Lahan Prabowo di Aceh Siap Diambil Alih, Keluarga Muda Dapat Ganjaran 2 Hektar!

Ilustrasi
Ilustrasi | regional.kompas.com

Keluarga baru dapat bagian 2 hektar!

Shabela Abubakar, Bupati Aceh Tengah akhirnya menggenapi janji kampanye. Bupati yang lahir di Takengon, 20 Agustus 1956 itu bakal mengambil alih lahan milik Prabowo yang sempat viral dalam debat capres-cawapres 2019 lalu.

Dilansir dari kompas, (19/6/2019), Bupati Aceh Tengah mengatakan jika pihaknya telah menentukan lokasi serta menjaring calon petani yang berhak mendapatkan lahan Prabowo tersebut, lebih lanjut menurut Shabela Abubakar, tiap petani nantinya akan mendapatkan bagian sebanyak 2 hektar.

Saat ini baru tingkat penentuan lokasi dan penjaringan calon petani. Sebetulnya 2019 sudah action, tetapi karena keterlambatan dari Dinas Pertanian dalam menentukan lahan di sejumlah titik, kata Shabela kepada Kompas.com ditemui di Pendopo Bupati, Senin (17/6/2019).

Pernyataan Shabela ini tentu menjadi jawaban para kritikus yang sebelumnya sering menagih janji kampanye pembagian 2 hektar lahan per kepala keluarga baru, meski Shabela bersama wakilnya, Firdaus telah memimpin Aceh Tengah selama 1,5 tahun.

Ini yang belum ada kejelasan saat itu, selanjutnya 2018 akhir kita sudah mendapatkan laporan, di mana peta lahan dan calon petani. Karena ini terlambat, saya bentuk tim. Nah, sekarang sudah ada yang mendaftar di Dinas Pertanian, kata Shabela.

Ilustrasi
Shabela Abubakar | regional.kompas.com

Shabela juga mengatakan jika ingin mendapatkan bagian (calon petani), ia menjelaskan agar masyarakat terutama keluarga baru dapat segera mendaftarkan diri ke Dinas Pertanian Aceh Tengah atau bisa melalui kecamatan.

Untuk penerima, Bupati Aceh Tengah tersebut menargetkan kepada para keluarga baru yang masih tinggal bersama orangtua dan belum atau sudah memiliki lahan pertanian.

Lebih utama lagi yang sudah punya anak, apakah dia mau sawah, kebun, ini yang didaftar di pertanian, ujarnya.

Shabela juga mengatakan jika penerima bantuan dari program tersebut tidak terbatas karena Shabela yakin pihaknya memiliki lahan yang sangat luas. Pihaknya juga telah membentuk tim agar program yang digadang-gadang sebagai janji kampanyenya itu berjalan sukses.

Program ini semacam keragaan Proyek Peremajaan, Rehabilitasi dan Perluasan Tanaman Ekspor (Proyek PRPTE) terutama untuk kopi arabika Gayo untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat di Aceh Tengah, terutama yang kurang mampu, terang Shabela.

Program pembagian lahan Prabowo kepada para keluarga muda ini juga telah meminta ijin kepada Kementrian Lingkungan Hidup dan kehutanan, agar areal penggunaan lahan (APL) yang sebelumnya berstatus hak penguasaan hutan (HPH) PT Tusam Hutani Lestari (THL) dapat dikelola oleh demerintah daerah.

Karena di THL, di samping ada APL yang belum dibuka, ada hak kepala daerah untuk membagi kepada rakyat, membuka lahan dua sampai lima hektar. Berarti di dalam HPH THL, ada APL sekitar 11.000 hektar. Ini yang sudah kita sampaikan melalui surat ke kementerian, ungkap Shabela.

Ilustrasi lahan milik Prabowo
Ilustrasi lahan milik Prabowo | regional.kompas.com
Artikel Lainnya

Meski prosesnya sudah berjalan, namun pihak Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan belum membalas surat tersebut, sebaliknya pihak Kementrian menyarankan agar pemda memanggil THL, dan menurut Shabela langkah tersebut dinilai keliru sehingga dirinya tidak melanjutkan saran tersebut.

Seharusnya kementerian menjawab agar THL memberikan lahan APL yang ada di dalam HPH THL kepada Pemerintah Aceh Tengah untuk menyejahterakan rakyat, tegasnya.

Tak hanya itu saja, Shabela juga menilai seharusnya pihak kementrian menegur PT THL, karena yang namanya lahan APL, seharusnya tidak boleh dipakai oleh perusahaan yang saham terbesarnya dimiliki oleh mantan Danjen Kopassus, Prabowo Subianto.

Lokasi APL di THL itu ada beberapa titik indikasinya, seperti di Penarun, Serule, Jerata, sebut Shabela.

Hingga berita ini dibuat, program Shabela itu sudah sampai pada tahap seleksi penerima manfaat, meski ujung-ujungnya masih ada masalah dalam hal realisasi, namun Shabela menyayangkan karena tidak banyak warga setempat yang mendaftar.

Janji politik ini harus direalisasikan, akhir tahun ini harus sudah dikerjakan. Saya kira selain ini, janji politik kami adalah reformasi birokrasi, pungkasnya.

Tags :