Hadir di Monaco Ocean Week 2019, Indonesia Buktikan Konsisten Menjaga Lautan

Menteri Susi Pudijastuti
Menteri Susi Pudijastuti | govinsider.asia

Indonesia berkeinginan besar mengurai isu lautan dan perikanan

Indonesia menjadi sorotan di ajang Monaco Ocean Week 2019 karena perjuangan Indonesia melindungi lautan dan mempromosikan ekonomi biru (blue economy). Upaya tersebut lahir dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang mengirimkan lima perwakilan ke ajang tersebut.

1.

Indonesia menjadi sorotan di Monaco Ocean Week 2019

Menteri Susi Pudijastuti
Monaco Ocean Week 2019 | www.monaco-tribune.com

Delegasi Indonesia di Monaco Ocean Week 2019 dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL), Brahmantya Satyamuri Poerwadi. Brahmantya mengharapkan adanya upaya yang konkret dari berbagai pihak untuk melindungi perairan yang dilindungi demi menuntaskan permasalahan perubahan iklim.

“Kita juga membahas aksi-aksi yang bisa kita lakukan untuk membangun political willingness dari pemerintah, pelaku bisnis, maupu masyarakat di tiap-tiap negara supaya tantangan akan perlindungan spesies lintas-batas dapat diatasi, ujar Brahmantya, dikutip dari Liputan6, Rabu (10/4).

Isu lain yang juga menjadi fokus perhatian Indonesia adalah maraknya perdagangan dan konsumsi terumbu karang yang ilegal, terutama di China dan Hong Kong. Brahmantya mengatakan bahwa hal ini harus segera dihentikan karena akan merusak keberlangsungan ikan karang.

Menurut Menteri Susi, capaian Indonesia di Monaco Ocean Week 2019 adalah bukti nyata bahwa Indonesia konsisten memperjuangkan lautan. “Komitmen itu kembali kita buktikan dengan peran Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan Our Ocean Conference 2018 di Bali dan kepemimpinan bersama sebagai Ketua International Coral Reef Initiative periode 2018-2020,”.

2.

Monaco berencana membantu Indonesia

Menteri Susi Pudijastuti
Monaco Ocean Week 2019 | www.hellomonaco.com

Didier Zocolla, peneliti Centre Scietifique de Monaco, mengatakan bahwa Monako ingin membantu penelitian pengelolaan terumbu karang di sejumlah negara. Hal ini pun menjadi kesempatan kerjasama antara Indonesia dengan Monaco dalam bidang pengelolaan terumbu karang Indonesia.

Hal ini pun akan semakin dikuatkan dengan adanya kesepakatan antara para peneliti terkait terumbu karang di pertemuan World Coral Conservatoire Workshop. Mereka sepakat untuk mengembangkan kerangka kegiatan penelitian terumbu karang, lokasi, dan ruang lingkup. Indonesia dalam proyek ini telah diusulkan sebagai salah satu lokasinya.

3.

Indonesia menawarkan penelitian terkait isu kelautan dan perikanan

Menteri Susi Pudijastuti
Monaco Ocean Week 2019 | www.reqnews.com

Tidak hanya mengikuti berbagai pertemuan, perwakilan Indonesia yang dipimpin oleh Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia, Sjarief Widjaja, mengadakan pertemuan bilateral dengan Centre Scietifique de Monaco.

Sjarief mewakili KKP menyampaikan 4 proposal penelitian, concept paper, dan pengelolaan akuarium untuk dipertimbangkan oleh pihak Centre Scietifique de Monaco. Tidak hanya itu, Sjarief juga menawarkan dua fasilitas pusat penelitian dan peralatan di Indonesia yang bisa digunakan untuk mempercepat penyelesaian isu-isu kelautan dan perikanan global yang kini semakin mengancam.

“Kita punya Pangandaran Integrated Aquarium and Marine Research Institute (PIAMARI) di Pangandaran dan Morotai Integrated Aquarium and Marine Research Institute (MIAMARI) di Morotai. Ini bisa kita gunakan bersama untuk mencapai penelitian bersama.

Artikel Lainnya

Upaya pemerintah Indonesia untuk menanggulangi isu-isu kelautan dan perikanan ini memang patut diacungi jempol. Apalagi upayanya sudah diakui dunia internasional, sehingga sudah menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki keinginan besar untuk menuntaskan isu keluatan dan perikanan yang kian mengancam ini.

Tags :