Donald Trump Ancam Iran Akan Tamat Jika Serang Amerika Serikat

Donald Trump
Donald Trump | www.thenation.com

Hubungan Amerika Serikat dan Iran kini kian memanas

Hubungan antara Amerika Serikat dan Iran semakin menegang. Pernyataan-pernyataan dari kedua pihak pun seolah semakin mengobarkan perselisihan. Belum lama ini, Presiden Donald Trump mengeluarkan pernyataan berupa ancaman bahwa Iran akan tamat jika berani melawan AS.

1.

Ancaman Donald Trump

Donald Trump
Donald Trump | www.nationalreview.com

Berdasarkan laporan dari Axios, cuitan akun pribadi Donald Trump mengenai ancaman untuk Iran diunggahnya hanya beberapa jam sebelum ia wawancara dengan Fox News ditayangkan. Dalam wawancara tersebut, Trrump mengatakan bahwa ia tidak akan membiarkan Iran mempunyai senjata nuklir.

“Jika Iran ingin berperang, maka itu akan menjadi akhir Iran. Jangan pernah mengancam Amerika Serikat lagi,” tulis Donald Trump di akun Twitter pribadinya, dikutip dari Al Jazeera, 20 Mei 2019. Mengenai cuitannya ini, Trump tidak menyebut lebih lanjut ancaman apa yang ia maksud.

Dalam wawancara Trump dengan Fox News yang dibawakan oleh Steve Hilton, Trump mengatakan bahwa sebenarnya ia tidak ingin berperang. “Tetapi Anda memiliki situasi seperti Iran, Anda tidak bisa membiarkan mereka memiliki senjata nuklir, Anda tidak bisa membiarkan itu terjadi,” kata Trump.

Baca Juga: Fakta Kerusuhan 22 Mei Jakarta, Kemunculan Preman Bayaran Hingga Jatuhnya Korban Jiwa

Artikel Lainnya
2.

Amerika Serikat akan perangi Iran tanpa izin kongres

Donald Trump
Presiden Iran | www.politico.com

Sebelumnya, CNN melaporkan bahwa Trump berencana akan memerangi Iran tanpa izin dari Kongres AS, seperti serangan yang dilancarkan pada Irak setelah peristiwa 11 September 2001.

Dalam undang-undang tentang penggunaan kekuatan militer, presiden AS mendapatkan kewenangan menggunakan kekuatan militer menghadapi negara, lembaga, atau orang yang ia anggap merancang, mengizinkan untuk melakukan, atau membantu serangan teroris 11 September 2001.

Unggahan yang provokatif yang dibuat Trump di lini masa Twitternya ini menyusul serangan terhadap aset milik Arab Saudi dan juga penembakan roket pada hari Minggu ke Zona Hijau yang dijaga di Ibu Kota Irak, Baghdad, daerah yang mempunyai banyak gedung pemerintahan.

Baca Juga: Sederet Media Asing Angkat Kemenangan 'Mantan Tukang Kayu' Jokowi, Dan Sebut Prabowo Jenderal Garis Keras!

Sementara itu, militer Irak mengatakan bahwa tidak ada korban dalam serangan roket dan saat ini pihaknya belum mengklaim dan bertanggungjawab atas tindakan tersebut.

3.

Ketegangan AS dan Iran

Donald Trump
John Bolton | www.japantimes.co.jp

Di tengah sistuasi yang semakin memanas dan menegang, Washington di awal bulan Mei ini mengirim sebuah kapal innduk dan pesawat pengebom B-52 ke wilayah Teluk. Kapal serbu amfibbbi serta sistem pertahanan rudal patriot pun turut serta dibawa.

AS sudah memerintahkan evakuasi personel non-inti dari Kedutaan Besar AS di Kedutaan Baghdad dan konsulat Erbil di Irak Utara. Evakuasi dalam hal ini sebagai bentuk tanggapan atas ancaman dari kelompok bersenjata yang disokong oleh Iran.

Dalam beberapa hari terakhiir, Gedung Putih pun sudah memberikan tanda beragam atas sikap Trrump terhadap Iran. John Bolton, merupakan penasihat keamanan nasionl Trump yang sangat keras dan sangat menolak Iran.

Bolton pun dikabarkan mendorong insiatif lebih keras terhadap Iran, namun pejabat lain tidak mengabulkan permintaan Bolton ini. Belum lama ini, Trump juga mengatakan bahwa ia harus lebih menenangkan John Bolton dan inisiatifnya terhadap Iran.

Hubungan AS dan Iran yang kian memburuk ini diharapkan segera terurai. Berbagai isu yang memperkeruh pun kian memperbesar konflik di antara keduanya. Semoga ancaman-ancaman yang saling dilontarkan ini tidak meletus menjadi konflik besar yang membahayakan keselamatan banyak manusia.

Tags :