Mendekati Pemilu, Survei Indikator Sebut Pemilih Islam Mulai Pindah Dari Prabowo ke Jokowi!

Paslon Capres Cawapres nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. | www.medcom.id

Jadi indikasi kemenangan?

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi menyebut ada perubahan kekuatan suara di kalangan umat Islam jelang Pilpres pada 17 April 2019 mendatang.

Dinamika perubahan suara ini terlihat dari hasil survei Indikator per Maret 2019 yang menunjukkan tingkat keterpilihan pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin mengalami peningkatan dibandingkan Pilpres tahun 2014.

Lalu, akankah ini menjadi indikasi kemenangan dini Jokowi-Ma’ruf?

1.

50,9 persen vs 41,6 persen

Capres 02, Prabowo Subianto dan Capres 01, Joko Widodo. | mediaindonesia.com

Dilansir dari Kompas, Rabu (3/4), paslon 01 Jokowi-Maruf mengalami peningkatan keterpilihan dari kalangan umat muslim di Pilpres 2019.

Hal ini terlihat dengan besaran keterpilihan Jokowi-Ma’ruf sebesar 50,9 persen, sedangkan Prabowo-Sandi sebesar 41,6 persen.

Burhanudin Muhtadi pun menjelaskan jika perubahan didapat setelah diperbandingkan dengan hasil survei pada Pilpres tahun 2014.

“Ada sedikit perubahan ya. Di exit poll kami di Pilpres 2014, pemilih Muslim yang memilih Pak Jokowi itu 48,6 persen dan yang memlih Prabowo 51,4 persen,” ucap Burhanudin di kantor Indikator, Jakarta, Rabu (3/4).

2.

Faktor dukungan NU

Jokowi saat hadiri acara Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2) lalu. | setkab.go.id

Burhanudin juga menjelaskan jika perubahan dinamika dukungan suara ini juga merupakan dampak dari berafiliasinya Jokowi dengan organisasi masyarakat Muslim seperti Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam hasil survei Indikator, tingkat keterpilihan Jokowi-Ma’ruf di kalangan pemilih NU mencapai 62,7 persen, sedangkan Prabowo-Sandi hanya 31,9 persen.

Burhanudin juga menyebut jika bukan hanya NU, Jokowi juga mendapatkan dukungan ormas muslim lainnya yang membuat suaranya makin menguat.

“Untuk ormas lain, Jokowi-Ma’ruf unggul 58,3 persen dan Prabowo-Sandi 35,8 persen,” jelasnya.

3.

Jokowi juga kuat di kalangan non-Muslim

Jokowi juga mendapatkan banyak dukungan suara non Muslim dalam Pemilu 2019. | mediaindonesia.com

Survei Indikator juga merilis jika bukan hanya kuat di kalangan pemilih Muslim, Jokowi juga memilki kekuatan pada suara non-Muslim.

Hal ini terlihat dari hasil survei Indikator yang menyebutkan jika sebanyak 87 persen pemilik suara non-Muslim mendukung Jokowi-Ma’ruf.

“Pemilih Islam di Prabowo-Sandi cenderung menguat, tapi kenaikannya landai. Mereka juga kalah unggul dengan pemilih non Muslim yang 87 persen memilih Jokowi-Ma’ruf. Hanya 8 persen pemilih non Muslim yang memilih Prabowo-Sandi,” jelas Burhanudin.

4.

Kepercayaan hingga 95 persen

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi bersama tim sukses dua paslon. | www.tajuktimur.com

Survei Indikator pun bukan sekedar survei abal-abal. Dalam survei terakhirnya ini mereka memiliki tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dari 1.220 responden.

Hasil survei ini juga memiliki margin of error sebesar 2,9 persen dengan menggunakan metode random sampling.

Indikator Politik Indonesia juga menjadi salah satu lembaga survei yang diakui oleh KPU dalam pemilu kali ini.

Artikel Lainnya

Hasil survei Indikator ini jelas memberikan angin segar bagi kubu Jokowi-Ma’ruf jelang pemilu yang sebentar lagi akan digelar. Terlebih, dengan banyaknya isu sensitif SARA yang sering muncul dan menyerang paslon 01.

Namun, akankah ini menjadi indikasi kemenangan dini? Atau hasil pemilu akan berkata lain? Jawaban pastinya akan tersaji setelah 17 April 2019 mendatang. Jangan sia-siakan hak pilihmu ya!

Tags :