Jokowi Masuk Urutan ke-13 Tokoh Muslim Berpengaruh Dunia, Patahkan Tudingan anti-Islam?
06 Oktober 2019 by Dea DezellyndaJokowi patahkan tudingan anti-Islam?
Presiden Joko Widodo kembali masuk dalam jajaran “Top 50” Muslim paling berpengaruh di dunia. Hal ini bukan pertama kali Jokowi masuk ke dalam jajaran Muslim paling berpengaruh. Sebelumnya Jokowi meraih posisi 16 hingga saat ini naik 3 peringkat ke posisi 13.
Presiden Jokowi bersanding dengan tokoh-tokoh Muslim besar lainnya dari seluruh dunia. Kabar masuknya Jokowi dalam “Top 50” ini dinilai membuktikan bahwa Jokowi bukanlah sosok yang anti terhadap Islam seperti yang dirumorkan selama ini.
Berada di peringkat 13
Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (5/10/19), Pusat Studi Islam Strategis Kerajaan Yordania merilis 500 tokoh Muslim berpengaruh di dunia untuk edisi 2020 mendatang. Dalam daftar itu, dari urutan 50 besar, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berada di urutan ke-13, di bawah Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamid Al-Thani.
Dalam buku "The Muslim 500: The World's 500 Most Influental Muslims 2020" menyatakan bahwa Pusat Studi Strategi Islam Kerajaan (The Royal Islamic Strategic Studies Centre/RISSC) merupakan lembaga riset independen.
Baca juga: Tak Sengaja Sebut Pengungsi Gempa Maluku Bebani Negara, Wiranto: Saya Minta Maaf
Untuk itu dengan ditetapkannya tokoh yang masuk dalam “Top 50” Muslim berpengaruh bukan berarti mendukung pandangan mereka. RISSC mengukur sejauh mana pengaruh tokoh-tokoh Muslim tersebut.
RISSC melihat berbagai pandangan yang disampaikan oleh para tokoh yang dinilai berpengaruh. Di antaranya seperti masalah keumatan dan mempengaruhi keyakinan, gagasan dan perilaku.
Pluralisme bagian dari DNA Indonesia
Dalam publikasi The Muslim 500, Presiden Jokowi disebut sebagai sosok pemimpin pertama yang bukan berasal dari militer maupun dinasti politik. Seperti yang masyarakat Indonesia ketahui, Jokowi berasal dari keluarga Jawa sederhana yang dulunya hidup serba kekurangan.
Baca juga: Anggaran TGUPP Melonjak Jadi Rp 26,5 Miliar, DPRD DKI: Akibat Anies Bekerja Sendirian
Jokowi mengawali karier politiknya sebagai walikota Solo sebelum dibawa oleh PDIP untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sukses sampai di kursi DKI 1, Jokowi kemudian dicalonkan menjadi Presiden dan berhasil melenggang ke Istana.
Selain karier politiknya yang cemerlang, Jokowi juga disoroti mengenai pandangannya tentang pluralisme. Islam di Indonesia memang merupakan mayoritas agama yang dipeluk masyarakat namun tak luput dari tantangan dan juga konflik.
“Pluralisme adalah bagian DNA Indonesia. Meski banyak tantangan, Islam di Indonesia merupakan kekuatan moderasi,” ujar Jokowi yang dikutip oleh The Muslim 500.
Baca juga: Viral Sidang MPR Dihebohkan Tangisan Anggota DPR Papua, Apa Yang Terjadi?
Jokowi bukan anti-Islam
Selama ini oleh sebagian pihak, Jokowi disebut sebagai sosok anti-Islam. Seperti yang terjadi dalam pemilihan Presiden lalu, Jokowi gencar diterpa isu anti terhadap Islam. Menurut Sekjen PPP, Arsul Sani, dengan masuknya Jokowi dalam jajaran 50 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia membuktikan bahwa Jokowi bukanlah anti-Islam.
"Kembali masuknya Presiden Jokowi ke dalam deretan 50 Tokoh Muslim yang dinilai paling berpengaruh, bahkan peringkatnya naik dari ke-16 menjadi ke-13, meneguhkan sosoknya sebagai seorang pemimpin yang punya concern terhadap umat Islam. Posisi yang diraih ini sekaligus bisa menjadi jawaban bantahan bahwa beliau seorang yang anti-Islam atau tidak pro terhadap umat Islam," ujar Sekjen PPP Arsul, Sabtu (5/10/2019) malam dikutip dari Detik.com.
Baca juga: Jokowi Ungkap Harga Tanah di Ibu Kota Baru
Arsul menambahkan hal ini membuktikan bahwa pemerintahan Jokowi dinilai menguntungkan umat Muslim di Indonesia. Jokowi selama ini telah mendekatkan diri di berbagai kelompok untuk merangkul semua masyarakat baik mayoritas maupun minoritas untuk mewujudkan perdamaian.
"Kenaikan peringkat yang diraih tersebut tentu didasarkan pada penelitian bahwa selama 5 tahun pertama pemerintahannya Jokowi tidak hanya melaksanakan program-program pemerintahan yang menguntungkan umat Islam, tapi juga berusaha mendekatkan diri kepada berbagai kelompok umat Islam," tuturnya.
Sebagai masyarakat Indonesia, kita layak bangga atas prestasi Presiden Jokowi yang bersanding dengan jajaran tokoh Muslim besar di dunia.