Dituduh Menghapus Palestina dari Maps, Begini Keterangan Google!

Negara Palestina | www.aljazeera.com

Apple dan Google antek Israel?

Wilayah Palestina yang dihapus dari peta digital kembali ramai diperbincangkan. Apple dan Google pun dituduh sebagai pihak yang bertanggungjawab atas penghapusan Palestina dari peta. Ramainya perbincangan mengenai hal ini, membuat Google memutuskan untuk buka suara dan memberi keterangan.

1.

Keterangan dari Google

Wilayah Palestina pada peta digital | www.thebigsmoke.com.au

Dilansir oleh Independent, Minggu (19/7), Google memberikan keterangan mengenai tuduhan menghapus wilayah Palestina dari peta namun tidak memberi klarifikasi. Google hanya mengatakan pihaknya menampilkan batas wilayah sengketa dengan garis abu-abu.

“Batas yang disengketakan ditampilkan sebagai garis abu-abu putus-putus. Tempat-tempat yang terlibat tidak menyetujui batas,” tulisnya.

Baca Juga: Paksa Kenakan Masker, Transportasi di Berlin Larang Penumpang Pakai Deodoran

Dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (20/7), wilayah dengan nama Palestina dalam peta digital milik Google memang tidak pernah ada. Apple Maps dan Google Maps hanya menunjukkan garis besar untuk wilayah Jalur Gaza dan Tepi Barat namun tidak ada label atau keterangan yang menunjukkan bahwa wilayah tersebut adalah negara Palestina.

2.

Google dituduh berhubungan erat dengan Israel

Dukungan untuk Palestina | www.al-monitor.com

Tuduhan penghapusan wilayah Palestina dari peta digital tampaknya ramai dibicarakan setelah sebuah unggahan di media sosial Instagram tiba-tiba viral. Unggahan oleh pengguna dengan nama akun @Astagfirollah pada Rabu, 15 Juli 2020, mengatakan bahwa dua perusahaan raksasa tersebut secara resmi telah menghapus Palestina dari peta digital mereka.

Meski unggahan tersebut memuat “informasi palsu”, berbagai pemberitaan dan unggahan lain di media sosial pun berbondong-bondong menguatkan tuduhan yang dialamatkan pada Google dan Apple. Bahkan, kedua perusahaan asal Amerika Serikat ini disebut-sebut mendukung pendudukan Israel atas Palestina.

Baca Juga: Bikin Geram Umat, Israel Ubah Masjid Al Ahmar jadi Bar Diskotek

Sebenarnya, ini bukan kali pertama Google dituduh menghapus Palestina dari peta digital mereka. Bahkan, pada tahun 2016, sebuah petisi di laman change.org mengatakan semua yang menyebut Palestina “telah dihapus atas desakan pemerintah Israel,”. Petisi itu pun mengatakan pendiri Google memiliki hubungan dekat dengan para pemimpin Israel.

Adapun Palestina diakui oleh 136 anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai negara yang merdeka. Meski demikian, Amerika Serikat yang merupakan basis Apple dan Google masih tidak mengakui Palestina.

3.

Rencana Israel menguasai Tepi Barat

Benjamin Netanyahu | www.deccanherald.com

Pada bulan Juni lalu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan akan menggabungkan bagian-bagian Tepi Barat yang mereka duduki. Netanyahu mendorong lebih dari 1.000 anggota parlemen dari seluruh Eropa untuk menandatangani surat protes.

Surat protes itu menyatakan, “Kegagalan untuk merespons secara memadai akan mendorong negara-negara lain dengan klaim teritorial untuk mengabaikan prinsip-prinsip dasar hukum internasional”.

Baca Juga: Bentrok Kembali, Tentara Israel Tewas Dihujani Batu oleh Pemuda Palestina

Rencana Israel pun mendapatkan tentangan dari PBB. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan rencana Israel untuk menggabungkan bagian-bagian di Tepi Barat hanya akan menjadi pemicu ketidakstabilan di wilayah tersebut. Guterres meminta agar Israel tidak melancarkan rencananya ini.

Artikel Lainnya

Meski belum ada klarifikasi resmi dari pihak Apple dan Google mengenai penghapusan wilayah Palestina, Independent menduga permasalahan ini masih dipengaruhi oleh Amerika Serikat yang belum mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka.

Tags :