Jelang Lockdown Corona, Warga Belanda Malah Antri Ganja. Netizen: Nyimeng Tetap Prioritas!
17 Maret 2020 by Titis HaryoTidak mau lewatkan momen nge-fly, warga Belanda ramai-ramai ngeganja sebelum lockdown. Santuy!
Pandemi virus corona atau Covid-19 sedang menjadi ancaman kesehatan serius di kawasan Eropa. Tercatat sudah ada lebih dari 29 ribu warga yang terinfeksi virus tersebut.
Langkah lockdown atau isolasi total pun ramai-ramai dilakukan oleh negara yang terdampak, salah satunya adalah Belanda yang kini disebut sudah memiliki 1.135 kasus positif corona per 15 Maret 2020.
Alih-alih kepanikan yang terjadi, warga Belanda masih terlihat santai. Bahkan, beberapa warga masih menyempatkan untuk membeli ganja sebelum pemerintah menutup seluruh kafe dan bar. Seperti apa suasana tak biasa ini? Berikut laporannya.
Warga Belanda borong ganja jelang lockdown corona
Dilansir dari Detik.com, Selasa (17/3), pemandangan tak biasa muncul di kota Den Haag, Belanda jelang kebijakan lockdown dilaksanakan untuk mencegah penyebaran corona.
Para warga yang seharusnya menjaga diri di rumah malah sibuk mengantri untuk bisa menikmati ganja di bar bernama Point Coffee Shop untuk ‘terakhir kalinya’.
Baca Juga: Positif! WNI yang Ikuti Acara Tabligh Akbar di Malaysia Tertular Corona
Seperti dikutip dari France24, seorang pemakai ganja, Jonathan, mengaku dirinya membeli ganja untuk mempersiapkan kebijakan lockdown yang diperkirakan akan berjalan selama 2 bulan lamanya.
“Untuk mungkin selama 2 bulan ke depan, kita tidak bisa mendapatkan ganja. Jadi sepertinya akan baik bila kita menyimpan beberapa stok di rumah,”
Selain menutup kafe dan bar ganja, pemerintah Belanda juga segera menutup kawasan prostitusi komersial di beberapa kota.
Budaya menghisap ganja sendiri menjadi salah satu hal yang dilegalkan oleh pemerintah Belanda sejak lama.
Namun, Menteri Kesehatan Belanda Bruno Bruins meminta agar warga tidak melakukan penimbunan ganja saat terjadi wabah corona.
Baca Juga: Geger Video 49 TKA Mendarat di Bandara Kendari Saat Corona, Polisi: Itu Benar, Tapi...
Corona di Eropa terus memburuk
Situasi Eropa pasca meluasnya wabah virus corona memang terus memburuk tiap pekannya. Bahkan, di Italia, belum lama ini rekor kematian terburuk akibat corona tercipta, yakni 368 orang meninggal dalam sehari.
Hal ini membuat kematian di Negeri Pizza itu telah mencapai 1.218 orang dengan total kasus infeksi corona sebanyak 24.747 pasien.
Negara-negara Eropa lainnya juga mengalami peningkatan infeksi yang cukup parah, Swiss dilaporkan saat ini mengalami peningkatan hingga 2.200 kasus dimana pada sehari sebelumnya tercatat hanya 800 kasus saja.
Baca Juga: Catat Rekor Kematian Terburuk akibat Corona, Sehari Ada 368 Orang Tewas di Italia
Kasus terbanyak selanjutnya terjadi di Spanyol dengan jumlah pasien 7.753 orang disusul Prancis sebanyak 5.400 orang.
Kebijakan lockdown pun sudah mulai diterapkan negara-negara di Eropa dan akan efektif berlaku pada pertengahan Maret 2020.
Wabah corona yang mengganas di Eropa memang tengah menjadi perhatian serius dunia. Kebijakan lockdown pun jadi salah satu langkah yang diambil untuk mencegah pandemi ini meluas.
Namun, jelang dilakukan lockdown, warga di Belanda bukannya mempersiapkan diri tapi malah asik mengantri ganja sebelum bar-bar ditutup untuk mengurangi kerumunan massa.
Pemandangan biasa ini pun memancing banyak reaksi, dimana warga Belanda dianggap terlalu santai menghadapi ancaman kesehatan serius ini.