Ini yang Terjadi Jika Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia Meninggal Dunia
03 Februari 2020 by Adinda Saraswati
Jika presiden beserta wakilnya meninggal, siapakah yang menggantikannya?
Bukannya mengharapkan atau mendoakan, tapi kita semua juga perlu tahu apa dan bagaimana yang akan dilakukan Pemerintah Indonesia jika hal ini terjadi.
Selama ini yang kita tahu di Amerika Serikat, pemimpinnya seringkali meninggal. Misalnya, penembakan Presiden Lincoln dan JFK (John F. Kennedy). Lalu, siapa akan menggantikannya? Menurut konstitusi negeri Paman Sam, jika presiden mangkat atau berhalangan tetap, otomatis yang menggantikannya adalah wakil presiden.
Beda lagi sama Polandia, negara dengan bendera putih merah ini juga pernah mengalami bencana besar, dimana presidennya, Lech Kaczynski beserta seluruh staffnya meninggal dalam musibah kecelakaan pesawat di Rusia. Dan konon yang menggantikannya bukan wakil presiden tapi ketua parlemen sambil menunggu proses pemilihan berikutnya.
Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Baca Juga: Farhat Abbas Bakal Jadi Presiden RI 2024
Jika Terjadi Kekosongan Presiden dan Wakil Presiden yang Menjadi Pelaksana Tugasnya adalah...
Maaf bukan mengharapkan, cuma ingin mengukur seberapa kesiapan pemerintah kita jika suatu waktu menghadapi masalah seperti ini. Apakah pemerintah kita sudah siap menghadapi keadaan seperti ini?
Menurut konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia, jika presiden meninggal dunia, berhalangan hadir (sakit atau kehilangan kesadaran, atau apalah yang menyebabkan kehilangan kemampuan dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang presiden) maka tugas dan wewenangnya beralih kepada wakil presiden. Namun, bagaimana jika Wakil Presiden juga mengalami kondisi yang tidak memungkinkan?
Jika Wapres Juga Mengalami Hal Serupa, Siapa yang Menggantikan?
Menurut beberapa info yang penah ane dengar, jika terjadi kekosongan presiden dan wakil presiden yang menjadi pelaksana tugasnya adalah Triumvirat yang terdiri dari Menteri Luar Negeri (Menlu), Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Pertahanan (Menkam).
Konon, semenjak masa reformasi, Triumvirat katanya nih diganti menjadi Ketua MPR, Ketua DPR dan Ketua MA, katanya...
Bagaimana Nasib Gus Dur yang Dilengserkan MPR?
Sudah dijelaskan sebelumnya jika presiden mangkat entah itu karena suatu hal, penggantinya adalah wakil presiden. Jika terjadi kekosongan wakil presiden, MPR melaksanakan sidang selambat-lambatnya 60 hari yang berhak memilih presiden dan wakil presiden jika keduanya berhenti secara bersamaan adalah MPR.
Contoh kasusnya ketika Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) yang dilengserkan lewat sidang istimewa MPR, penggantinya ya Ibu Megawati Soekarno Putri selaku wakilnya, namun yang perlu diingat masa jabatan tidak kembali 5 tahun tapi meneruskan sisa masa jabatan Presiden Gus Dur yakni 3 tahun. Yah, namanya juga politik!
Bagaimana Kalau Indonesia Memiliki Kekosongan Pemimpin?
Lalu yang menjadi pertanyaan pentingnya adalah bagaimana jadinya kalau Indonesia mengalami kekosongan pemimpin? Alias Triumvirat tidak bekerja secara maksimal? Apa yang akan terjadi di Indonesia?
Ekonomi bakal anjlok!
Yang kerasa banget itu ya ekonomi bakal anjlok, harga kebutuhan pokok naik. Otomatis meletus kerusuhan dimana-mana, yah mirip 98 gitu deh.
Keamanan tidak stabil, negara terpecah belah!
Berikutnya yang bakal terjadi adalah keamanan nasional bakal nggak stabil karena pemimpin tidak ada, bisa jadi muncul gerakan disintegrasi alias gerakan memisahkan diri dari Ibu Pertiwi.
Dijajah asing!
Nah kalau ini yang paling ngeri, nih, masih ingat nggak gimana Amerika menjajah Irak pada tahun 2004 silam dengan alasan terorisme? Nah hal serupa bakal terjadi di Indonesia jika saja negara ini memiliki kekosongan pemimpin, bisa jadi pihak asing melempar bola panas dengan isu HAM dsb dengan tujuan untuk menginvasi Indonesia.
Disini penulis TIDAK bermaksud mendoakan, tapi sedekar mengimajinasikan hal apa yang bakal terjadi seandainya negara kita kekosongan pemimpin (presiden dan wakil presiden mangkat). presiden dan wakilnya bukan hanya jadi hiasan semata, tapi lebih dari itu. Mereka adalah orang yang dipilih rakyat untuk bekerja secara 24 jam sehari 365 hari dalam setahun bekerja bagi negara.
Hemat katanya, kapanpun, di mana pun dan dalam kondisi apapun, presiden harus siap sedia entah mengambil keputusan untuk rakyat atau keputusan yang sangat penting misal perang.
Mari kita berdoa semoga presiden kita beserta jajarannya selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Baca juga: 5 Presiden dengan Masa Jabatan Terlama
Mari kita berdoa semoga presiden kita beserta jajarannya selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa.
