Jokowiholic! Bamsoet Bakal Sikat Ketum Golkar Terpilih yang Tak Dukung Idolanya?
05 Juli 2019 by refa dewaWih tegas banget nih!
Publik kini tengah menunggu momen rekonsiliasi kedua belah kubu, pasca Pilpres 2019, meski ucapan selamat sudah dilayangkan Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno. Namun tak sedikit publik yang menilai rekonsiliasi sangat penting demi masa depan bangsa kedepan.
Meski Pilpres 2019 telah berakhir, namun bagi kubu 01, koalisi tetaplah dipertahankan meski tidak secara formal, hal inilah yang diucapkan oleh Bambang Soesatyo atau akrab yang disapa dengan saap Bamsoet.
Menurut Bamsoet, dukungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) muthlak dilakukan hingga 2024 alias harga mati. Hal tersebut juga telah tertuang dalam satu dari lima aspirasi pengurus Golkar di berbagai daerah.
Nah, oleh karena itu meruju hal tersebut Bamsoet menilai siapa pun yang terpilih menjadi ketua umum dalam Musyawarah Nasional (Munas) nanti tidak boleh mengkhianati aspirasi tersebut.
Kalau ketua umum nantinya deny (mengingkari), tentu akan kita sikat di tengah jalan. Kami punya mekanisme untuk itu, kata Bambang kepada detikcom, Jum'at (5/7/2019)
Bamsoet yang juga sekaligus menjabat sebagai Ketua DPR RI ini mengklaim dukungan mutlak kepada Jokowi wajib dilakukan, karena hal ini merupakan amanat dari pengurus daerah dan simpatisan Partai Golkar yang dititipkan kepadanya. Sedangkan, empat aspirasi lainnya adalah harapan agar Ketua Umum Partai Golkar mendatang dapat mengelola keuangan secara transparan, juga dapat menghapus pengurus plt (pelaksana tugas), serta mengisi DPP oleh milenial, dan melanjukan tradisi jabatan ketua umum hanya satu periode.
Baca juga: Tradisi Golkar Tak Pernah Menang, Tapi Ikut Pemenang Pilpres
Mengkritik Airlangga Hartarto
Selain itu, Bamsoet juga tak lupa mengkritik atasannya di partainya yakni Ketua Umum Airlangga Hartarto, Bamsoet juga merujuk Aburizal Bakrie yang dulu ketika menjabat sebagai Ketum Golkar, dinilai sangat royal dan sangat perhatian kepada para pengurus daerah. Bahkan setiap bulan tercatat, Aburizal Bakrie tersebut sering memberikan bantuan dana untuk para pengurus DPD I dan DPD II (bantua operasional) sekitar Rp. 5 juta hingga Rp. 25 juta dan Rp. 50 juta.
Baca juga : Wacana Motor Masuk Jalan Tol Tuai Kontroversi, Berikut Pendapat dari Berbagai Pihak
Kalau sekarang saya tidak tahu, silakan tanya ke pengurus daerah, kilahnya.
Tak hanya Aburizal Bakrie, Bamsoet juga merujuk Akbar Tanjung di awal reformasi yang kerap tegur sapa denga para pengurus di berbagai daerah. Oleh karena itu, meski Golkar kerap menghadapi ancaman pembubaran oleh penguasa, namun buktinya Golkar tetap dapat memenangi pemilu.
Badai di masa Bang Akbar Tanjung itu lebih dahsyat, tapi dia rajin ke daerah, ujarnya.
Bamsoet juga memberikan isyarat akan maju untuk menjadi rival Airlangga dalam memperebutkan kursi ketua umum, dukungan dari sejumlah derah juga diklaim terus bergulir, termasuk dari beberapa sesepuh partai berlambang pohon beringin tersebut. Bamsoet juga berjanji jika momennya tepat ia akan mendeklarasikan diri, dan akan menemui Airlangga sebagai wujud santun berpolitik di Indonesia.