Jadi Buruan Turis Arab, Wisata Seks Halal di Bogor Dibongkar!
15 Februari 2020 by Titis Haryo
Kemunculan wisata seks halal di Bogor bikin gempar warga, polisi akhirnya turun tangan. Wahhh!
Bareskrim Polri berhasil membongkar keberadaan wisata seks berlabel ‘halal’ yang berada di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jum’at (14/2). Bahkan, wisata ini disebut sudah begitu terkenal di luar negeri.
Sebanyak empat orang pun telah ditangkap, dimana dua diantaranya adalah seorang mucikari yang memiliki 20 perempuan yang dijadikan pekerja seks komersial (PSK).
Seperti apa ulasan kasusnya? Simak laporan berikut ini.
Polisi bongkar wisata seks halal di Bogor
Dilansir dari Kumparan.com, Sabtu (15/2), Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Ferdy Sambodalam membenarkan adanya praktek wisata seks halal yang berada di Puncak, Bogor.
Baca Juga: Sebut Penyakit Setan, Guru Besar UIN Klaim Virus Corona Bisa Sembuh Pakai Ruqyah!
Dalam jumpa pers, Ferdy menjelaskan wisata seks halal ini menggunakan modus kawin kontrak dan juga short time.
Bahkan, saat diperiksa bisnis ini sudah menjadi salah satu bahasan dunia internasional lantaran jadi salah satu alasan banyak wisatawan asing terutama Timur Tengah berkunjung ke Indonesia.
“Mengungkapkan perdagangan dengan modus kawin kontrak, atau short time. Wisata seks halal di Puncak ini sudah jadi isu internasional,”
Polisi sendiri sudah mengamankan dua mucikari bernama Nunung dan Komariah yang memiliki hampir 40 perempuan yang dieksploitasi dan dijadikan PSK.
Selain itu, ada pelaku bernama HS yang berperan sebagai penyedia pelanggan laki-laki dan DOR selaku pemberi transportasi ke lokasi wisata tersebut.
Baca Juga: Anies Diduga Manipulasi Izin Soal Formula E, Ketua DPRD DKI: Ini Pembohongan Publik!
Tarif dari Rp 500 ribu sampai Rp 7 juta
Fredy juga menjelaskan jika dua mucikari sudah memiliki daftar harga yang beragam untuk tiap perempuan yang dijual pada turis-turis asing.
Contohnya paket kawin kontrak yang dibanderol Rp 7 juta, salah satu paket yang jadi salah satu favorit pelanggannya.
Sedangkan untuk tarif booking out (BO) atau short time pelanggan dikenakan biaya hingg Rp 500 ribu.
“Kalau short time hanya RP 500 ribu, kalau kawin kontrak bisa Rp 7 juta. Mucikari dapat 40 persen dari harga yang disepakati,”
Polisi pun sudah menjerat pelaku dengan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 2 tentang Perdagangan Orang dengan ancaman penjara maksimal 15 tahun.
Baca Juga: Disaat Arab Saudi Bolehkan Valentine, Surat Edaran "Valentine Haram" Muncul di Depok!
Ridwan Kamil dukung Polri
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi langkah Polri yang bergerak cepat memberantas bisnis prostitusi di Bogor.
“Kita dukung upaya Polri dalam pemberantasan ini dan kita jadikan Bogor dan Jawa barat jauh dari isu-isu kemaksiatan,”
Polisi sendiri disebut sudah bergerak begitu masif untuk memberantas wisata seks halal yang jadi buruan turis-turis asal Arab.
“Selama 3 bulan terakhir, termasuk hari ini, polisi sudah bergerak masif dalam memberantas prostitusi yang berkedok kawin kontrak dengan wisatawan Timur Tengah,” tulis RIdwan Kamil di akun media sosialnya, Jum’at (14/2).
Keberadaan wisata seks halal di Bogor menjadi salah satu kabar yang begitu menggemparkan masyarakat. Polisi yang sudah mencium bisnis haram ini pun langsung bergerak cepat.
Berkedok kawin kontrak, bisnis esek-esek ini pun berhasil melabeli diri dengan embel-embel halal hingga akhirnya memancing banyak turis asing.
Semoga kepolisian bisa terus memantau dan memberantas bisnis macam ini.
