Ditolak Warga Karena Pelihara Puluhan Anjing, Wanita Bercadar Ini Minta Bantuan Hotman Paris

Ilustrasi
Ilustrasi | unsplash.com

Khawatir adanya aksi anarkisme dari warga.

Hesti Sutrisno, seorang pemelihara 70 anjing di kawasan Bogor, Jawa Barat, ramai jadi perbincangan usai meminta bantuan dari pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea. Wanita bercadar itu merasa perlu bantuan perlindungan hukum, guna mencegah aksi penolakan warga terhadapnya.

Diketahui pada Jum'at 13 Maret 2021, seperti yang dilansir dari CNN Indonesia (13/3/21), Hesti mengalami aksi penolakan usai sejumlah kelompok yang mengaku warga setempat mendatangi kediamannya. Mereka mengaku merasa terganggu dengan adanya anjing-anjing di shelter yang ada di lahan pribadi Hesti.

BACA JUGA: Larang Pernikahan Sesama Jenis di Gereja, Vatikan: Tuhan Tidak Memberkati Dosa

Ilustrasi
Shelter Anjing yang Ada di Lahan Pribadi Hesti | suar.grid.id

Meski baru berupa penolakan, namun Hesti khawatir akan terjadi kejadian serupa. Dengan meminta tolong ia setidaknya sudah mendapat perlindungan hukum jikalau kejadian yang tak diinginkan benar-benar terjadi.

"Jadi kalau ada bantuan hukum seperti Pak Hotman Paris mungkin atau siapapun, saya minta tolong nanti dibantu jika jadi perkara ya. Saya sudah tanya-tanya begitu, hanya saya kan tidak punya banyak uang," ujarnya dikutip dari CNN Indonesia (13/3/21).

BACA JUGA: Heboh Pernyataan Mayangsari: Selingkuh Sebagian Dari Iman, yang Penting Enggak Sengaja

Perihal kekhawatiran Hesti sendiri, berdasarkan aksi penolakan pada Jum'at silam, ia menilai sudah terlihat adanya potensi mengarah ke aksi anarkisme.

"Saya juga jaga disini terus, soalnya takut ada warga yang menengok begitu kan karena kemarin ramai-ramai. Maklum di perkampungan kan biasanya seperti itu," katanya menambahkan.

Sebut tak menyalahi aturan

Menanggapi penolakan warga, Hesti merasa apa yang ia lakukan tidaklah menyalahi aturan. Sebab tujuan ia mendirikan shelter tersebut, tak lain sebagai tempat ia merawat anjing-anjing terlantar yang ia jumpai di jalanan.

Terkait lokasi pun, wanita 41 tahun itu menyebutkan bahwa lokasi shelter berada di lahan yang terbilang jauh dari pemukiman warga. Menurutnya anjing-anjing yang ia rawat justru merupakan anjing milik warga setempat yang tak terawat.

Selanjutnya untuk biaya perawatan mulai dari kebutuhan makan hingga vaksin anjing, ia dapatkan dari hasil berjualan keripik. Selain itu pendanaan juga berasal dari para donatur yang berbaik hati memberikan donasinya untuk rumah singgahnya.

Hesti Sutrisno (kedua dari kanan)
Hesti Sutrisno (kedua dari kanan) | suar.grid.id

Pernah alami kejadian serupa

Ia sendiri merasa heran dengan aksi yang dilakukan sejumlah warga tersebut padanya. Lantaran ia merasa bukanlah oknum yang berniat melakukan kejahatan kriminal dengan memanfaatkan anjing-anjing yang ia pelihara.

"Saya bukan teroris, penjahat, bandar narkoba, jual anjing, atau bahkan jagal. Makanya saya tidak mengerti kenapa kejadian seperti ini terjadi lagi," ujar Hesti.

Ternyata Hesti pernah mengalami kejadian serupa ketika ia masih tinggal di daerah Pamulang, Tangerang Selatan. Bedanya, kali ini ia merasa mendapat penolakan yang cukup kasar dari salah satu warga yang mendatanginya kala itu.

Dulu di Pamulang berakhir mediasi, kalau yang ini sepertinya malah dari satu orang begitu yang, maaf, saya kasarnya menyebut preman," tutupnya.

Artikel Lainnya

Terkait kejadian penolakan yang pernah ia alami di Pamulang, Tangerang, Hesti menyebut kejadian tersebut terjadi pada 2018. Kediamannya bahkan sampai diamankan pihak berwajib. Akan tetapi, kejadian tersebut berujung dengan mediasi dan dinyatakan berakhir.

Tags :