Dilarang Dakwah Di Negeri Jiran, Zakir Naik Malah Tuntut Balik "Pemerintah Malaysia" Agar Minta Maaf Kepadanya!
20 Agustus 2019 by refa dewaDemi keamanan negara, Malaysia larang dakwah Zakir Naik!
Permasalahan yang menimpa penceramah kontroversial asal India, Zakir Naik, ternyata belum juga usai, setelah mengeluarkan pernyataan "rasis" terhadap warga keturunan Tiongkok dan umat Hindu di India, baru-baru ini Zakir Naik diduga juga telah melayangkan tuntutan kepada pemerintah Malaysia.
Dilansir dari detikcom, Rabu (20/8/19), tuntutan yang lebih tepatnya ditujukan kepada 4 pejabat penting Negeri Jiran itu dilayangkan oleh Zakir lewat sepucuk surat kantor pengacara Akberdin & Co pada Senin (19/8/19).
Keempat orang yang menjadi target Zakir adalah Wakil Ketua Menteri II Penang bernama P Ramsamy, Anggota dewan Majelis Bagan Dalam Muniandy, mantan duta besar Datuk Dennis Ignatius, dan anggota Parlemen Malaysia dari Klang (Selangor) bernama Charles Santiago.
Dalam tuntutannya itu, si Zakir meminta agar keempat orang tersebut segera meminta maaf kepadanya, batas waktu permintaan maaf selama 48 jam.
Baca juga : Makin Panas: Serawak Tolak Zakir Naik Plesiran di Wilayahnya, Netizen Indo: Tanda-tanda Kiamat!
Lebih lanjut, Zakir menilai keempat orang tersebut sebenarnya salah mengutip serta mengeluarkan dari konteks aslinya, padahal menurut Zakir, ucapannya itu keluar saat mengisi cerama yang bertema 'Miskonsepsi tentang Islam' di Kelantan, 8 Agustus lalu.
Di tempat terpisah, salah seorang yang namanya tercantum dalam surat tuntutan itu, Charles Santiago menilai apa yang dilakukan oleh Zakir, tidak akan membuat mulutnya berucap meminta maaf terhadap ulama asal negeri Hindustan tersebut.
Saya teguh pada pernyataan saya dan tak akan meminta maaf ke Zakir, kata Santiago.
Mahatir geram!
Kasus yang menimpa Zakir Naik ternyata juga turut menyeret Perdana Menteri (PM), Mahathir Mommad, untuk berkomentar. Dalam sebuah konferensi pers di 62nd International Statistical Institute World Statistics Congress 2019 pada Minggu (18/8) waktu setempat. Mahathir menilai, jika pendakwah asal India itu tengah berupaya menghasut kebencian ras di Malaysia
Pertama, saya tidak tahu siapa yang memberikannya status PR (permanent resident), tapi sebagai seorang PR, Anda tidak bisa berpartisipasi dalam politik, sebut Mahathir kepada wartawan.
Guru-guru agama bisa berkhotbah, tapi dia (Zakir Naik-red) tidak melakukannya. Dia bicara soal memulangkan warga etnis China ke China dan warga etnis India ke India. Itu politik, imbuhnya.
Baca juga : Menteri Malaysia Dukung Pengusiran Zakir Naik, Netizen Indonesia: Ke Indo Saja!
Bagi Mahathir, selama ini Malaysia sangat berhati-hati ketika berbicara terkait isu-isu sensitif tentang kelompok masyarakat yang berbeda ras di Malaysia. Begitu juga soal agama, pihaknya (Mahathir) juga menegaskan bahwa pemerintahannya dari awal tidak melarang siapapun jika ingin membahas soal agama, selama tidak menghubung-hubungkan dengan politik.