Korban Tewas Tertembak di Kericuhan Tanah Abang, Polri Sebut Aparat Tak Dibekali Peluru Tajam

Kericuhan kembali pecah antara kelompok massa dan petugas kepolisian di Tanah Abang, Jakarta, Rabu (23/5) pagi. | www.liputan6.com

Pasca kerusuhan di Tanah Abang, dikabarkan ada 6 orang tewas dan 200 orang alami luka-luka.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut jika ada enam orang menjadi korban tewas setelah terjadinya kericuhan di Tanah Abang sejak Rabu (22/5) dini hari.

Salah satu korban pun dikabarkan mengalami luka tembak saat mendapatkan perawatan di rumah sakit. Namun, pihak kepolisian dengan tegas membantah jika menggunakan peluru tajam untuk menghalau massa yang berdemo.

Lalu, bagaimana penjelasan Polri terkait hal ini? Berikut laporannya.

1.

Ada 6 korban meninggal dunia

Suasana kerusuhan yang pecah di sekitar Pasar Tanah Abang setelah massa demo Bawaslu diminta mundur, Rabu (22/5) dini hari. | www.liputan6.com

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjelaskan jika ada korban tewas pasca pecahnya kericuhan di Tanah Abang antara sekelompok massa dengan aparat kepolisian.

Enam korban tewas pun dikabarkan di beberapa rumah sakit seperti RS Tarakan, RS Pelni, RS Budi Kemuliaan, RSCM, dan RS Angkatan Laut Mintoharjo. Selain itu, Anies juga menyebut ada 200 orang terluka yang juga ikut dirawat.

“Ini per jam sembilan. Jadi ada sekitar 200-an orang luka-luka per jam 9. Ada 6 orang meninggal,” ucap Anies dikutip dari detikcom, Rabu (22/5).

2.

Korban tewas tertembak

Petugas kepolisian saat mencoba membubarkan konsentrasi massa yang masih berkumpul di Tanah Abang pada Rabu (22/5) pagi. | www.liputan6.com

Dilansir dari CNN Indonesia, seorang korban kericuhan di depan Pasar Tanah Abang pun dikabarkan tewas setelah mengalami luka tembak yang menembus bagian dada.

Korban bernama Farhan Syafero (20) yang merupakan warga Kelurahan Grogol, Kota Depok sempat mendapatkan tindakan restitusi di RS Budi Kemuliaan sebelum akhirnya dibawa ke RSCM.

“Korban waktu datang belum meninggal, jadi sempat direstitusi kemudian tidak tertolong dan kita menghubungi keluarga dan kita kirim ke RSCM Cipto,” ucap Direktur RS Budi Kemuliaan, Fahrul W Arbi.

“Meninggalnya karena ada luka tembak tembus ke belakang dari dada, mungkin mengenai paru-paru,” jelas Fahrul.

Baca Juga: Massa Demo Bawaslu Ricuh, Belasan Mobil di Asrama Brimob Petamburan Hangus Dibakar

3.

Polisi bantah gunakan peluru tajam

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo. | www.medcom.id

Pihak kepolisian pun membantah jika telah menggunakan peluru tajam saat melakukan tindakan pembubaran pada masa demo Bawaslu Rabu (22/5) dini hari.

Penjelasan ini disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo setelah adanya kabar korban tewas tertembak saat kerusuhan terjadi di Tanah Abang.

“Aparat kepolisian dalam rangka pengamanan untuk rasa tidak dibekali peluru tajam,” ucap Dedi.

“Ini perlu kami luruskan karena di media sosila sedang viral (penembakan),” tambahnya.

Baca Juga: Prabowo Gelar Rapat Petinggi BPN di Kertanegara, Putuskan Bawa Sengketa Pilpres Ke MK!

Artikel Lainnya

Jatuhnya korban tewas dalam kerusuhan di Tanah Abang memang sangat disayangkan. Namun, semua pihak diharap bisa tetap tenang dan tetap menahan diri agar situasi tidak semakin memanas.

Polisi juga diharapkan tetap mengedepankan komunikasi dan tindakan persuasi untuk menangani para pengunjuk rasa yang berdemo di depan Bawaslu.

Tags :