Dituding Ilegal, 100 Rumah Warga Palestina di Israel Dihancurkan

Israel
Penggusuran rumah warga Palestina di Israel | www.thenational.ae

Israel menuding warga Palestina mendirikan rumah tanpa izin

Petugas keamanan Israel mengepung puluhan rumah warga Palestina di Yerusalem pada Senin, 22 Juli 2019. Mereka menggusur pemukiman warga yang dinilai tidak resmi tersebut. Dalam penggusuran ini dikabarkan sekitar 100 rumah warga dirubuhkan.

1.

Protes warga Palestina

Israel
Penggusuran rumah warga Palestina di Israel | news.un.org

Puluhan tentara dibantu oleh kepolisian dikerahkan ke wilayah Sur Baher, sebelah selatan Yerusalem, untuk memulai penggusuran. Sur Baher ini terletak di wilayah perbatasan antara Palestina dan Israel. Wilayah tersebut sudah diklaim oleh Israel sejak perang tahun 1967.

Tidak hanya polisi dan tentara yang dikerahkan. Beberapa buldoser pun dikirim untuk menghancurkan rumah warga. Tentunya aksi penggusuran ini ditentang oleh warga Palestina. Mereka menuduh Israel melakukan penggusuran guna memperluas jalan yang menghubungkan Palestina dan Israel.

Menurut pihak Palestina, wilayah yang ditempati oleh mereka ini tidak ilegal. Mereka merujuk pada perjanjian Oslo tahun 1993 yang memutuskan bahwa wilayah pemukiman ini berada di bawah kendali otoritas sipil Palestina.

Adapun lokasi pemukiman warga Palestina yang digusur ini tidak jauh dari tembok apartheid, yakni tembok pemisah antara Israel dan Palestina. Warga dan masyrakat Palestina pun khawatir jika penggusuran ini nantinya akan membuat Israel menggusur pemukiman lainnya.

Baca Juga: Pembeli Rumah DP 0 Rupiah Kecewa Kamar Sempit, Pemprov DKI: Makanya Pikir Dulu Kalau Mau Beli!

2.

Israel dikecam dunia internasional

Israel
Penghancuran rumah warga Palestina di Israel | www.aljazeera.com

Sebelumnya, pada Juni 2019, Mahkamah Agung Israel sudah memutuskan bahwa bangunan Palestina yng ada di Sur Baher telah melanggar izin konstruksi. Ismail Abadiyeh, salah satu warga Palestina yang rumahnya diancam digusur, mengatakan bahwa ancaman penggusuran ini membuatnya khawatir sebab ia tidak lagi memiliki tempat untuk tinggal.

“Ketika rumah saya dihancurkan, kami akan berada di jalanan,” ujar Abadiyeh, dikutip dari Al Jazeera.

Abadiyeh juga mengatakan bahwa bangunannya memiliki izin resmi. Ia mengatakan bahwa izin mendirikan bangunan didapatnya dari otoritas Palestina.

Sebelumnya, rencana penggusuran ini mendapatkan kecaman dari dunia internasional. Menurut PBB, penggusuran ini akan merugikan sekitar 350 orang. PBB dan Uni Eropa pun sudah mendesak agar Israel tak melakukan penggusuran tersebut.

Baca Juga: Tengku Zulkarnain Peringatkan Lokasi Ibu Kota Baru Terancam Rudal China

3.

Perdamaian Palestina dan Israel menurut Konferensi Manama

Israel
Penolakan Konferensi Manama | www.middleeasteye.net

Sebelumnya, pemerintah Palestina dibuat geram dengan Konferensi Manama di Bahrain yang digagas oleh Jared Kushner, menantu Donald Trump. Kushner menawarkan solusi untuk membangun sektor ekonomi dengan melibatkan lebih banyak swasta guna mewujudkan perdamaian Israel dan Palestina.

Aksi protes pun digelar di Palestina dengan membakar foto AS dan Trump. Menurut pemerintah Palestina, solusi tersebut hanyalah taktik AS untuk memajukan kepentingan politik mereka dan mengiming-imingi Palestina dengan sejumlah uang.

Tidak hanya itu, Palestina pun masih menyangsikan ketulusan AS. Sebelumnya, AS sudah mengakui bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel. Keputusan ini tidak hanya memantik amarah warga Palestina, tetapi juga seluruh muslim di dunia.

Artikel Lainnya

Sementara itu, salah satu negara yang konsisten menunjukkan dukungannya untuk perdamaian Palestina adalah Indonesia. Dukungan tersebut dibuktikan dengan langkah Indonesia mengangkat isu-isu Palestina di forum internasional.

Tags :