Kronologi Ayah di Temanggung Bakar Hidup-hidup Anak Kandung, Sempat Ucap: Tak Obong Koe!

Ngeyel Dinasihati Orangtua, Anak di Temanggung Dibakar Hidup-Hidup Ayah Kandung
Ilustrasi: Anak dibakar hidup-hidup. | www.storyblocks.com

Pelaku mengaku aksinya hanya untuk menakut-nakuti korban agar tak bermain saat pandemi.

Seorang anak berinisial AL (12) meninggal dunia setelah dibakar hidup-hidup oleh ayah kandungnya sendiri, AF (35) lantaran korban ngeyel dan tak patuh pada nasihat orangtuanya kala pandemi Covid-19.

Peristiwa tragis ini sendiri terjadi di Desa Losari, Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung Jawa Tengah pada 27 Mei 2020 lalu sekitar pukul 14.30 WIB.

Lalu, bagaimana penjelasan kepolisian terkait ayah bakar anak hidup-hidup ini? Berikut laporannya.

1.

Dipicu masalah sepele

Ngeyel Dinasihati Orangtua, Anak di Temanggung Dibakar Hidup-Hidup Ayah Kandung
Ilustrasi. | klubwanita.com

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (9/6), Kasat Reskrim Polres Magelang, AKP Muhammad Alfian memberikan penjelasan terkait kasus ayah bakar anak hidup-hidup di Temanggung.

Dia mengatakan, insiden tersebut bermula saat AL ingin pergi bermain ke desa tetangga di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Dikira Perampok, Polisi Kaget Saat Yang Ditangkap Ternyata Polisi Sedang Isap Sabu

Namun, ibu korban tidak mengizinkan karena situasi bencana corona yang masih menjadi ancaman serius. Larangan ini juga diberikan karena korban selama 2 hari berturut-turut sudah tidak pulang ke rumah.

“Korban hari sebelumnya selama dua hari berturut-turut tidak pulang, sehingga saat mau pergi lagi sang ibu melarang lantaran kondisi pandemi,”

Tak senang dilarang oleh ibunya, korban pun diketahui sempat merasa kesal dan tetap ngeyel untuk pergi bermain.

Baca Juga: Diduga Kesal Motor Mau Dijual Ayah, Bocah SMP di Riau Gantung Diri Pakai Dasi Sekolah

2.

Pelaku marah kepada korban

Ngeyel Dinasihati Orangtua, Anak di Temanggung Dibakar Hidup-Hidup Ayah Kandung
Kasat Reskrim Polres Magelang, AKP Muhammad Alfian. | kumparan.com

Melihat anaknya terus membantah dan melawan nasihat dari ibunya, pelaku AF pun marah besar. Dia lantas menakut-nakuti korban dengan menyiramkan bensin ke tubuh anaknya.

“Tersangka jengkel dan menyedot bensin dari dalam tangki sepeda motor dan disiramkan ke tubuh korban,” jelas Alfian.

Kekesalan pelaku sendiri juga sebenarnya sudah dipicu beberapa masalah karena sebelumnya korban pernah menghilangkan handphone.

Baca Juga: Gara-Gara Rebutan Pacar, 3 Anggota TNI Keroyok Pelajar SMA Sampai Babak Belur!

Menurut Alfian, pelaku lantas memberikan ancaman akan membakar korban apabila terus ngeyel dan tak menurut pada orang tuanya.

Tak obong koe, tak obong koe, nek dikandani mak’e kui ojo ngeyel (aku bakar kamu, aku bakar kamu, kalau dinasihati ibu itu jangan ngeyel),”

AF lalu memantik korek api, namun tak disangka api tiba-tiba menyambar tubuh korban hingga terbakar hebat.

3.

Korban meninggal dengan 90 persen luka bakar

Ngeyel Dinasihati Orangtua, Anak di Temanggung Dibakar Hidup-Hidup Ayah Kandung
Ilustrasi. | www.businessinsider.com.au

AF yang tak menyangka anaknya tersambar api dan terbakar hidup-hidup pun langsung panik. Dia sempat mencoba menyiram dengan air tapi gagal.

Tak mau menyerah, AF lantas langsung mencoba memadamkan api dengan membopong anaknya hingga membuatnya ikut mengalami luka bakar.

“Tersangka berusaha menolong korban dengan mengambil air dan tumpah. Kemudian dia membopong korban untuk dipadamkan apinya,”

Korban pun saat itu langsung dilarikan ke RSUD Temanggung, sayangnya karena luka bakar yang mencapai 90 persen akhirnya membuat korban harus mengembuskan nafas terakhirnya.

Akibat kecerobohan perbuatannya ini, polisi pun menjerat AF dengan pasal berlapis dan ancaman hukuman berat selama 15 tahun penjara.

Artikel Lainnya

Semoga peristiwa tragis ayah bakar anak kandung di Temanggung ini bisa menjadi pembelajaran bagi banyak orang tua agar lebih berhati-hati dalam bertindak.

Jangan sampai, hal ceroboh sekecil apapun malah menjadi sebuah bumerang yang membuat orang terkasih kita menjadi korban dan harus meninggal dunia.

Tags :