Mengenaskan! Tak Punya Uang, Jasad Pria India Ini Dibawa dengan Gerobak
08 Desember 2019 by Lukyani
Potret kemiskinan di India
Insiden mengenaskan belum lama ini terjadi di India. seorang laki-laki, 65 tahun, di India yang meninggal dan diangkut dengan gerobak, mendapat sorotan luas. Sejumlah foto yang beredar memperlihatkan keluarga laki-laki tersebut membawanya dengan gerobak.
Subramani menderita penyakit TBC

Sebagaimana dikutip dari ndtv.com, Sabtu, 2 November 2019, laki-laki dalam gerobak itu diketahui bernama Subramani, yang berasal dari Tamil Nadu, distrik Villupuram, India.
Subramani pada Rabu, 30 Oktober 2019, berkunjung ke desa Puducherry, tempat kakak iparnya tinggal. Dia sebelumnya sudah diketahui menderita TBC dan kesehatannya pada Rabu itu memburuk.
Istri Subramani mengatakan kepada polisi saat suaminya tiba-tiba pingsan, kakak perempuan dan suaminya hanya bisa membawa Subramani dengan sebuah gerobak pengangkut tanah untuk mengantarnya ke sebuah rumah sakit.
Baca Juga: Usai Harley dan Brompton, Garuda Indonesia Dikabarkan Juga Selundupkan Ferrari!
Keluarga itu tidak punya ponsel dan tidak tahu kalau mereka sebenarnya bisa menggunakan fasilitas mobil ambulans. Subramani, 65 tahun, yang dalam kondisi sekarat, dibawa oleh keluarganya dengan sebuah gerobak karena mereka tak punya ponsel untuk meminta bantuan.
Subramani dibawa pulang dengan gerobak

Saat keluarga Subramani tiba di rumah sakit yang dituju yang jauhnya empat kilometer dari tempat kakak ipar Subramani tinggal, pihak rumah sakit menyatakan Subramani sudah meninggal atau artinya, saat digotong dalam gerobak itu kondisi Subramani sebenarnya sudah tak lagi bernyawa.
Pihak rumah sakit lalu memberikan informasi kalau staf rumah sakit tidak bisa memfasilitasi pengiriman jasad Subramani ke rumahnya di Tamil Nadu, India, yang jauhnya sekitar 25 kilometer. Pasalnya, kendaraan rumah sakit tidak memiliki izin untuk melintasi wilayah perbatasan Puducherry.
Baca Juga: 30 Ribu Warganya "Miskin", Bupati Karanganyar Malah Beli Mobil Mewah Rubicon!
Tak punya pilihan, keluarga Subramani kembali membawa Subramani yang sudah meninggal itu dengan gerobak ke arah desa mereka. Seorang aparat kepolisian bernama J Muruganandan yang melintas dan melihat kondisi ini, lalu mengatur pengiriman sebuah mobil ambulans milik sebuah lembaga nirlaba.
“Mereka ini tak punya ponsel dan seandainya saja orang-orang yang berpapasan dengan mereka mau menelepon meminta agar dikirimkan sebuah mobil ambulans, Subramani mungkin bisa diselamatkan. Sayangnya, tak ada satu pun bantuan yang mampir pada keluarga ini, mereka hanya merekam keluarga ini membawa seorang laki-laki dengan gerobak,” kata Muruganandan, kesal.
Potret lain kemiskinan di India

Bukan hanya itu, kejadian lain yang juga mengenaskan pun terjadi di India. Tepatnya di negara bagian Bihar, sekitar 2,5 juta orang bertahan hidup dengan memburu dan memakan tikus setiap hari.
Baca Juga: Usai Gibran, Giliran Menantu Jokowi Daftar Cawalkot Medan. Netizen: Cucunya Nggak Sekalian?
Mereka disebut sebagai kaum Musahars atau pemakan tikus. Mereka ada di beberapa desa terpencil di antaranya adalah Phekan, Alampur Gonpura, dan Kubaul di distrik Dharbhanga. Hidup dari memburu dan memakan tikus ini bukanlah suatu tradisi, melainkan karena kemiskinan yang para.
Para musahars ini bahkan disebut sebagai kelompok masyarakat yang paling miskin di India. Kasta Dalith yang selama ini dikenal sebagai kasta paling miskin di India pun memandang rendah kelompok musahars ini.
“Mereka yang termiskin di antara yang termiskin dan sangat jarang terdengar tau mendapat akses kepada skema bantuan pemerintah,” ujar Sudha Varghese, aktivis yang menghabiskan tiga dekade hidupnya untuk bekerja sama dengan kaum Musahars.
Tidak jelas alasan mengapa pemerintah India seolah mengabaikan nasib kaum Musahars yang berjumlah sekitar 2,5 juta ini. Hingga mereka terpaksa bertahan hidup dengan memburu dan memakan tikus, setiap hari.