Kena PHK Pandemi, Uang Sisa Rp 120 Ribu, Pria Ini Nekat Bawa Istri dan Anak Mudik Jalan Kaki
10 Mei 2021 by Christie Stephanie KalangieAlasan ekonomi, keluarga ini pun mengambil keputusan yang cukup nekat.
Satu keluarga dari Gombong, Jawa Tengah, nekat mudik dengan berjalan kaki ke Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Setelah berjalan enam hari, keluarga yang membawa dua anak ini telah sampai di Ciamis, Jumat (7/5/2021).
Mudik jalan kaki selama 6 hari lebih berbekal Rp 120 ribu
Saat ditemui di sekitar Jl. Ahmad Yani, Dani, 39, dan istrinya Masitoh Ainun Lubis, 36, membawa kedua anaknya Manta (3) dan Hanum (1,5). Mereka terlihat tengah berbicara dengan seorang pria yang menawarkan tumpangan.
Dani mengaku, ia dan keluarga kecilnya berangkat dari Gombong pada Minggu sore. Berbekal tas ransel hitam dan uang Rp 120.000, ia nekat membawa istri dan anaknya pulang ke kampungnya lantaran sudah tidak memiliki pekerjaan. Sebelumnya, ia bekerja di sebuah perusahaan konveksi dan kini sudah berhenti.
BACA JUGA: 12 Hal Tak Masuk Akal yang Beneran Terjadi di Kehidupan Nyata, Bikin Geleng Kepala!
"Di sana sudah tidak ada lagi kerjaan, tidak punya apa-apa. Jadi memutuskan untuk pulang ke Soreang. Tidak akan ke sana lagi, mau menetap di Soreang," ujar Dani.
Beristirahat di SPBU atau masjid
Dalam perjalanannya, Dani sekeluarga biasa beristirahat di SPBU atau masjid yang ada di sepanjang jalan. Ia berjalan sehari bisa mencapai 25-30 kilometer. Berhenti pada malam hari untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan setelah subuh.
"Alhamdulillah selama perjalanan berjalan lancar, tidak ada hambatan. Banyak juga orang-orang baik yang memberi bekal dan makanan saat di jalan," ungkapnya.
Terpaksa jalan kaki karena tak memiliki ongkos mudik
Dani mengaku terpaksa berjalan kaki karena tidak memiliki ongkos untuk naik angkutan umum, terlebih saat ini angkutan pun dihentikan karena larangan mudik.
"Upah dari pekerjaan konveksi cukup untuk makan dan bayar kontrakan saja. Saya berjalan kaki pulang ke Bandung cuma bawa uang Rp 120.000 untuk membeli makan, minum. Tapi Alhamdulilah dalam perjalanan ada rezeki untuk anak-anak, banyak yang ngasih," ucapnya.
BACA JUGA: Guru Susan Lumpuh dan Buta Usai Disuntik Vaksin Covid-19 Tahap 2, Jokowi Beri Bantuan Pengobatan
Memiliki trauma dengan pemerintah
Dani pun mengaku tidak meminta bantuan ke pemerintah karena trauma. Ia memiliki pengalaman tahun sebelumnya saat berjalan kaki pulang kampung tapi dianggap modus. Kini pun ia akan menghindar saat ada petugas pengamanan mudik.
"Saya takut dibilang modus, jadi natural saja berjalan kaki sampai ke Soreang," ungkapnya.
Apabila tidak ada kendala, Dani memperkirakan akan sampai ke Soreang Bandung pada hari kedua Lebaran.
"Doain kami selamat," tutupnya.