Mahfud MD Sebut Prabowo Menang Di Wilayah Radikal, Fadli Zon Sarankan Belajar Sejarah Lagi

Kontroversi Mahfud MD Prabowo
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD. | majalah.tempo.co

Bisa picu perpecahan nih?

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait daerah sebaran kemenangan Prabowo Subianto yang disebut berada di wilayah yang dulunya ‘garis keras’.

Pernyataan ini pun memantik banyak respon keras terutama dari kubu pendukung Prabowo-Sandi, salah satunya Waketum Gerindra Fadli Zon. Dia menilai Mahfud MD malah menjadi api pemantik disuasana poltik yang sedang memanas.

Lalu, apakah benar Prabowo hanya menang di wilayah ‘garis keras’?

1.

Dipicu pernyataan kontroversi

Kontroversi Mahfud MD Prabowo
Mahfud MD mendapatkan banyak kritikan setelah menyebut wilayah kemenangan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 merupakan 'provinsi garis keras' dalam urusan agama. | news.detik.com

Dilansir dari detikcom, Minggu (28/4), perseteruan panas antara Mahfud MD dengan beberapa politisi pendukung Prabowo-Sandi semakin memanas.

Ketegangan ini terjadi setelah Mahfud MD mengeluarkan pernyataan yang berbau kontroversi saat diwawancari di salah satu stasiun TV. Berikut pernyataan lengkap Mahfud:

Kemarin itu sudah agak panas dan mungkin pembelahannya sekarang kalau lihat sebaran kemenangan ya mengingatkan kita untuk lebih sadar segera rekonsiliasi. Karena sekarang ini kemenangan Pak Jokowi ya menang dan mungkin sulit dibalik kemenangan itu dengan cara apapun.

Tapi kalau lihat sebarannya di beberapa provinsi-provinsi yang agak panas, Pak Jokowi kalah. Dan itu diidentifikasi tempat kemenangan Pak Prabowo itu adalah diidentifikasi yang dulunya dianggap provinsi garis keras dalam hal agama misal Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh dan sebagainya, Sulawesi Selatan juga.

Saya kira rekonsiliasinya jadi lebih penting untuk menyadarkan kita bahwa bangsa ini bersatu karena kesadaran akan keberagaman dan bangsa ini hanya akan maju kalau bersatu.

2.

Mahfud beri penjelasan

Kontroversi Mahfud MD Prabowo
Mahfud MD lalu menjelaskan terkait pernyataannya tersebut lewat akun media sosial Twitternya. | www.medcom.id

Melihat pernyataannya memantik banyak respon, Mahfud MD mencoba untuk memberikan penjelasan melalui akun Twitternya.

Disini Mahfud menuliskan jika pernyataannya tersebut bukan merepresentasikan situasi sekarang tetapi situasi dimasa lalu. Dirinya juga menjelaskan aktivitas radikal yang pernah terjadi didaerah-daerah yang dimaksud.

Beberapa diantaranya adalah Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) Kartosuwirya di Jawa Barat, PRRI di Sumatra Barat, Gerakan Aceh Merdeka (GAM), dan juga DI/TII Sulawesi Selatan.

Mahfud juga menjelaskan jika Joko Widodo sebagai petahana memerlukan tindakan rekonsiliasi pada wilayah-wilayah tersebut agar persatuan Indonesia tetap terjaga.

3.

Dikritik isi kepala cetek

Kontroversi Mahfud MD Prabowo
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon | www.liputan6.com

Dilansir dari CNN Indonesia, Senin (29/4), Waketum Gerindra Fadli Zon mengkritik pernyataan Mahfud MD dengan cukup keras.

Politisi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI itu pun menyebut jika Mahfud MD memiliki isi pemikiran kepala yang sangat cetek mengenai wilayah yang berhasil dimenangkan oleh Prabowo Subianto.

Dirinya pun meminta Mahfud untuk belajar lagi tentang sejarah agar tidak membuat permasalahan baru.

“Sebaiknya belajar sejarah lagi. Saya baru tahu isi kepala begitu cetek. Kita bisa debat soal ini panjang lebar,” tegas Fadli Zon lewat balasan Twitter.

“Tapi yang pasti, Anda sedang menoreh luka baru di atas luka lama. PRRI adalah koreksi atas pemerintah pusat yang abai pada daerah dan ketika itu sangat dipengaruhi komunis,” tambahnya mengingatkan.

Artikel Lainnya

Pernyataan kontroversial Mahfud MD memang cukup memantik banyak reaksi dan memanaskan suasana politik. Hal ini juga membuat perpecahan menjadi semakin rawan terjadi.

Namun, semoga para elite politik bisa saling menahan dan mengedepankan politik yang santun agar situasi panas pasca Pilpres tidak semakin menjadi.

Kepentingan boleh saling berbeda, tapi ingat persatuan bangsa adalah yang utama.

Tags :