‘Diserang’ Usai Bertemu Jokowi, Prabowo Akan Temui Pendukungnya yang Marah
15 Juli 2019 by MoseslazMulai dari PA 212 hingga PKS berikan kritikan bagi Prabowo!
Usai pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di MRT, Prabowo Subianto segera mendapat serangan demi serangan. Hal itu karena Prabowo dinilai telah mengingkari janjinya.
Dilansir melalui Detik.com, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut mendapatkan ‘serangan’ pertamanya dari Persaudaraan Alumni (PA) 212. Bahkan PA 212 telah menentukan untuk mengambil sikap dengan mengakhiri hubungannya dengan Prabowo dan menyebut akan meneruskan perjuangan mereka.
"Secara pribadi, istilah 'sepakat akhiri cebong dan kampret' itu istilah buat Prabowo sendiri, kami bukan bagian dari apa yang Prabowo atau Jokowi sebut, karena buat kami, perjalanan perjuangan ini harus berlanjut," kata juru bicara PA 212 Novel Bamukmin (Detik.com).
"PA 212 sudah kembali kepada khitoh semula, yaitu sudah tidak lagi bersama partai mana pun, juga Prabowo atau BPN (Badan Pemenangan Nasional)," imbuhnya.
Baca juga: Akhir Rivalitas Pilpres 2019, Jokowi dan Prabowo Berpelukan di MRT!
Novel menegaskan bahwa PA 212 masih akan terus berjuang melawan kecurangan. Ia juga mengungkit kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
"Sudah tidak lagi bersama Prabowo-Sandi, juga BPN-nya, karena kami tidak bisa toleransi terhadap kecurangan, bahkan sampai korban nyawa, baik tragedi berdarah 21-22 Mei 2019 atau petugas KPPS kurang-lebih 500-an lebih yang wafat tidak wajar," ucapnya.
Selain PA 212, partai pengusung pasangan calon 02, PKS pun juga mengkritisi Prabowo. PKS menyayangkan tindakan Prabowo yang tidak menyerukan oposisi saat bertemu Jokowi.
Baca juga: Jokowi Berhasil 'Damai' di MRT, PA 212: Selamat Tinggal Prabowo Subianto!
"Pertemuan antar-pemimpin membawa kesejukan. Dan akan baik jika Pak Prabowo menyatakan #KamiOposisi," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, Sabtu (13/7/2019).
Mardani menilai bahwa pernyataan oposisi baik bagi demokrasi sekaligus menghindari munculnya kekecewaan dari kalangan pendukung Prabowo-Sandi.
"Jika pertemuan tidak diikuti dengan deklarasi #KamiOposisi, akan membuat kekecewaan pendukung. Dan PKS yakin Pak Prabowo dan pendukungnya akan bersama #KamiOposisi, karena oposisi itu baik dan oposisi itu mulia," katanya.
Kemudian PA 212 kembali mengkritik Prabowo melalui Kadiv Hukum PA 212, Damai Hari Lubis. Ia menyebut Prabowo sedari awal memang sudah terlihat kurang beradab. Prabowo dinilai tak patuh pada ijtimak ulama.
"PS sudah menampakkan kekurangberadabannya sejak pasca-Ijtimak Ulama pertama kepada para ulama yang melakukan Ijtimak Ulama pertama atau yang ke-1, lalu ada Ijtimak Ulama ke-2," kata Kadiv Hukum PA 212 Damai Hari Lubis dalam keterangannya, Minggu (14/7/2019).
Damai mengatakan bahwa Ijtimak Ulama kedua bertujuan mengajarkan Prabowo tata cara beradab terhadap ulama. Tapi menurutnya Prabowo pada akhirnya mengambil keputusan tanpa tabayun dengan ulama.
"Ijtimak Ulama kedua intinya adalah untuk mengajarkan PS bagaimana cara beradab terhadap ulama dengan memilih cawapresnya, Sandi, tanpa melalui konsultasi kepada para ulama pendukungnya. Nyatanya pada akhirnya PS lagi-lagi membuat putusan yang tanpa konsultasi atau tabayun mengambil keputusan," jelas Damai.
Menanggapi kritikan-kritikan tersebut, Gerindra menyatakan Prabowo akan menjelaskan langsung pada pendukungnya soal isi pertemuan dengan Jokowi.
Pertemuan Prabowo dengan pendukungnya dijadwalkan untuk meredakan kemarahan pendukung usai pertemuan dengan Jokowi di MRT.
"Tentu nanti akan ada pertemuan antara Pak Prabowo dengan pendukung ya. Lagi diagendakan, dijadwalkan. Kita akan jelaskan bahwa kita bertemu dengan Pak Jokowi sekali lagi bukan bicara bagi-bagi kursi, bukan berarti kami pasti masuk pemerintah, tapi bagaimana banyak hal yang harus kita bicarakan," kata anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade.
Pertemuan Prabowo dan Jokowi sendiri memang ditunggu-tunggu setelah usainya gelaran Pilpres 2019. Banyak masyarakat yang merespon positif pertemuan tersebut, tapi ada juga yang menyayangkan. Menurutmu sendiri, pertemuan Jokowi dan Prabowo adalah hal yang positif atau tidak guys?