Gubernur Jawa Timur Beri Isyarat Sekolah Cukup 3 Hari Saja!

ilustrasi
ilustrasi | google.com

Gubernur Jawa Timur Beri Isyarat Sekolah Cukup 3 Hari Saja!

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa akhirnya angkat suara terkait kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim terkait penghapusan Ujian Nasional (UN) sebagai standar kelulusan siswa.

Menurut Khofifah, sesuai mendengar wacana dari Mendikbud seperti itu, dirinya lantas merencanakan melakukan pembahasan bersama dengan para stakeholder, diantaranya Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan pelaku dunia pendidikan.

Nanti saya ketemu dengan MKKS, dengan stakeholder yang hari ini mengelola pendidikan. Nanti titik ketemunya bagaimana supaya semua bisa berseiring, kata Khofifah saat di Kantor Perwakilan BI Jawa Timur, Kamis (12/12/2019).

Lebih lanjut menurut Khofifah, dari informasi yang ia terima, sejauh ini pengelola pendidikan mengklaim bisa memberikan masukan jika format sistem ujian yang dari tahun-tahun sebelumnya menjadi total ukur harus dihapus dan kemudian jika sekolah dari jenjang SD - SMA kedepannya hanya tiga hari saja, dan sisanya home schooling.

Jadi tidak hanya soal ujian nasional, tapi soal rencana yang terkomunikasi ke kami seperti pelaksanaan sekolah dengan tiga hari masuk, dan dua hari home schooling. Ini harus dicari format implementasi yang di lapangan seperti apa, tuturnya.

Selain itu, lebih lanjut Khofifah juga menjelaskan masih mempertimbangkan beberapa variabel-variable antara daerah diperkotaan dan di sekolah dipedesaan. Apakah semuanya bisa menjalankan aturan baru tersebut, apakah semuanya sesuai standar kedepan.

Alasan Khofifah berkomentar demikian karena tidak semua lingkungan sekolah yang infrastrukturnya mendukung. Misal seperti rumahnya, kalau di negara luar kan ada ukurannya anak tiga ukurannya minimal sekian. Nah kita belum mengarah ke sana, ujarnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Mendikbud dikabarkan akan menghapus UN dan diganti dengan asesmen kompetensi minimum. Selain itu survei karakter juga dinilai bisa membuat siswa lebih tertantang dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah
Gubernur Jawa Timur, Khofifah | google.com

Hal serupa juga dilontarkan oleh Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto, beliau melontarkan usulan terkait pemangkasan waktu sekolah menjadi cukup tiga hari saja dalam per minggu.

Usulan itu disampaikan Kak Seto saat memberikan usulan di Mapolres Metro Jakarta Utara, Rabu (4/12/2019) terkait tawuran maut di Sunter.

Lebih lanjut menurut Kak Seto, sekolah 3 hari itu sudah diuji coba selama 13 tahun di homeschooling miliknya di Bintaro, Tangerang Selatan.

Nah kami sudah membuat percobaan sekolah selama 13 tahun ini. Sekolah seminggu hanya tiga kali. Per hari hanya tiga jam.

Sebagai pembanding, Kak Seto juga memiliki sekolah formal bernama Mutiara Indonesia Internasional yang bekerja sama dengan Universitas Cambridge di Inggris dan telah berjalan sejak tahun 1982.

Artikel Lainnya

Dari kedua sekolah tersebut, Kak Seto lebih percaya dengan kegiatan belajar 3 hari, karena telah terbukti melahirkan lulusan yang unggul,

(Ada) lulusannya yang masuk Kedokteran ada di UI, Gajah Mada, dan Undip. Kemudian USU dan Unhas. ITB, IPB ada, kata Kak Seto

Tags :