Hati-Hati! WHO Kini Sebut Corona Bisa Menular via Udara, Begini Penjelasannya
10 Juli 2020 by Titis HaryoKabar corona bisa menyebar lewat udara kini dibenarkan oleh WHO.
Badan Kesehatan Dunia atau WHO baru saja menyatakan bahwa penularan virus corona bisa melalui aerosol atau udara. Hal ini cukup berbeda dengan sikap WHO sebelumnya yang menyatakan corona hanya menular lewat cairan atau kontak langsung.
Perubahan sikap WHO ini diketahui tidak lepas dari hasil penelitian 239 ilmuwan dari berbagai disiplin keilmuwan yang menyatakan ada risiko besar penularan corona lewat udara.Hasil penelitian tersebut dimasukkan dalam jurnal ilmiah berjudul ‘Clinical Infectious Diseases’.
Seperti dilansir dari Detik.com, Jum’at (10/7), Pimpinan teknik WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove memberikan pernyataan terkait hasil kajian ilmiah tersebut.
Dia mengatakan bahwa mengakui bahwa ada bukti virus corona bisa menular lewat udara.
Baca Juga: Jokowi: Situasi Mengerikan, Terus Terang Saya Ngeri!
“Sekarang, organisasi kesehatan dunia mengakui adanya bukti tegas infeksi SARS-CoV-2 lewat udara,”
Dengan adanya perubahan sikap ini, WHO akan segera membuat panduan baru penanganan corona bagi negara-negara di seluruh dunia. Terutama terkait penggunaan masker yang awalnya dinilai tidak efektif.
Dalam keterangannya, para peneliti menyatakan virus corona Mers dan influenza menunjukkan adanya risiko penyebaran lewat aerosol.
Baca Juga: Hasil Penelitian Ini Ungkap Corona Sudah Muncul Sejak Maret 2019 di Spanyol!
Aerosol sendiri diketahui sebagai istilah untuk menunjukkan partikel kecil berukuran 5 mikrometer yang berasal dari percikan cairan mulut atau hidung yang mengambang di udara.
“Kami mempertimbangkan semua asumsi, bahwa SARS-CoV-2 juga bersifat mirip dan aerosol adalah salah satu cara transmisi yang menentukan,”
Para peneliti lantas mengatakan bahwa partikel ini berpotensi menginfeksi banyak orang terutama yang berada di ruang tertutup seperti bar, restoran, sampai pabrik.
Baca Juga: Polemik Kalung Anti Corona, Kementan: Kalau Tak Berkhasiat Anggap Ini Minyak Kayu Putih Biasa
Bahkan, penularan seperti ini disebut tidak perlu kontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus. Salah satu kasus yang diangkat adalah penularan massal di Jerman.
“Sirkulasi berulangkali dari udara dingin yang tidak difilter di perusahaan dan pabrik pengelolaan daging di Jerman, juga menjadi penyebab banyaknya kasus infeksi corona,” jelas dokter kepala infeksiologi RS Schwabing Munchen, Prof dr Clemens Wendtner.
Hasil penelitian terkait adanya risiko penularan corona lewat udara harus menjadi perhatian serius semua pihak terutama pemerintah.
Masyarakat juga diharapkan agar bisa tetap menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan menggunakan masker serta jaga jarak.
Jangan sampai kelengahan kita di era New Normal ini malah menjadi bumerang yang membuat kasus corona bertambah semakin banyak.