Kupang Dilanda Puting Beliung Ganas, Belasan Rumah Warga Rusak dan Jalanan Porak Poranda!
11 Maret 2019 by Talitha FredlinaPray for Kupang!
Sudah beberapa pekan terakhir Kupang dilanda angin puting beliung. Terbaru, angin puting beliung tercatat melanda kota Kupang, tepatnya kelurahan Oepura dan Naikoten pada Minggu (10/3) pukul 10.00 Wita.
Bencana angin puting beliung ini merusak rumah warga dan membuat listrik hampir di seluruh kota Kupang dipadamkan. Tidak hanya itu, pohon-pohon di WJ Lalamentik, Jalan El Tari, Jalan Soverdi dan Maulafa, serta di Terminal Oebufu dan Oepura serta Sikumana tumbang.
Dilansir dari Inews.id, tercatat ada lima pohon yang tumbang dan melintang di Jalan protokol WJ Lalamentik dan El Tari. Hal ini membuat kedua jalan tersebut mengalami kemacetan panjang dan mengganggu warga sekitar.
Bencana ini bukan yang pertama terjadi di Kupang. Belum lama ini, tepatnya pada 28 Februari 2019 pukul 14.40 Wita, kota Kupang juga mengalami bencana angin puting beliung yang merusak ratusan rumah warga di kelurahan Liliba, kecamatan Oebobo.
Dilansir dari Detik.com, BMKG mewartakan setelah kejadian di Kupang pada 28 Februari bahwa potensi puting beliung untuk kembali melanda wilayah Nusa Tenggara Timur masih ada. Sehingga warga diimbau untuk waspada dan memperbaiki rumah-rumah mereka agar tidak mudah rusak diterjang angin.
Meski begitu, BMKG menyebut fenomena angina kencang di Kupang yang menumbangkan pohon serta merusak rumah warga sebagai fenomena squall line.
“Fenomena ini kami identifikasi sebagai ‘squall line’. Fenomena ini sangat berbahaya karena terdiri atas barisan awan cumulonimbus yang dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan deras, angin kencang dan badai guntur,” ujar I Ketut Wardhana, forecaster dari BMKG El Tari, seperti dilansir dari Inews.id
Apapun namanya, Squall line atau puting beliung, warga Kupang kini kembali harus merasakan bencana dan kehilangan rumahnya. Yuk kita ulurkan tangan membantu para korban bencana dan berdoa untuk saudara-saudara kita di Kupang.