Jelang Ramadhan, Israel Terus Bombardir Gaza! Wanita Hamil dan Bayinya Jadi Martir
06 Mei 2019 by MoseslazSejak Sabtu, Israel sasar rumah-rumah aman
Menjelang bulan suci Ramadhan 1440 H, pasukan Zionis Israel terus melancarkan serangannya ke Jalur Gaza. Akibatnya 10 warga Palestina termasuk seorang wanita hamil bersama bayi di kandungannya harus merengang nyawa.
Serangan udara Israel sejak Sabtu 4 Mei 2019 selain merenggut nyawa 10 warga Palestina, 83 orang lainnya jadi korban luka. Sebelumnya serangan roket faksi-faksi Palestina menewaskan dua warga Israel dan 84 orang lainnya tengah menerima perawatan medis.
Serangan roket faksi-faksi militer Palestina ini adalah balasan atas serangan Israel pada Jumat 3 Mei 2019 yang juga mengakibatkan empat orang warga Palestina meninggal dunia.
Sekitar 200 sasaran sipir sudah terkena serangan Israel di Jalur Gaza sejak sabtu lalu, juga termasuk tujuh rumah tempat tinggal. Korban terbaru menandai hari ketiga serangan yang dilancarkan tentara Israel di Jalur Gaza secara berturut-turut.
Faksi-faksi perlawanan Palestina juga sudah mengumumkan pernyataan bersama, yakni mereka akan menargetkan kota-kota Beersheba dan Ashkelon dengan lusinan roket sebagai serangan balasan.
Serangan tersebut juga sebagai peringatan karena Israel sudah menarget rumah-rumah yang aman di Jalur Gaza. Faksi-faksi perlawanan Palestina memperingatkan agar Israel tak melanjutkan kebijakannya menjadikan rumah-rumah sebagai target pemboman.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza.
“Pagi ini saya menginstruksikan IDF [Tentara Israel] untuk melanjutkan serangan besar-besaran terhadap teroris di Jalur Gaza,” kata Netanyahu yang merangkap sebagai menteri pertahanan Israel sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Senin (6/5/2019).
Dengan memerintahkan pasukan tank, artileri dan infanteri, Netanyahu ingin memperkuat pasukan yang sudah dikerahkannya di dekat Gaza sebagai langkah menimbulkan kekhawatiran invasi darat.
Harri Fawcett dari media Al Jazeera melaporkan bahwa konflik akan terus berlangsung dan berpotensi menjadi eskalasi militer besar yang berbahaya dan panjang.
“Ini berpotensi menjadi eskalasi militer besar yang berbahaya dan panjang,” katanya. Sedangkan media Israel mengutip sumber-sumber pertahanan senior yang mengatakan mereka memperkirakan pertempuran itu akan berlangsung beberapa hari.
Media Israel melaporkan para pejuang Gaza selama dua hari terakhir sudah menembakkan lebih dari 400 roket ke kota-kota Israel selatan. Sementara sistem anri-rudal Iron Dome Israel sudah mengagalkan lebih dari 250 roket diantaranya.
Eskalasi di Jalur Gaza sendiri dimulai saat empat warga Palestina mati pada hari Jumat dalam serangan-serangan Israel terhadap situs-situs yang berafiliasi dengan Hamas dan serangan terpisah atas sebuah unjuk rasa Palestina terhadap pendudukan selama sepuluh tahun dan pengepungan Jalur Gaza.