Gara-Gara Kecanduan Game Online, Ratusan Anak di Jabar Terpaksa Dirawat di RSJ
07 Juni 2021 by Riris Aditia NingrumNetizen: Efek libur sekolah!
Ratusan anak dari berbagai daerah di Jawa Barat (Jabar) terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) lantaran kecanduan internet. Sepanjang tahun 2020, ada 98 pasien rawat jalan yang mengalami gangguan emosional akibat adiksi internet.
Di tahun 2021, terhitung sejak bulan Januari hingga Februari, sudah ada 14 pasien dengan gangguan yang sama. Menurut Elly Marliyani, direktur utama RSJ Cisarua, anak-anak berusia 11-15 tahun tersebut mengalami kecanduan internet, termasuk game online.
Para orangtua terpaksa membawa anaknya ke RSJ lantaran sering bertingkah emosional saat diminta berhenti bermain ponsel. Bahkan, beberapa anak sampai mengancam orangtuanya dengan senjata tajam.
"Ketika dilarang langsung ekspresi emosinya sangat tinggi. Bisa melempar barang, bahkan bisa mengancam dengan senjata tajam kalau tidak dituruti permintaannya, seperti ponsel dan kuota,” kata Lina Budiyanti, Sub Spesialis Psikiater Anak dan Remaja RSJ Cisarua.
Masalah ini pun diperparah dengan adanya pandemi Covid-19 selama satu tahun terakhir. Sehingga aktivitas anak di luar rumah menjadi terbatas. Pembelajaran yang biasanya dilakukan di sekolah pun terpaksa dilakukan secara online melalui ponsel.
"Sebagian yang datang ke kami, diperberat dengan kondisi ini (pandemi Covid-19). Jadi pandemi mereka tidak kemana-mana. Orang tua awalnya memberikan kelonggaran, karena berpikir kalau enggak main game, mau ngapain. Awalnya dari situ, tapi lama-lama pemakaian nggak terkendali, akhirnya jadi adiksi," kata Lina.
Tingginya angka anak yang mengalami kecanduan internet ini pun menuai banyak komentar dari netizen. Seperti beberapa komentar di postingan instagram @tribunjabar yang memberitakan kejadian ini.
"Efek gak ada kegiatan sekolah," komentar @opiq_opel.
"Korban belajar daring," komentar @itsme_degeea95
"Solusinya gampang pak Wagub Jabar, jaringan internet dimatikeu total Saumur hidup, jadi semua orang gak ada yg maen gim di Hape, pasti pada maen Sorodot Gaplok, galah, ucing2an, maen Kaleci, jeung maen kasti di lapangan eta gem un aya lapangan di daerah na," tulis akun @redi123di_.
Kondisi pandemi memang membuat banyak pihak kesulitan. Salah satu yang paling terasa adalah para siswa yang tak bisa datang ke sekolah untuk belajar. Semoga segera ada solusi untuk hal ini ya.