasus memilukan ini? Simak laporannya.
Ayah jadi pembunuh siswi SMP di Tasikmalaya
Dilansir dari Kompas.com, Kamis (27/2), pelaku pembunuhan Delis Sulistina akhirnya berhasil diamankan oleh petugas kepolisian.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto sebelumnya masih merahasiakan sosok pelaku. Namun, saat konferensi pers digelar akhirnya diketahui pelaku adalah ayah dari korban sendiri.
Baca Juga: Pilu 3 Bocah di Tapanuli, Sudah 10 Tahun Makan Sabun Gara-Gara Tak Dipedulikan Orang Tua!
“Kita sudah berhasil tangkap pelaku, kita akan segera ungkap,” ujar AKBP Anom.
Berdasarkan rilis kepolisian, kronologi pembunuha ini bermula saat korban mendatangi pelaku di tempat kerjaanya pada Kamis (23/1) sore.
Korban diketahui meminta uang sebesar Rp 400 ribu kepada pelaku untuk digunakan sebagai uang studi tour sekolah. Namun uang yang diharapkan ternyata kurang dan membuat korban marah.
“Korban merasa pemberian uang ayahnya kurang, korban dibawa ke rumah kosong dan sempat cek cok dengan pelaku. Lokasi rumah kosong itu dekat dengan tempat kerja pelaku sekaligus TKP pembunuhan,”
Pelaku sendiri mengaku jika membunuh korban dengan cara mencekik karena terbawa emosi. Korban juga sempat ditinggal di rumah kosong hingga pelaku pulang dari bekerja pada pukul 21.00 WIB.
Baca Juga: Gila! Kakak Kelas di NTT Hukum 77 Siswa SMP Makan Tinja Manusia
Samarkan pembunuhan Delis
Anom mengungkapkan aksi keji berlanjut dengan menyembunyikan jasad korban di dalam selokan sekolah korban. Disitu, pelaku berharap kematian korban dianggap sebagai kecelakaan.
“Tujuan pelaku menyembunyikan mayat anaknya di gorong-gorong sekolah supaya dikira bahwa kematian anaknya karena kecelakaan,”
Pelaku sendiri memaksa memasukkan jasad korban ke dalam sebuah lubang selokan yang memiliki kedalaman 2 meter.
Baca Juga: Heboh Bocah Ingin Bunuh Diri Akibat Dibully, Disebut Penipu dan Cari Untung. Benarkah?
Sementara itu, saat kejadian berlangsung pada pukul 22.00 WIB kawasan tersebut sedang dilanda hujan deras hingga membuat pelaku dengan leluasa mengubur korban di selokan.
“Mayat korban didorong-dorong dipaksa masuk ke gorong-gorong sampai ke dalam sekitar 2 meter. Saat kejadian tidak ada saksi mata yang melihat karena kondisi hujan deras,” jelas AKBP Anom.
Pelaku sempat mengaku hilang ingatan
Kecurigaan pada pelaku sendiri sudah sempat tercium oleh polisi saat melakukan pemeriksaan terkait kasus kematian siswi SMP Tasikmalaya di selokan sekolah.
Namun karena saat itu bukti-bukti masih begitu minim, pelaku juga mengaku memiliki masalah dengan ingatannya.
Dia juga beberapa kali berkelit saat ditanyai keberadaaan korban selepas dinyatakan hilang.
“Saya ada sakit di otak, hilang ingatan, karena efek ibu saat mengandung saya terlalu banyak obat. Katanya gitu kata orang tua saya” ucap Budi dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/2).
Pelaku juga sempat berpura-pura simpati pada korban dengan berharap kepolisian bisa segera menangkap pelaku pembunuhan anaknya.
“Kematian anak saya bisa karena kecelakaan atau dicelakai orang. Mudah-mudahan penyebab kematian anak saya bisa cepat terungkap, pelaku secepatnya ditangkap,”
Ucapan Budi sepertinya benar-benar didengar oleh Tuhan, dia pun akhirnya berhasil diamankan polisi seminggu kemudian.
Kasus siswi SMP Tasikmalaya yang tewas di dalam selokan sekolah memang sempat menjadi perbincangan publik.
Hal ini tidak lepas dari misteri pelaku pembunuhan yang terungkap cukup lama lantara minimnya bukti dan saksi mata dalam peristiwa sadis tersebut.
Kini, polisi sudah berhasil menangkap pelaku yang tak lain adalah ayah korban sendiri. Semoga pelaku bisa diberi hukuman yang setimpal atas perbuatannya.