Dijual di Pasar Gelap China, Sisa-sisa Tubuh Manusia Ini Dijadikan Bahan Makanan

Ilustrasi
Ilustrasi | unsplash.com

Ngeri! Sisa-sisa tubuh manusia dijadikan bahan makanan.

Sejak pandemi Covid-19 menyebar mulai dari Wuhan China, banyak fakta menarik terungkap. Salah satunya adalah kuliner ekstrem berbahan dasar sisa-sisa tubuh manusia yang sering dijadikan santapan ekstrem di Tiongkok.

1.

Kuliner ekstrem dengan khasiat luar biasa

Ilustrasi
Ilustrasi pasar ekstrem | www.iflscience.com

Tak banyak yang tahu jika sisa-sisa bagian tubuh manusia ini ternyata menjadi makanan yang digemari di China. Pembeli bisa mendapatkan sisa bagian tubuh manusia ini di pasar gelap. Mereka yang membelinya percaya jika sisa-sisa bagian tubuh manusia itu memiliki khasiat luar biasa.

Misalnya di pasar hewan di Wuhan, banyak hewan liar dijual untuk kemudian dijadikan makanan oleh orang Tiongkok, seperti kelelawar, berang-berang, ular, tikus dan banyak hewal lainnnya. Hal ini menunjukkan bahwa di Tiongkok banyak kuliner ekstrem, yang sering disantap oleh orang-orang Tiongkok.

2.

Plasenta manusia dikonsumsi

Ilustrasi
Ilustrasi pasar gelap di China. | www.alibaba.com

Bahkan tak hanya hewan saja, bagian dari sisa tubuh manusia yang dijual di pasar gelap ini juga dijadikan makanan oleh orang Tiongkok, misalnya plasenta alias ari-ari manusia ternyata juga dikonsumsi di Tiongkok.

Menurut laporan, plasenta dijual secara diam-diam di pasar gelap China, meskipun sudah ada larangan dari Pemerintah China.

Beberapa orang membeli plasenta dari rumah sakit, rumah duka, dan pabrik pengolahan limbah medis dengan harga sekitar 80 yuan (Rp 170 ribu)/potong. Setelah itu, mereka menjualnya kembali ke toko plasenta ilegal di pasar gelap seharga ratusan yuan setelah menerimanya.

3.

Plasenta manusia dijual secara online

Saat penelitian sedang diteruskan, di hari yang sama juga mereka menemukan plasenta manusia untuk dijual di banyak situs, termasuk Xianyu, platform perdagangan barang bekas Alibaba.

Kebanyakan penjual menggunakan nama lain untuk menyebut plasenta, untuk lolos dijual di situs itu.

4.

Limbah medis yang jadi makanan

Menurut Huang Chengsheng, dokter yang sudah enam tahun bekerja di bagian kebidanan, Rumah Sakit Rakyat ke-6 di Shanghai, China, plasenta seharusnya dibuang sebagai limbah medis. Namun anehnya, banyak ibu baru yang memilih mengambil kembali plasenta untuk dimakan.

Banyak wanita berasal dari China, terutama lansia, berpikir bahwa makan plasenta itu baik karena kaya nutrisi. Seorang wanita bermarga Chen, yang memiliki bayi berusia 22 bulan di Provinsi Shaanxi, Barat Laut China.

Ia mengatakan, sebelum ia melahirkan, baik ibu mertuanya maupun ibunya sendiri menyuruhnya untuk menjaga plasenta. Kedua wanita itu ingin makan plasenta untuk menguatkan tubuhnya. Setelah melahirkan, Chen memutuskan untuk membuang plasenta.

"Aku tidak ingin ibuku memakan plasenta. Itu mengerikan," kata Chen.

5.

Plasenta manusia diolah dalam bentuk yang beragam

Seorang ibu lain di Shanghai mengatakan bahwa setelah melahirkan, ia membawa plasenta ke toko dekat rumah sakit. Di sini, plasenta disiapkan dalam bentuk bubuk lalu ditutup menjadi kapsul.

"Ini untuk ayah mertua saya, yang kesehatannya buruk," kata wanita itu, dan menambahkan bahwa proses pendahuluan sangat cepat dan biaya kurang dari 500 yuan (Rp 1 juta).

Pengolahan awal plasenta menjadi bentuk kapsul sudah menjadi bisnis di China karena sebagian orang tidak bisa memakan plasenta secara langsung.

Seorang wanita yang bekerja sebagai perawatan awal plasenta di provinsi Zhejiang, China timur, mengatakan bahwa ia siap melayani secara langsung dengan keluarga yang baru saja melahirkan dan ingin mempersiapkan plasenta.

Menurut wanita ini, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pelanggannya lebih sedikit karena tidak diizinkan beriklan di platform online secara resmi.

6.

Tidak dianjurkan memakan plasenta manusia

Pakar dan apoteker pengobatan tradisional Tiongkok (TCM) terkemuka menganjurkan orang untuk tidak memakan plasenta, karena bukan hanya tidak sehat, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan.

"Menurut TCM kuno, plasenta manusia terutama digunakan untuk meningkatkan kekebalan atau mengobati asma atau bronkitis," ujar seorang TCM yang berbasis di Yao yang bekerja di sebuah rumah sakit umum di Provinsi Hunan, China.

Pakar pengobatan tradisional ini juga mencatat bahwa plasenta bukanlah obat mujarab untuk menyembuhkan segala penyakit seperti yang diyakini banyak orang secara keliru.

"Lebih buruk lagi, beberapa plasenta bisa mengandung virus menular seperti HIV, hepatitis B, sifilis," menurut dr Huang.

"Orang yang makan plasenta bisa terkena penyakit menular," ungkap dr Huang.

Artikel Lainnya

Di China, perdagangan ilegal plasenta manusia dapat dihukum berdasarkan peraturan pengelolaan limbah medis, menurut pakar hukum Zhang Bo. Pelanggar sering kali mendapat sanksi administratif tidak lebih dari 5 kali lipat jumlah keuntungan ilegal.

Zhang menyarankan agar pihak berwenang meningkatkan sanksi terhadap perdagangan ilegal plasenta dengan hukuman yang lebih berat.

Tags :