Kritik Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan, Rocky Gerung: Bahaya Bagi Kecerdasan Presiden

Rocky Gerung
Rocky Gerung | www.google.com

Rocky Gerung sebut pindah ibu kota ke Kalimantan bahayakan habitatnya

Selain menuai pujian dan dukungan, pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke wilayah Kalimantan juga menuai kritik dari berbagai pihak. Salah satunya pengamat politik Rocky Gerung yang menyebut pemindahan ibu kota ke Kalimantan membuat lingkungan terancam.

Rocky Gerung menyampaikan pendapatnya soal pemindahan ibu kota ke Kalimantan saat menjadi narasumber dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC).

Rocky Gerung
Rocky Gerung | www.google.com

Dilansir melalui Tribunnews.com, Rocky Gerung menyebut salah satu yang bakal faktor akan menghalangi rencana Presiden Jokowi menjadikan Kalimantan sebagai Green City adalah lalu lintas pesawat yang akan makin marak nantinya.

"Oke, sekarang kita uji lagi itu, sekarang kalau pindah, asumsinya adalah jadi green city. Tapi dia lokasinya di tengah anak benua. Jadi you mesti pakai pesawat itu," paparnya.

"Artinya frekuensi pesawat untuk tiba di ibu kota, dari 100 kali sehari jadi 1.000 kali sehari, bayangkan berapa tahun ke depan itu," ungkap Rocky Gerung.

Selain itu, suara pesawat juga menurutnya akan mengganggu satwa-satwa yang menghuni hutan di Kalimantan.

"Jadi berapa banyak kebisingan yang dihasilkan, mengganggu burung-burung, ular, kecoak, cebong, kampret di anak benua itu. Saya bicara tentang Environmental Ethics itu," sebutnya.

Ia juga menyebut Kalimantan yang selama ini disebut sebagai paru-paru dunia terancam karena akan ada potensi dilakukannya pembangunan. Rocky juga menegaskan bahwa diperlukan juga pembahasan soal enviromental ethics.

"Kita bayangkan bahwa Kalimantan itu paru-paru dunia, itu yang kita bayangkan. Jadi kalau misalnya pemerintah punya argumen itu lahan kosong. Jadi kosong itu dianggap enggak berguna, 'jadi mending di tanam beton', ditanam pohon dong. Ini zaman bicara tentang environmental ethics," ungkapnya.

Selain mengganggu habitat yang sebelumnya sudah ada, Rocky menyebut bahwa jika ekan dijadikan ibu kota maka jumlah oksigen akan berkurang akibat penambahan penduduk.

"Jadi kalau dijadikan ibu kota di situ, dengan alasan apapun, itu pasti mengganggu habitat. Pasti jumlah oksigen di situ berkurang. Tambahan oksigen, AC penduduk dan segala macam. Dan kita butuh oksigen untuk kita pamerkan kepada dunia," sebut Rocky Gerung.

Ia menambahkan, kekurangan oksigen tersebut akan berdambak bahaya bagi kecerdasan presiden.

"Nah kekurangan oksigen berbahaya bagi kecerdasan presiden," pungkasnya.

Artikel Lainnya

Jokowi beberapa saat lalu sudah meminta izin kepada seluruh rakyat Indonesia untuk memindahkan ibu kota dari DKI Jakarta ke wilayah Kalimantan. Memindah ibu kota tentu memerlukan banyak pertimbangan, dan juga sudah pasti ada pro dan kontra. Menurutmu sendiri tepatkah pemindahan ibu kota ke Kalimantan?

Tags :