Gila! Penjajahan Gaya Baru! Amerika Serikat Berencana Membeli Greenland!

ilustrasi
ilustrasi | www.cnnindonesia.com

Amerika Serikat sebagai negara super maju mah bebas!

Jelang setahun pemilihan periode kedua, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang sangat kontroversial, entah hanya keisengan atau memang serius, Presiden Donald Trump berkeinginan untuk membeli Greenland.

Pulau yang berlokasi di ujung utara bumi itu menarik minat Trump untuk memboyongnya dari Kerajaan Denmark. Alasan Trump berkeinginan membeli pulau itu tentu tak lain tak bukan karena geopolitik global dan kandungan sumber daya alam yang tak ternilai jumlahnya.

Dilansir CNN pada Minggu (18/8/19), minat Trump membeli Greenland ini juga ditanggapi positif pihak Gedung Putih, apalagi dikabarkan pula ada seorang kolega terdekat Trump dari Denmark yang menyarankan untuk membelinya, lantaran Kerajaan Denmark dikabarkan tengah dalam krisis keuangan.

Kabar tersebut ternyata bukan isapan jempol belaka, pasalnya laporan The Wall Street Journal juga menduga hal yang sama, yakni Trump memang mendapat saran dari seorang rekan karena di sana (Denmark) tengah menghadapi masalah keungan.

Apa yang kalian pikirkan tentang itu? Apakah kamu pikir akan berhasil? tanya Trump saat itu. Namun pertanyaan itu dianggap hanya lelucon alih-alih keinginan murni dari Trump.

Kerajaan Denmark angkat suara!

Isu Trump ingin membeli Greenland ternyata santer hingga terdengar oleh pihak Kerajaan, oleh Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen menilai pernyataan presiden dari partai republik itu adalah ide yang aneh. Bahkan pihaknya secara terang-terangan memberikan pernyataan jika Greenland tidak untuk dijual.

Itu adalah diskusi yang sangat aneh dan PM Greenland Kim Kielsen juga telah secara jelas menegaskan kalau Greenland itu tidak untuk dijual. Di situ lah wacana (pembelian Greenland) berakhir, kata Frederiksen kepada kantor penyiaran Denmark, DR, Minggu (18/8).

Setali tiga uang, di Amerika Serikat sendiri, rencana pembelian Greenland pun turut menyita perhatian para legislator di Capitol, bahkan pernyataan Trump ini turut membelah para legislator menjadi dua, sebagian ada yang menilai keinginan Trump itu adalah bentuk dari strategi ekonomi yang baik, namun dilain pihak menilai jika pernyataan itu adalah keinginan sesaat, bahkan pihak yang kontra turut mempertanyakan potensi militer dan penelitian ilmiah di wilayah yang terselimuti salju abadi tersebut.

Baca juga : Deretan Penantang Donald Trump di Pemilu Amerika Serikat 2020. Siapa Saja?

ilustrasi
ilustrasi | www.cnnindonesia.com

Pendapat warga lokal

Isu pembelian Greenland ternyata juga sampai di telinga warga lokal, salah seorang warga desa Kulusuk, Greenland, Bent Abeelsen juga menilai pembelian tanah kelahirannya tidak akan terjadi, sebab sebelumnya pihak AS juga sempat menawarkan untuk membeli namun ditolak mentah-mentah oleh Kerajaan Denmark.

Mereka mencoba membeli kami pada tahun 1867 selama perang dunia kedua, dan sekarang mereka mencoba lagi. Tidak akan terjadi, ucapnya.

Pendapat lain juga disampaikan oleh warga yang tidak mau disebutkan namanya, menurutnya tawaran Trump adalah tawaran yang sangat lucu.

Saya pikir itu tawaran lucu, tapi siapa yang tahu? Awalnya tidak ada yang mengira dia (Trump) akan menang, kan? Jadi kita akan lihat, katanya.

Meski tak sedikit yang skeptis dengan wacana Trump, namun ada pula warga setempat yang mendukung apa yang akan dilakukan Trump, asalkan ada timbal balik yang baik tak hanya buat dirinya namun juga buat semua warga Greenland.

Itu tergantung apa yang akan diberikan pada saya. Saya suka film dan musik AS. Saya tidak akan keberatan ada bioskop dan kolam renang di sini, beberapa infrastruktur akan bagus, tuturnya.

Bukan pertama kali

Keinginan Trump untuk memboyong Greenland ternyata bukanlah pertama kalinya, jauh sebelum Trump melenggang menjadi orang nomor satu di dunia, Menteri Luar Negeri AS, William Seward, era Abraham Lincoln pernah mengusulkan pada tahun 1867, berikutnya Presiden AS Harry Truman juga dikabarkan pernah mencoba menawar Greenland pada tahun 1946.

Alasan pembelian tanah paling utara itu adalah karena AS juga memiliki pangkalan militer di Thule, Greenland yang dibangun pada tahun 1951. Pangkalan ini sangat penting karena memiliki Sistem Peringatan Dini Rudal Balistik.

Baca juga : Gara-gara Cuitan Rasis, Donald Trump Diprotes Para Pemimpin Negara

ilustrasi
ilustrasi | www.cnnindonesia.com
Artikel Lainnya

Mencuatnya isu pembelian Greenland oleh Trump itu muncul setelah salah seorang penasihat Gedung Putih, Larry Kudlow, memberikan informasi jika pihaknya (Trump) tengah mendiskusikan pembelian salah satu pulau milik Kerajaan Denmark tersebut.

Saya tidak ingin memprediksi hasil. Saya mengatakan Presiden, yang diketahui tengah berencana membeli real estate, juga tengah mempertimbangkan rencana pembelian Greenland, kata Kudlow kepada Fox News.

Tags :