Eks Napi Terorisme Akan Dipekerjakan di BUMN, BNPT: Kalau Sudah Baik Kenapa Tidak

Densus 88 amankan Aman Abdurahman, napi terorisme di Indonesia. | m.tribunnews.com

BNPT berencana membuka lapangan pekerjaan untuk eks napi terorisme di BUMN. Kenapa ya?

Badan Nasional dan Penanggulangan Terorisme (BNPT) membuka peluang untuk memberikan kesempatan eks napi terorisme agar bisa bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Wacana ini dinilai sebagai salah satu cara agar para mantan teroris bisa tetap menyambung hidup dan semakin jauh dari paham radikalisme. BNPT juga sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah pihak terkait hal ini.

Seperti apa rencana lengkap dari BNPT? Berikut laporan lengkapnya.

1.

Eks napi terorisme dipekerjakan di BUMN

Kepala BNPT, Suhardi Alius (dua dari kanan) melakukan konferensi pers terkait isu pemulangan WNI eks ISIS dari Suriah. | kumparan.com

Dilansir dari CNNIndonesia.com, Senin (10/2), Kepala BNPT Suhardi Alius membenarkan adanya rencana agar para eks napi terorisme bisa bekerja di perusahaan BUMN.

Baca Juga: Viral Istri Antar Suami Menikah dan Poligami, Ternyata Begini Fakta Dibaliknya!

Dia menilai jika para mantan teroris memiliki sikap yang baik dan sudah berubah maka perlu diberikan kesempatan. Selain itu, BNPT tetap akan melakukan pemantauan pada para eks teroris tersebut.

“Kalau sudah baik kenapa tidak (ke BUMN)? Jadi kami kan yang ikut dampingi mereka,”

Rencana ini pun sedang dalam tahap penggodogan dan disambut baik oleh internal BNPT sendiri.

Selama ini BNPT juga diketahui bekerja sama dengan Yayasan Pelita Harapan Bangsa (YPHB) untuk membantu mantan teroris supaya bisa mendapatkan pekerjaan yang layak di Indonesia.

YPHB diketahui sebagai lembaga yang memiliki hampir 15.000 anggota dari kalangan pengusaha swasta di Indonesia yang siap menampung mantan napi teroris.

Baca Juga: Dukung WNI Eks ISIS Pulang, Fadli Zon: Harus Kita Kembalikan ke Jalan Yang Benar!

2.

Bisa bantu tekan radikalisme

Mantan napi teroris Bom Bali, Umar Patek dinyatakan bebas dari paham radikalisme oleh BNPT. | www.cnnindonesia.com

Suhardi juga menilai langkah memberikan kesempatan pada mantan teroris bekerja di dalam BUMN bisa membantu pemerintah menekan paham radikalisme.

“Ini contoh sekarang banyak napi terorisme diundang di dalam dan luar negeri untuk berbicara soal pengalamannya. Mereka lebih efektif menyampaikan pesan kepada kelompok yang rentan,”

Namun, Suhardi mengakui jika BNPT akan melakukan pengawasan yang ketat kepada para mantan teroris jika rencana bekerja di BUMN benar-benar terjadi.

“Jadi ya tidak bisa main-main. Jadi yang disalurkan mereka yang sadar dan benar-benar baik,” tegasnya.

Baca Juga: Jokowi Tidak Mau Pulangkan WNI Eks ISIS!

3.

Korban terorisme dapat kesempatan yang sama

Korban selamat bom Bali, Chusnul Khotimah saat dipertemukan dengan mantan teroris oleh pemerintah di tahun 2018. | foto.tempo.co

Sementara itu, perwakilan YPHB Julian Foe menjelaskan jika program pemberian lapangan pekerjaan pada eks napi teroris juga berlaku untuk para korban terorisme.

Terlebih banyaknya korban dari terorisme yang kini mengalami cacat fisik hingga tak bisa bekerja seoptimal orang normal.

YPHB pun memastikan jika perusahaan nantinya akan menyesuaikan pekerjaan untuk para korban terorisme.

“Karena kalau penyintas itu mereka pasti ada masalah juga pada fisiknya,” ungkap Julian.

Artikel Lainnya

Rencana BNPT mempekerjakan eks napi teroris ke perusahaan BUMN tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat.

Namun rencana ini diakui masih dalam tahapan wacana yang masih digodog oleh internal pemerintahan dan BNPT.

Semoga hal ini benar-benar sudah dipikirkan matang-matang sehingga tidak menjadi bumerang pemerintah yang sedang berjuang membersihkan radikalisme.

Tags :