Masjid di Jogja ini Jamin Barang Jamaah, Jangankan Sandal Motor Hilang Diganti Baru!

Pernah was-was sandal hilang setelah salat Jumat?

Pernah atau bahkan sering kehilangan sandal di masjid usai salat Jumat? Hal tersebut menjadi salah satu kekhawatiran jamaah masjid. Selain itu kekhawatiran lainnya adalah tindak kriminal curanmor atau pencurian kendaraan bermotor di tempat parkir lingkungan masjid.

Kekhawatiran muncul karena umumnya pihak pengurus masjid tak memberikan jaminan atas barang atau kendaraan bermotor yang hilang di lokasi parkiran. Namun hal tersebut tak berlaku di masjid Jogokariyan Yogyakarta.

Masjid Jogokariyan Yogyakarta | pasundanekspres.co

Di masjid Jogokariyan Yogyakarta, pihak pengurus masjid menjamin barang atau motor milik jamaah yang hilang di lokasi sekitar masjid akan diganti.

"Jika Anda kehilangan sendal, sepatu, sepeda, sepeda motor di masjid (Jogokariyan) ini akan kami ganti baru dengan merek yang sama," tegas Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan M Jazir ASP (Detik.com).

Selain memberi kenyamanan dengan menjamin tiap barang dan motor jamaahnya, Jazir sebagai takmir masjid Jogokariyan juga melakukan beberapa pembaruan. Salah satunya dengan mulai menjalankan manajemen pengelolaan masjid yang kreatif dan inovatif.

Misalnya, ketika di masjid-masjid lain para pengurus lebih suka mematikan lampu dan mengunci pintu masjid setiap kali usai waktu shalat, Jazir justru punya pikiran sebaliknya.

Mantan dosen Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII Yogyakatya mengatakan tagihan listrik yang membengkak sebagai akibat masjid dibiarkan terbuka akan diimbangi dengan pemasukan infaq dan sodaqoh dari para jamaah yang salat.

"Kecenderungan selama ini banyak orang dipilih menjadi pengurus masjid itu yang kikir-kikir," terang Jazir.

Karena menurutnya, masjid tak akan maju jika para pengurusnya berpikir ala orang miskin.

M Jazir ASP sendiri sebelumnya mendapat penghargaan sebagai salah satu Tokoh Perubahan 2019 dari Republika atas manajemen pengelolaan masjid yang diakukan secara kreatif dan inovatif.

Menurutnya, bangunan masjid tak perlu megah, karena yang terpenting adalah bagaimana memberikan manfaat bagi warga sekitar. Ia juga mengatakan akan memberikan bantuan modal dari dana infaq bagi anak-anak muda yang ingin berwirausaha.

Saat pertama menjadi ketua DKM di tahun 1999, Jazir menghapus daftar para donatur. Karena ia ingin tak ada lagi pengurus masjid yang datang ke rumah warga untuk meminta sumbangan.

"Itu memalukan, menjatuhkan citra masjid di mata masyarakat. Tidak boleh pengurus masjid itu terlihat seperti peminta-minta kepada siapapun," kata Jazir lantang.

Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir ASP | nasional.republika.co.id
Artikel Lainnya

Dengan adanya kebijakan jaminan atas barang dan motor akan bisa membuat jamaah masjid lebih tenang saat beribadah dan tak terpecah fokus karena was-was dengan barangnya. Menurutmu gimana guys terobosan kebijakan kreatif dan inovatif tersebut?

Tags :