Dinobatkan Sebagai Organisasi Teroris Oleh Trump, Apa itu Garda Revolusi Iran Sebenarnya?
14 April 2019 by LukyaniBeneran teroris?
Beberapa waktu yang lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa Garda Revolusi Iran adalah organisasi teroris. Pernyataan ini merupakan pertama kalinya AS menetapkan angkatan bersenjata suatu negara sebagai kelompok teroris.
Trump menyebut bahwa Garda Revolusi Iran secara aktif berperan dalam pembiayaan sekaligus mendukung terorisme sebagai alat negara.
Pasukan pelindung pemerintah
Dikutip dari The New York Times, Garda Revolusi Iran sudah dibentuk sejak tahun 1979 saat masa revolusi Iran. Masa inilah yang memboyong Ayatullah Ruhollah Khomeini duduk di kursi kekuasaan.
Garda Revolusi Iran ini pada awalnya merupakan pasukan militer yang ditugaskan untuk melindungi pemerintahan yang baru dan tentunya Khomeine sebagai tokoh politik dan agama di Iran.
Pasukan Garda Revolusi Iran langsung bertanggung jawab pada Khomeini dan saat ini kepada keturunannya, Ayatullah Ali Khamenei. Oleh sebab itu, keberadaan pasukan Garda Revolusi Iran sulit diperiksa oleh lembaga lain.
Sejak dibentuk, Garda Revolusi Iran semakin berkembang dan mempunyai tiga divisi angkatan bersenjata di luar polisi dan militer. Berdasarkan survei dari Institut Internasional untuk Studi Strategi, Garda Revolusi Iran memiliki 125 ribu anggota aktif dan mereka membawahi kelompok para militer yang disebut Basij yang kerap digunakan untuk mengusir para demonstran yang kontra pemerintah.
Tidak hanya itu, Garda Revolusi Iran juga mempunyai kemampuan khusus teknologi rudal balistik dan perang taktis. Angkatan udara, laut, dan intelijen pun dimiliki oleh Garda Revolusi Iran. Sejumlah pihak menyebut bahwa intelijen milik Garda Revolusi Iran kerap melacak kelompok yang dianggap musuh Iraan dan membungkam mereka.
Garda Revolusi Iran berbeda dengan angkatan bersenjata Iran
Garda Revolusi Iran tentu berbeda dengan angkatan bersenjata Iran. Militer Iran mengembang tugas untuk menjaga teritorial negara, sementara Garda Revolusi Iran bertugs menangani pemberontka di dalam negeri serta ancaman dari luar negeri.
Anggota Garda Revolusi Iran ini menilai diri mereka sebagai penjaga api revolusi Iran. Garda Revolusi Iran pun dikenal luas karena kerap terlibat melatih milisi asing dan memerangi kelompok militan seperti ISIS.
Kemudian Garda Revolusi Iran juga tidak sama dengan angkatan bersenjata dalam perkara pengaruh terhadap politik yang berkuasa.
Garda Revolusi Iran, secara langsung dan tidak langsung, turut serta mengontrol proyek konstruksi, listrik, rekayasa, telekomunikasi, dan media yang nilai kontraknya miliaran dolar. Tidak sedikit perusahaan raksasa yang berhubungan dengan Garda Revolusi Iran atau bahkan mantan anggota Garda Revolusi Iran adalah pengelolanya.
Pasukan elit Al Quds
Garda Revolusi Iran memiliki divisi yang paling elit dan disebut Pasukan Al Quds. Pasukan yang jumlah anggotanya mencapa ribuan orang ini ditugaskan di luar Iran. Diyakini anggota Al Quds menjalankan operasi rahasia seperti pembunuhan dan perang taktis.
Mereka pun melatih beberapa kelompok di luar Iran, seperti Hamas di Palestina, Hizbullah di Lebanon, dan milisi Syiah di Suriah dan Irak. Kementerian Keuangan AS pun pernah menyebut bahwa Al Quds adalah pendukung organisasi teroris seperti Taliban.
Tidak hanya itu, Pasukan Al Quds juga dinilai masih terkait dengan serangan upaya pembunuhan Dubes Arab Saudi di Washington, percobaan pembunuhan diplomat Israel di India, dan sebagainya.
Saat ini Garda Revolusi Iran dipimpin oleh seorang jenderal bernama Muhammad Ali Jafari. Ia telah menjadi pemimpin Garda Revolusi Iran sejak tahun 2007. Sementara pemimpin Al Quds adalah Mayor Jenderal Qassim Suleimani.